Chereads / *Look* / Chapter 4 - Chapter Four

Chapter 4 - Chapter Four

Alen terdiam menatap layar proyektor, berusaha fokus untuk mengikuti mata kuliah hari ini. Demi Tuhan dia baru saja tidur pukul empat dini hari tadi, hal ini dikarenakan dia menemani kekasihnya yang tengah membuat proposal.

Alen menyangga dagunya dengan dua tangan sekaligus, sialnya mata kuliah kali ini diisi oleh dosen yang berbicara seperti menceritakan dongeng pengantar tidur.

"Baik anak- anak, saya rasa sampai di sini saja, karena saya akan menghadiri rapat. Untuk itu saya beri tugas ke kalian saja, minggu depan kumpulkan paper mengenai landscape dan penggunaannya yang baik dan benar. Terimakasih semuanya."

Alen dengan cepat membuka matanya melebar, beruntung sekali kali ini dosennya dengan cepat mengakhiri pertemuannya. Persetan dengan tugasnya, Alen saat ini hanya butuh untuk tidur.

"Kei,,, aku tidur di kos mu bagaimana? kita sudah tidak ada jadwal bukan?" Kei yang mendengar pertanyaan Alen mengerutkan keningnya

"Tumben sekali seorang Alexander Granenda ingin tidur di tempatku? Eii... memangnya kau tidak tidur?"

Alen hanya memutar bola matanya malas.

"Yaudah iya iya,,, tapi aku mau ke kantin dulu bagaimana? Mau ketemu senior bentar." Alen hanya mengangguk dan kini mereka melangkah bersama ke arah Kantin.

Manik hitam legam Keizaro mencari senior yang dimaksud olehnya. Sedangkan Alen hanya fokus dengan ponselnya dan mengikuti Keizaro

"Eh ketemu Kak Karlen Brianna di sini... Hai kak...." Sapa Keizaro tiba- tiba

"Eh Kei... Halo,,, gak ada kuliah atau praktikum atau tutor?" tanya Karlen dengan ramah

"Gak ada kak, tadi aja kuliah, terus dosennya cepetan selesai katanya ada rapat. Oii kak Brian..."

Alen hanya terdiam dan tetap fokus dengan ponselnya, mendengarkan sekilas dan mengikuti Kei yang menyapa Karlen.

"Oh jadi kalian mau ketemu gitu?" tanya Karlen ke arah Brian dan Keizaro

"Iya Karlen... ada urusan bisnis,, Weitss si famous Alen, temenan kalian?" tanya Brian saat melihat Alen yang ikut menatapnya

"Hahahaha.... Iya kak, Alen itu temen sekelasku lagi semester ini, Nah ini kak, barangnya masih mulus asli, soalnya yang mau jual katanya cuma di pake beberapa bulan aja, terus ini lagi butuh duit gitu, yaudah dijual deh." Keizaro memberikan sebuah dus berisikan ponsel terbaru tahun ini.

"Len... duduk deh,, gak sopan ye depan senior berdiri mulu. Tuh samping kak Karlen ada bangku kosong, tenang- tenang pacarmu gak bakalan ngerti."

Karlen yang mendengarnya tersedak oleh minumannya sendiri.

"Karlen,, gak pa-pa?"

"Kak... gak pa-pa?"

Secara bersamaan suara Brian dan Alen menuju ke arah Karlen Brianna, Keizaro hanya menatap ketiga orang itu dengan senyum merekah

"Aku- aku gak pa-pa kok, tadi kaget aja sama notif chat ku, sorry sorry ganggu.."

Alen memberikan tisu ke Karlen, dan diterimanya begitu saja.

Brian kembali fokus meneliti dengan seksama ponsel yang akan di belinya ini bersama Keizaro yang tengah mencoba meyakinkan Brian bahwa barang yang akan dibelinya merupakan barang yang sangat bagus.

Sedangkan Karlen dan Alen hanya fokus terhadap ponsel masing- masing.

"Oke deh aku beli nih ponselnya, Aku transfer ke kamu gimana Kei?" ucap Brian dan mata Keizaro pun berbinar- binar

"Boleh banget lah kak... ini rekeningku, kak Brian bisa transfer ke sini. Oh ya bytheway Kak Karlen sama Kak Brian sejak kapan kalian bareng? Hayo pacaran ya kalian?" pertanyaan Keizaro membuat ketiga orang itu menatap ke arahnya.

Alen menatap tajam, Karlen yang menatapnya dengan mata yang membulat, sedangkan Brian menatapnya dengan tatapan mendelik.

"Kei.. mulutnya licin yah,,, kita itu satu dosen, dan sekarang lagi nungguin buat konsultasi bareng, yee dikira pacaran." jawab Karlen

"Ya kan aku tanya kak Karlen, lagian kalaupun iya kalian cocok kok,,, aduh patah hati aku jadinya.." ucap Kei dengan nada dramatis

Brian menggelengkan kepalanya, memukul bahu Kei dengan pukulan cukup keras.

"Udah ku transfer nih, udah sana pergi aja... buat gosip aja kau ini Kei..."

Tawa keras dari seorang Keizaro hanya menjadi jawaban, dan dia segera pamit untuk pulang.

Alen terdiam sepanjang perjalanan menuju kos Keizaro, mereka berdua hanya memakai motor, karena lokasi kos Keizaro cukup dekat, sedangkan mobil Alen masih terparkir di kampus.

Tak butuh waktu lama hingga mereka sampai di kos Keizaro.

"Kau kenapa Len? Patah hati?? Lagi berantem sama pacarmu?" tanya Keizaro dengan penuh kecurigaan

"Capek aja Kei.. aku baru tidur jam empat tadi... Untung aja dia bangunin aku.." Jawab Alen dengan penuh kelelahan.

"Lah ngapain aja? Mati!! Jangan- jangan kalian anuu.."

Alen yang mendengarnya menatap tajam ke arah Keizaro

"Matamu! Kalau ngomong ngada- ngada! Aku nemenin dia buat proposal.." jawab Alen dengan tajam dan singkat

"Asli deh penasaran aku sama cewekmu Len.. Kamu gak pernah cerita ke aku pacarmu gimana? siapa? kuliah di kampus mana? kayak misterius banget sih,, jangan- jangan kau bohongan ya, supaya nggak mau dideketin cewek- cewek alay gitu."

Alen hanya mendengus kesal mendengar kalimat Kei temannya ini yang sangat panjang.

"Udahlah,,, nanti kamu juga tau kok, udah ya Kei.. aku mau tidur dulu."

"Ya ya ya... terserah deh,, eh tapi tadi aku liat kak Karlen kayak rada- rada nglirikin kau terus Len,, Yah emang sih siapa yang gak bakalan tertarik sama karisma seorang anggota Eksekutif Mahasiswa bernama Alexander Grenanda, keknya gak ada sih... Tapi kak Karlen cantik juga, boleh lah ya aku gebet, apa aku tanya kak Brian aja yah, kak Karlen udah punya pacar belum."

"Kak Karlen udah punya pacar.." Jawab singkat Alen dengan singkat

"Tau darimana kau?" Kei menatapa ke arah Alen

"Aku liat sekilas dia pakai bracelet, biasanya cewek kalau pake bracelet itu punya pacar." Alen menjawab lagi pertanyaan dari Kei.

Dan kini dia menutup matanya, mengatur nafas untuk tidur.

*look*

Karlen menatap laptopnya dengan lelah, dia baru saja menghadap dosen pembimbingnya untuk konsultasi, dan mendapatkan hasil bahwa dia harus menulis ulang, dengan topik yang sudah ditentukan oleh dosennya.

"Ya Tuhan,,, apa yang harus aku lakukan! Kalau begini ngapain aku begadang buat ngerjain proposal itu.."

Dia kini tengah di gazebo kampusnya, memanfaatkan fasilitas wi-fi kampusnya untuk kembali mencoba menulis proposal lagi sesuai dengan topik yang diberikan oleh sang dosen.

Hingga sebuah dering ponsel membuat fokusnya teralih. Karlen dengan cepat mengangkatnya

"Iya... aku masih di gazebo fakultas, kamu dimana?"

"Ohh.. di parkiran perpus pusat? Oke aku akan ke sana, tunggu yah..."

Dengan cepat Karlen menutup laptopnya, dan memberesi barang bawaannya, berjalan dengan cepat menuju perpustakan pusat kampusnya, yang berjarak sekitar 500 meter dari tempatnya sekarang.

Senyum Karlen mereka melihat mobil sang kekasih terparkir di sana, dengan segera dan melihat kanan- kiri dirinya, Karlen mendekati mobil itu dan masuk ke dalam.

Karlen terkejut kala sang kekasih memeluknya dengan erat, namun dia merasakan aneh, sang kekasih keliatan lelah dan bahkan hembusan nafasnya terasa cukup panas di leher Karlen.

"Kita pulang, kamu demam..."

*look*