Berapa menit setelah Dreena pergi, sopir pribadi Jarrel pun menjemputnya. Ia pun bergegas masuk ke dalam mobil. Ia masih tidak menyangka akhirnya dapat berkenalan dengan gadis itu. Sepanjang jalan ia tersenyum-senyum seorang diri.
"Kenapa, Den? Kok kayak lagi senang banget?" tanya pak Bowo.
"Eh? Ahh, nggak kok, Pak," jawab Jarrel kikuk, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Masa sih? Tapi tuh senyum-senyum sendirian, habis kenalan sama cewek, ya?" Sopirnya bak cenayang, bisa menebak apa yang ada di pikiran Jarrel.
"Apaan sih, Pak? Sok tahu nih, enak aja," sanggah Jarrel yang tidak mau mengaku.
Pak Bowo terkekeh geli mendengar jawaban dari Jarrel. Sebab tidak mungkin tuan muda majikannya senyum-senyum seorang diri tanpa sebab. "Udah, ahh, Pak. Ngeledek aja," ujar Jarrel. Setelahnya mereka pun saling diam.
***
"Sudah pulang, Den? Gimana tadi di sekolah barunya?" tanya Mira.
"Iya, Bi. Tadi ... ya gitu-gitu aja." Jarrel menjawabnya sembari melangkah ke arah kamarnya.