Angin berhembus cukup kencang siang ini, cuaca tidak terlalu panas namun cerah, beberapa daun berguguran, jika terlihat sekilas hal ini seperti musim gugur di belahan negara subtropis yang memiliki empat musim.
Langkah kaki kecil yang cukup gesit, berusaha menerobos kerumunan orang- orang yang di depannya maupun yang berbanding balik arah dengan nya. Mencoba mengatur nafas sebisa mungkin agar dia tidak kelihatan kelelahan.
"Ya Tuhan, bagaimana bisa aku melupakan pertemuan pertama ini." Rutuknya sepanjang perjalanan.
Hingga kakinya berhenti di depan gedung itu, mengatur nafasnya kembali, tidak peduli dengan beberapa orang yang menatapnya sedikit aneh.
"Okey! Are you ready Karlen? OfCourse!!" Monolognya sendiri sembari mengucir kuda rambut panjangnya.
Kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan pertemuan pertamanya, untuk pertama kali dalam sejarah kehidupan perkuliahan, seorang Karlen dia menjadi asisten mata kuliah yang dulu saat dia mempelajari itu dia tidak menyukainya sama sekali.
Karlen membuka knop pintu Ruangan Gedung B.01, suara yang riuh tiba- tiba hening seketika. Beberapa orang langsung duduk dengan tenang, ada juga yang pelan- pelan membenarkan tempat duduknya.
Dengan sedikit gugup, Karlen melangkahkan kakinya menuju tempat duduk pengajar.
"Halo… Ini benar dengan kelas AET-K? Untuk praktikum matakuliah MKT?" Tanya Karlen dengan hati- hati dan sepenuhnya dia menyembunyikan kegugupannya.
"Iya kak..betul banget.. Kakak asistennya?" salah satu mahaiswa bertanya ke Karlen.
"Well..sayangnya iya. Sebelum kita mulai materinya, perkenalkan saya Karlen Brianna, kalian bias memanggil saya Karlen.. Untuk satu semester ke depan saya akan menjadi asisten praktikum kelas ini, saya tidak memiliki aturan khusus selama kegiatan belajar berlangsung, Mohon dimaklumi saya yang masih baru dan ini adalah pertama kalinya saya mengajar sebagai asisten. Well I think that's enough for the intro.. Any question?"
Mata gugup Karlen menatap ke arah pojok kelas, lelaki yang cukup jangkung mengangkat tangannya
"Saya kurang paham dengan maksud kak Karlen tentang aturan khusus, apakah itu berarti kami boleh tidak masuk dan berlagak tidak peduli dengan kelas ini?"
Karlen tersenyum dengan suara baritone lelaki itu
"Well…Aku mudah saja, kalau kalian tidak pernah masuk ya tidak saya kasih nilai pada kehadiran, jika kalian hanya sibuk bermain hp dan bercanda selama belajar berlangsung tidak saya kasih untuk nilai keaktifkan kalian..easy right?" Karlen menjawabnya dengan senyum ramah yang dia buat seramah mungkin.
Lelaki jangkung itu mengangguk- angguk mendengar jawaban Karlen.
"Kak Karlen? Boleh bertanya lagi? Apakah di praktikum ini akan sulit? Maksud saya begini.. Apakah kita akan sering- sering untuk berkunjung ke lapangan seperti matkul lainnya, atau kita sering di laboratorium?"
"Ah… Ayolah Andin, beri kak Karlen pertanyaan yang menarik jangan membosankan begini.." seorang lelaki di sebelah lelaki jangkung itu membuat suara yang menimbulkan riuh dari semua temannya.
Sedangkan Andin yang di cibir atas pertanyaannya, hanya mendelik kesal.
"Not bad… Siapa namamu? Andin? Aahh Andini Pratiwi nim 004? Okey,, kalau pertanyaanmu begini harus ku jawab dengan slide ppt rencana kegiatan kita ke depan gimana yah? So..sabar dahulu.. sulit atau tidaknya itu tergantung kalian dan saya, I mean,,, kita bisa apa ya istilahnya? Kerjasama yang mutualisme.."
"Dan kamu? Siapa namamu boy?"
Lelaki itu mendadak gugup
"Mmm saya sudah a man kak Karlen, lelaki,, bukan boy lagi… Keizaro, Panggil saja Kei, jangan saying tapi kak.."
Gelak tawa mengisi ruangan kelas itu.
"Eiiii… oke Keizaro, menurutmu pertanyaan yang tidak membosankan itu bagaimana?"
"Hmmm kalau menurut saya kayak Kak Karlen sudah punya pacar? Kos Kak Karlen daerah mana? Barangkali bisa berangkat bareng gitu sama saya."
Karlen tersneyum tipis mendengar suara dari salah satu mahasiswa praktikannya yang konyol menurutnya, seisi kelas sontak menyoraki Keizaro.
"Aih kak,,, jangan dengarkan buaya kayak dia kak,,, Ceweknya meleter di mana- mana.." ucap salahj satu praktikan perempuan yang membuat Karlen semakin tertawa.
"okay.. Okay,, enough buat bercandaannya… kita mulai kelasnya yah teman- teman, tenang aja hari ini Cuma palingan tiga puluh menitan aja karena kita bakalan membahas kayak materi buat ke depannya apa saja."
Sontak saja kelas itu mendadak hening dan fokus dengan layar yang ada di depan mereka.
**Look**