Hyemin melihat jam yang melingkar di tangannya. "Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10.45 malam." Sahut Hyemin
"Itu artinya 15 menit lagi kita meninggal, dong?" Tanya In Seok dengan raut wajah ketakutan
"Kalau begitu kita harus keluar dari sini!" Sahut Tae Oh
Mereka langsung menerobos hantu yang menjaga pintu dan berusaha membuka pintunya, tapi tidak bisa.
"Kak Joon Oh!" Teriakan Hyun Gi terdengar dari luar
"Hyun Gi, tolong kita semua!" Sahut Joon Oh
"Kalian mundur, biar kita dobrak!" Sahut Hwang Bin
Mereka mundur dan terdengar suara pintu yang sedang di dobrak secara dari luar. Beberapa detik berikutnya, pintunya berhasil di dobrak. Mereka semua langsung keluar dan berlari.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan mereka bisa bernafas lega karena mereka tidak jadi mati.
"Kenapa kalian bisa berada di atap?" Tanya Andrew
"Loh? Bukannya tadi ketua osis bilang kalau tempatnya pindah ke atap yah?" Tanya Hyemin balik
"Ketua osis tidak pernah bilang kalau tempatnya pindah ke atap. Dari jam 9 tadi, kita semua sudah berada di dalam Aula." Sahut Beom Gi
"Tapi tadi kita semua berkumpul di lapangan dan kak Jun Tae bilang kalau tempatnya pindah ke atap, jadinya kita ngikutin kak Jun Tae dan murid yang lainnya." Sahut Min Gi
Lima pemuda itu mulai bingung, sebenarnya apa yang terjadi?
"Hoi! Kalian semua!" Teriak seseorang dari jauh
"Lee Jun Tae!" Panggil Hyemin melihat Jun Tae menghampiri mereka
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya Jun Tae
"Aku mau bertanya sesuatu." Sahut Hyemin
"Ada apa?" Tanya Jun Tae
"Bukannya tadi kamu bilang kalau pestanya pindah ke Atap sekolah yah?" Tanya Hyemin
"Kapan? Aku aja dari tadi di dalam Aula. Tanya saja sama yang lainnya kalau kamu tidak percaya." Sahut Jun Tae
"Kalau kak Jun Tae berada di Aula terus yang tadi memberikan pengumuman di lapangan siapa?" Sahut Tae Oh
Jun Tae terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan Tae Oh. Namun sedetik kemudian, Jun Tae mulai bersuara.
"Eum... lebih baik kalian lupain aja dan segera pergi ke Aula karena acara dari pesta topeng ini segera dimulai." Ucap Jun Tae yang tidak mau membahas lebih lanjut mengenai apa yang di alami oleh adik kelasnya dan teman sekelasnya Hyemin, karena dulu dia juga pernah mengalami hal yang serupa bersama teman-temannya
"Baik, kak." Sahut In Seok
Mereka langsung memasuki Aula. Hyemin sedari tadi menempel dengan Yoon Jae, bahkan dia sudah menggandeng lengan Yoon Jae. Hal itu tentu saja tidak lepas dari pandangan Hyuna. Andai aja dia manusia, mungkin Hyemin sudah di jambak habis-habisan oleh Hyuna.
"Perhatian semuanya!" Ucap Jun Tae dari atas panggung
Seluruh siswa mengalihkan pandangan mereka ke depan.
"Acara inti dari pesta topeng ini akan segera di mulai yaitu pemilihan Pangeran dan Putri sekolah. Siapapun yang ingin mengikuti ini silahkan naik ke atas panggung ini dan bawa pasangan kalian. Bagi pasangan yang berdansa paling romantis, maka dia akan di tetapkan sebagai Pangeran dan Putri sekolah dan syaratnya haruslah siswa atau siswi yang memiliki pasangan atau kekasih. Cukup mudah bukan syaratnya? Jadi silahkan mengikuti bagi yang punya pasangan." Sahut Jun Tae
Hyemin senyum sumringah. "Ayo kita ikutan!" Serunya semangat
"Tidak mau! Sana ajak pacar kamu aja!" Sahut Yoon Jae
"Pokoknya kamu harus mau!" Sahut Hyemin dan menarik lengan Yoon Jae buat maju
Semua teman-teman Hyemin menganga tidak percaya kalau dia berhasil membawa Yoon Jae ke atas panggung buat mengikuti acara pemilihan Pangeran dan Putri sekolah. Bukan hanya itu, teman-teman Yoon Jae juga tidak percaya kalau Yoon Jae mau mengikuti acara seperti ini.
Musik romatis mulai terdengar, semua pasangan mulai berdansa dengan romantis dengan kekasih mereka masing-masing. Tapi tidak bagi Yoon Jae, dia berusaha melepaskan diri dari Hyemin.
"Lepasin! Aku mau turun." Ucap Yoon Jae dingin
Hyemin masih tidak mau melepaskan pergelangan tangan Yoon Jae dan berusaha menahannya.
"Aku bilang lepas!" Ucap Yoon Jae menghempas kasar tangan Hyemin dan berbalik ingin pergi sebelum sebuah suara menghentikan pergerakkannya
Hyemin yang lagi-lagi ditolak Yoon Jae hanya menundukkan kepalanya sedih, bahkan airmatanya sudah keluar di pelupuk matanya. "Kenapa kamu nolak aku terus? Kamu bisa nggak sih sekali aja ngeliat kearah aku? Aku bahkan rela mutusin Jung Hyun demi kamu. Aku tulus cinta sama kamu. Apa karena aku cewek paling populer membuatmu tidak mau melihat kearahku? Kalau iya, kamu bisa lupain semua itu. Cukup lihat aku sebagai Kang Hyemin yang tulus mencintaimu dan jangan tolak aku lagi. Kamu cukup lihat aku sebagai perempuan yang tulus mencintaimu. Apa kamu tidak bisa melakukan itu?" Lirih Hyemin yang membuat suasana menjadi hening
Yoon Jae membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah Hyemin lalu memeluknya dan Hyemin membalas pelukan Yoon Jae sambil terisak pelan di pelukan Yoon Jae.
"Maafin aku, kak. Maaf kalau selama ini sikapku menyakitimu. Aku terima pernyataan cintamu tapi maaf aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Kalau kamu mau berteman aku terima." Ucap Yoon Jae sambil melepaskan pelukannya dan mengusap airmata cewek di depannya
Hyemin melepaskan pelukan Yoon Jae. "Aku tidak mau menjadi temanmu. Aku mau menjadi kekasihmu bukan temanmu. Aku mohon." Ucap Hyemin sambil memelas dan berjongkok di depan Yoon Jae sambil memegang kedua tangan Yoon Jae
Semua mata menatap tidak percaya dengan tindakan Hyemin sekarang. Yoon Jae yang melihatnya juga terkejut dan langsung ikutan berjongkok lalu membawa tubuh Hyemin untuk berdiri.
"Aku mohon jangan seperti ini." Ucap Yoon Jae
"Aku butuh alasan, kenapa kamu menolakku?" Tanya Hyemin
"Kamu tidak akan pernah mengerti. Jadi untuk apa aku menceritakan alasanku padamu?" Sahut Yoon Jae kembali dingin dan meninggalkan Hyemin di atas panggung sendirian
Teman-teman Hyemin segera menghampiri Hyemin yang saat ini mengepalkan kedua tangannya.
"Kamu baik-baik aja, kan?" Tanya Sohee
"Hyemin-aa." Ucap Ji Kyung
"Aku bersumpah akan membunuh perempuan yang membuat Yoon Jae trauma." Ucapnya marah
Iya, Hyemin memang mengetahui alasan Yoon Jae menolaknya. Karena dia sudah mencari informasi mengenai Yoon Jae dan masa lalunya. Tapi dia hanya ingin Yoon Jae mengatakan sendiri alasan itu.
"Kita akan membantumu dan kabarnya perempuan itu sebentar lagi bakal pindah ke sini." Ucap Sohee
Hyemin mengeluarkan smirknya. "Bagus. Siapapun yang sudah bikin Yoon Jae ku seperti ini, bakal berurusan sama aku." Ucapnya
Hyuna yang memang belum pergi dari sana mengernyit bingung. "Apa maksud cewek ini? Emang Yoon Jae trauma pada apa? Dan siapa cewek yang membuat trauma itu?" Tanya Hyuna entah pada siapa
bersambung...