"Sama-sama, sebuah kehormatan bisa menemani Tuan Putri makan malam dan mengantarkan Tuan Putri dengan selamat sampai ke istana," sahut Alif dengan gayanya yang lues saat berakting menjadi pelayan istana.
"Hahaha… Ya Tuhan. Seneng banget rasanya bisa jadi tuan putri," ujar Airin yang begitu tersanjung selalu mendapat perlakuan bak tuan putri dari Alif.
Alif tersenyum, "Langsung istirahat ya, jangan main ponsel terus. Kalau dibilangin itu jangan ngeyel," pesan Alif.
"Iya," jawab Airin tanpa penolakan.
"Good girl," puji Alif.
"Kamu naik mobilnya hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut kaya tadi lagi. Bahaya," Airin juga tidak melewatkan kesempatan untuk menyampaikan pesan pada Alif.
"Iya," sahut Alif.
"Jangan iya-iya aja!" kata Airin dengan nada yang agak lebih tinggi.
"Ya Tuhan, iya…. Eeem, kayaknya ada yang udah mulai khawatir sama aku nih. Iya kan?" Alif bertanya sambil senyum-senyum kegirangan.
"Apaan sih? kePDan banget ya kamu orangnya," tukas Airin sambil geleng-geleng kepala.