Sesampainya di rumah, Sekar langsung mengantarkan putrinya masuk ke dalam kamar. Ia sebenarnya mencemaskan keadaan putrinya. Namun, Dreena bersikeras untuk dibawa ke rumah sakit.
Dreena tidak ingin merepotkan siapa pun, apalagi sampai membuat orang tuanya mencemaskan dirinya. Ia langsung menghambur ke kasur empuknya. Merebahkan tubuhnya yang selalu mudah letih atau kecapekan.
"Ini diminum dulu, obat dan vitaminmu, ya. Tadi siang obatmu lupa dibawa," tutur Sekar.
"Iya, Ma." Dreena beranjak dari ranjangnya. Ia kini terduduk di tepi ranjang dan meminum obat yang sudah disediakan ibunya.
"Ya sudah, kamu istirahat, ya. Mama mau ke kamar," ujar Sekar sebelum meninggalkan Dreena.
Dreena hanya mengangguk pelan seraya terbaring kembali di ranjang tidurnya. Sedang Sekar keluar dari kamarnya.
Efek dari obat tersebut membuat mata Dreena sedikit berat. Tanpa terasa kelopak matanya pun terpejam. Ia pun mulai pergi ke alam mimpi.
***