"Mbak, bagaimana keadaan Adam?" Tanya Raihan dengan raut cemas dan nafas yang masih tersengal-sengal karena sehabis berlari, sedangkan Ratih yang ditanya masih diam menangis sembari terduduk lemah pada bangku besi itu.
"Dek? Adam, bagaimana?" Ucapnya lagi setengah berteriak pada Pihu yang juga terduduk lemas dengan wajah dan penampilan yang sudah tak karuan.
"Pihu gak tahu Mas, sudah satu jam dokter belum ada yang keluar," jawabnya lirih dengan suara serak yang bergetar menahan tangis namun ujung matanya sudah basah memerah.
"Ya Allah." Mengacak rambutnya frustasi, wajah tampannya kini begitu pucat karena mengkhawatirkan adiknya yang kini tengah berjuang didalam sana.
"Han, bagaimana keadaan Ummi? Apa sudah sadar?"
"Ffhhh ... Sudah Mbak, Ummi sedang istirahat di temani Abah sekarang. Ihan takut jika mengajak Ummi kemari akan membuat penyakitnya kambuh karena mengkhawatirkan Adam," ucapnya pelan terdengar lirih.
"Dan Bunda?" Ucap Pihu khawatir.