"Iya, kamu benar. Seharusnya kita memang harus bisa bersikap bodo amat dan terserah pada sesuatu yang seharusnya tidak aku dengarkan dan tanggapi dengan serius. Tapi aku masih tidak bisa melakukan itu dengan sepenuhnya. Aku masih saja merasa sangat takut, Lif. Aku sangat takut sekali," kata Airin dengan suara yang merendah.
"Takut apa?" tanya Alif.
"Aku takut aku sudah membuat malu bunda dan ayah dengan menjadi janda karena aku berceraihidup dengan Mas Bian. Aku takut yang dapat omongan buruk bukan hanya aku tetapi bunda dan ayah juga. Aku takut mereka terseret dalam keburukanku ini. Aku benar-benar tidak rela kalau sampai mereka juga ikut menjadi bahan buah bibir tetangga-tetanggaku di desa yang sering kurang kerjaan dan sengaja meluangkan waktu untuk hanya sekadar membicarakan maslah orang lain yang mereka saja sering salah tangkap dan menimbulkan hoax di kalangan masyarakat," ujar Airin.