"Kenapa? Kenapa Mas bisa kehilangan dia?" tanya Mail. Dia bahkan sudah ikut terbawa emosi sebelum dia mengetahui bagaimana cerita lengkapnya.
"Dia punya pria lain di hatinya. Pria itu sudah melamarnya dan dia sudah menjawab setuju. Besok malam dia dan pria idamannya itu akan melangsungkan pertunangan sebelum menikah 3 bulan lagi," jawab Alif.
"Ya Tuhan…." Mail sampai mengelus dadanya sendiri.
"Mas membiarkan itu terjadi? Mas membiarkan dia punya pacar?" tanya Mail dengan penuh emosi.
"Ssuuut…. Jangan keras-keras nanti Pak Dadang terganggu, kasihan. Biasa aja," kata Alif dengan suara datar.
"Oh, iya. Maaf," sahut Mail sambil melihat ke arah Pak Dadang yang masih lelap.
"Jadi, Mas membiarkan dia punya pacar?" tanya Mail. Dia seperti tidak terima dengan sikap yang sudah Alif lakukan.
Alif mengangguk.