"Bray, sorry gua tadi gak sempat pamit, langsung pulang. Btw, Lu kenal Bella kan? Barusan di lorong deket toilet dia di pukuli sama cowoknya! barusan gua nolongin dia dulu, terus sekalian anterin dia pulang."
Beni mengirimkan text message ke Rumsky, memberi kabar kalo dia sudah pulang. Lalu tidak lama kemudian, Rumsky menelponnya, Beni antusias menceritakan kronologisnya secara detail sampai dia mengantarkan Bella pulang ke kostannya.
Rumsky kaget denger cerita Beni, dia kenal baik sama Bella. Bahkan, Rumsky tahu betul si Bokir, cowoknya Bella itu seperti apa.
"Anjirr parah banget tuh orang, hati-hati Ben, si Bokir itu orangnya kacau parah, dia pasti bakalan ngejar si Bella terus, kasian banget tuh cewek. Nanti gua hubungi si Bella, pengen tahu juga gimana kondisinya sekarang".
Kata Rumsky melalui sambungan telponnya.
"Oh si anak setan itu Bokir ya namanya. Anjiir asli parah banget Rums, gua gak bisa cuma diem aja liat kelakuan dia kek gitu, mukulin cewek di depan gua."
Sahut Beni, nampak masih kesal mengingat kejadian barusan di lorong toilet cafe itu.
"Iya parah emang, yaudah Ben lu istirahat aja, thanks ya udah bantuin. Bahan data video udah cukup ya? Btw, nanti bantuin editingnya juga sekalian ya hehe." Kata Rumsky, sebelum mengakhiri sambungan teleponnya.
"Siaaap Brayy besok gua kerjain." Ucap Beni, lalu menutup sambungan teleponnya itu.
Setelah menutup obrolannya, Beni lalu merebahkan badannya yang terasa letih itu dikamarnya, masih terlintas dalam fikirannya, sosok Bella yang sudah membuatnya penasaran. Bella memang sangat menarik, selain cantik ia memiliki karakter vocal yang sangat kuat menurut Rumsky, kawan Beni itu.
"Aaahh iya, aku lupa nanyain no Whatsapp nya Bella, gimana ya kondisi dia sekarang? mudah-mudahan baik-baik saja." Suara batin Beni dalam hati.
Entah sudah menjadi kebiasaannya atau memang karena belum datang rasa kantuk, walau sudah dalam posisi rebahan seperti itu, Beni nampak masih iseng buka beberapa aplikasi medsos di smartphonenya itu. Mulai dari Whatsapp, Facebook lalu terakhir Instagram.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
"Oh iyaa, kali aja aku nemuin akunnya Bella" Fikirnya dalam hati, secercah harapan mulai nampak, Beni terlihat tersenyum kecil.
Beni lalu segera menuju ke profilenya Rumsky, mereka pasti saling follow kan? secara mereka saling kenal, sama-sama pemain Band di Bandung, fikirnya.
Akun media sosial Beni yang sekarang memang akun baru semua, makanya followersnya masih sedikit. Hanya ada beberapa teman-teman sekolahnya dulu dan beberapa mutual friends dari temen-temennya itu.
Di Postingan nya Rumsky, Dia lihat ada yang komen seperti akun nya Bella, nama akunnya @Bellabella. Dengan cekatan, Beni segera klik profile nya.
"Nah kan bener ini cewek yang barusan." Ucap Beni berguman dalam hatinya.
Lalu Beni memberanikan diri mengirimkan Direct Message ke Bella.
"Heyy Gimana Sekarang Kondisinya?"
-SEND-
Beni mengirimkan text message itu via DM (Direct Message).
Tidak menunggu lama, tiba-tiba ada notifikasi dari Instagram yang masuk. "Nah sepertinya ini DM dari Bella." Fikir Beni.
"Haiii, ini Beni? Makasih ya barusan udah bantuin gua ngadepin si Mahluk Laknat itu."
Nampak chat dari Bella tampil di Room Chat dari Direct Message Instagramnya itu.
"Bukan perkara besar, santai saja. Semua orang kalo liat kejadian kayak barusan itu, pasti mereka bantuin juga kok. Btw, ada ya cowok kayak gitu. Hmm, herman eh heran gua hehe."
Beni nampak lincah dan bersemangat membalas chat dari Bella.
"Syukurlah dia baik-baik saja." Beni berguman sendiri dalam hati.
Beni dan Bella akhirnya chattingan atau saling mengirim text melalui Direct Message Instagram cukup lama.
Dari informasi yang diceritakan Bella, akhirnya Beni mengetahui jika si Bokir itu ternyata merupakan ketua Gank Motor. Dia memang temperamental, egois, dingin, songong dan yang paling parah, Bokir paling suka mainin cewek, bahkan teman Bella pun diembatnya juga.
Beberapa kali Bella memergokinya sedang menggandeng cewek lain, walaupun mereka sempat bertengkar hebat, kala itu Bella masih berkehendak untuk memaafkannya.
Satu peristiwa yang paling menjijikan dan tidak akan pernah bisa dimaafkan Bella yaitu ketika ia memergoki Bokir sedang meniduri Lastri, temannya sendiri.
Waktu itu, Bella sengaja mampir ke kostannya Bokir, berniat ingin memberi kejutan dengan datang tiba-tiba.
Tapi yang terjadi justru Bella yang mendapatkan kejutan dan kenyataan pahit. Ia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, saat Boris sedang bercinta dengan Lastri temannya itu. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Bella saat itu.
Dari sudut jendela kamar, Bella sempat mendengar suara-suara lenguhan dan desisan panjang khas sepasang manusia berlainan jenis sedang bercinta, dipenuhi nafsu birahi.
Rasa penasaran yang begitu besar mendorongnya untuk mengintip dari sela-sela lubang ventilasi, walaupun harus berjinjit diatas sebuah kotak yang cukup tinggi. Begitu terkejutnya Bella ketika matanya menangkap sesuatu yang tidak pernah diduganya.
Darahnya seketika bergejolak, dada berdebar hebat. Gemuruh amarah terasa memuncak sampai ke ubun-ubunnya.
Tanpa fikir panjang, Bella segera mengetuk pintu kamar itu dengan sepenuh tenaga yang dimilikinya.
Bella mengetuk pintu kamar itu dengan kasar dan berulang kali. Hingga beberapa menit kemudian Bokir muncul dengan wajah yang seketika memucat. Raut wajahnya yang nampak menegang itu harus menerima tamparan keras dari Bella.
Tanpa banyak bicara, Bella segera berlalu meninggalkanya. Semenjak itulah Bella memutuskan hubungan mereka.
Bella memiliki hubungan dengan Bokir baru beberapa bulan saja, akan tetapi Bokir sudah merasa sepenuhnya memiliki Bella. Mungkin dia fikir apapun yang dia lakukan, Bella tidak mungkin meninggalkannya.
"Parah banget kan Ben."
Bella masih menceritakan semuanya. Nampak sekali dia masih kesal sama si Bokir itu, Beni merespon dan meladeni semua keluh kesah serta semua cerita Bella itu sembari tidak henti memberi dukungan kepadanya, bahwa keputusannya itu sudah benar. Cowok seperti Bokir tidak layak untuk di pertahankan.
Akhirnya mereka saling follow dan saling tukar nomor whatsapp masing-masing setelah hampir satu jam mereka chattingan. Dan sepertinya jempol mereka sudah berubah bentuk menjadi keriting akibat terlalu lama chattingan.
Lalu Beni pamit karena matanya sudah sangat lelah dan mengantuk, secara jam sudah menunjukan pukul satu pagi kala itu.
"Kamu juga tidur istirahat yaa, jangan terlalu difikirkan. Kamu berhak dapat yang lebih baik dari dia."
Beni mengakhiri komunikasi melalui DM itu, lalu perlahan memejamkan matanya. Karena terlalu lelah, Beni langsung terlelap hanya dalam sekejap.