At 16.45 PM KST
Sepulang sekolah, mereka berkumpul di depan tangga tempat perempuan itu biasanya berdiri untuk mengamati setiap murid yang berlalu lalang.
"Jadi bagaimana ceritanya kamu bisa meninggal?" Tanya Yoon Jae
"Jadi waktu itu aku sedang sendirian di dalam kelas. Aku mengerjakan tugas dari guru Kim yang belum selesai. Hingga waktu tidak terasa menunjukkan pukul 6 sore. Saat itu juga aku mencium aroma mawar yang menyengat di indera penciumanku. Aku mencium aroma mawar itu sampai aku tidak sadarkan diri. Setelah aku membuka mata, aku melihat banyak orang yang mengelilingi jasadku yang sudah bersimbah darah. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah aku mencium aroma mawar itu, tahu-tahu saja aku sudah jadi arwah." Jelas Seo Min sambil menunduk sedih
"Berarti omongan perempuan itu benar, kalau bukan dia pembunuhnya." Ucap Yoon Jae
"Perempuan yang mana?" Tanya Jin Gu
"Perempuan yang mengeluarkan aroma melati di tubuhnya dan sempat menempeli Jimin waktu itu." Sahut Yoon Jae
"Aku juga ingat perempuan itu bilang semua yang ingin kita ketahui ada di buku Sejarah Kyunghee School. Kalau kataku sih, perempuan yang bunuh diri karena keguguran itu yang mengeluarkan aroma mawar." Lanjut Yoongi
"Kenapa kamu bisa berpikiran begitu?" Tanya Jin Gu
"Karena yang bunuh diri hanya dua perempuan itu. Kalau perempuan yang mati bunuh diri di kelas 3A itu mengeluarkan aroma melati, berarti perempuan yang satunya yang mengeluarkan aroma mawar." Sahut Yoon Jae
"Tapi seingatku waktu itu sebelum aku benar-benar tidak sadarkan diri, aku melihat seseorang yang berdiri membelakangiku." Sahut Seo Min
"Maksudnya?" Tanya Beom Gi bingung
"Siapa orang itu?" Tanya Jung In
"Aku tidak tahu itu siapa, tapi orang yang berdiri membelakangiku itu mengenakan pakaian serba hitam dengan penutup kepala dan dia membawa sekantong plastik besar warna hitam." Jawab Seo Min
"Kalau kataku itu adalah pembunuh yang sebenarnya." Sahut Jung In
"Maksudnya?" Tanya Daniel tidak mengerti
"Jadi begini, kak Seo Min bilang sebelum meninggal dia sempat mencium aroma mawar lalu setelah itu dia pingsan. Saat dia terbangun, dia bingung apa yang sebenarnya terjadi. Karena waktu itu dia sudah dalam keadaan bersimbah darah dan banyak orang yang mengelilinginya. Tapi sebelum dia benar-benar pingsan dia sempat melihat seseorang berdiri membelakanginya. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam dengan penutup kepala dan membawa sekantong plastik besar berwarna hitam." Jawab Beom Gi mengulang ucapan hantu perempuan itu
"Apa itu artinya yang bunuh mereka adalah hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar di tubuhnya itu?" Tanya Min Gi
"Apa mungkin pembunuh itu menyemprotkan parfum aroma mawar di tubuhnya agar semua menyangka jika yang membunuh mereka adalah hantu?" Tanya Andrew
"Aku tidak tahu. Kuncinya ada di hantu perempuan itu. Tapi hantu perempuan itu sangat sulit untuk di temui." Sahut Yoon Jae
"Aku setuju sama, Andrew dan Jung In. Mustahil hantu bisa membunuh. Dari film horor yang sering aku tonton, awalnya memang terlihat hantu yang melakukan teror dan pembunuhan tapi saat di akhir ternyata manusia pelakunya." Sahut Tae Oh
"Itu Film. Siapa tahu kan kalau memang hantu perempuan itu yang membunuh mereka karena dendam?" Sahut Min Gi
"Benar juga. Bukankah ada, film hantu yang membunuh manusia karena dendam?" Sahut Jin Gu
"Tapi masalahnya, dendam hantu perempuan itu sama pendiri sekolah Kyunghee yang sudah lama meninggal, seharusnya dendamnya itu sudah tuntas. Tapi kenapa hantu perempuan itu masih dendam? Ditambah korbannya adalah orang-orang yang tidak bersalah. Itu aneh menurutku. Seharusnya kalau dia dendam, dia membalaskan dendamnya pada orang yang membuatnya seperti itu bukan pada orang yang tidak tahu sama sekali mengenai kejadian beberapa tahun yang lalu." Sahut Joon Oh
Semuanya terdiam mendengar ucapan Joon Oh. Mereka membenarkan ucapan Joon Oh kalau seharusnya hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar itu membunuh orang yang membuatnya seperti itu bukan membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan tidak tahu menahu mengenai kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Aku ketoilet dulu yah." Ucap Yoon Jae
Mereka menganggukkan kepalanya. Yoon Jae berdiri dan berjalan sendirian menuju toilet khusus pria. Setelah dari toilet itu, dia mencium aroma mawar disekitarnya. Dia mengikuti aroma mawar itu, dilihatnya jauh di depannya ada seorang perempuan dengan rambut hitam panjang sepinggang dan mengenakan gaun berwarna putih disertai bercak-bercak darah di sekitar gaun berwarna putih itu.
Perempuan itu berjalan melayang diatas lantai. Yoon Jae berusaha mengejar perempuan itu, tapi sedetik kemudian hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar itu menghilang. Yoon Jae berhenti di depan kelas 3A dan berada di koridor berdarah. Matanya mengamati sekitar berusaha mencari hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar itu.
"Tuh setan cepet banget perginya." Gumamnya
Tiba-tiba saja indera penciumannya mencium aroma melati di dekatnya.
"Dia sangat pemalu."
Yoon Jae membalik tubuhnya dan melihat hantu perempuan yang mengeluarkan aroma melati di dekatnya.
"Kau tahu dia?"
"Tentu saja. Dia sudah lama di sini. Sangat sulit jika kau ingin mendekatinya. Dia tidak suka orang-orang. Makanya ketika kau mengikutinya, dia menghilang."
"Apa benar dia yang membunuh semua murid kelas 3A?"
Hantu perempuan yang mengeluarkan aroma melati itu langsung menghilang begitu saja. Yoon Jae hanya menghela nafas berat. Dia pikir, semua ini akan sangat sulit untuk dia dan teman-temannya pecahkan.
Namun, tiba-tiba saja Yoon Jae ingat dengan alat-alat pemburu hantu milik kakek Hwang Bin. Yoon Jae langsung berlari menghampiri teman-temannya.
Ketika sampai di depan teman-temannya, Yoongi langsung menumpu kedua tangannya di lututnya dengan nafas tercekat akibat lelah berlari.
"Kamu kenapa, Yoon?" Tanya Jin Gu
"Alat pemburu hantu itu. Kita harus menggunakannya." Ucap Yoon Jae
"Sekarang?" Tanya Tae Oh
"Iya." Sahut Yoon Jae
"Kalau begitu aku ambil dulu." Sahut Hwang Bin yang berdiri dan ke Apartemen di temani oleh Daniel. Setelah menunggu beberapa menit, Hwang Bin dan Daniel kembali dengan membawa alat-alat untuk memburu hantu.
"Aku pergi dulu. Good luck buat kalian semua." Tiba-tiba hantu Seo Min menghilang begitu saja
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, yang artinya sekolah itu sudah sangat sepi dan hari juga sudah malam. Hari ini bukan jadwal sekolah sampai malam jadi wajar saja dari jam 6 sore tadi semua murid yang ada di sekolah ini sudah membubarkan diri. Sekolah itu hanya diterangi beberapa lampu di koridor, tapi bagian koridor berdarah itu tidak diterangi pencahayaan sama sekali.
Hyun Gi menyalakan santer di ponselnya sebagai pencahayaan mereka. Yoon Jae mulai menghidupi alat pendeteksi hantu. Alat itu bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan. Yoon Jae mulai berjalan dengan matanya yang fokus pada alat pendeteksi hantu itu. Tiba-tiba saja Yoon Jae berhenti di ruang kepala sekolah yang lama.
"Kenapa kita berhenti di sini?" Tanya In Seok yang merasakan ada aura menyeramkan yang menyelimuti ruangan itu
"Karena detektor hantunya berhenti bergeraknya di sini." Sahut Yoon Jae
Yoon Jae menghadap ke samping kearah pintu ruangan kepala sekolah yang lama itu tertutup. Jarumnya benar-benar berhenti bergerak ketika Yoon Jae arahkan ke pintu itu.
Sementara Min Gi sudah menyalakan kamera khusus untuk menangkap pergerakan dan posisi hantu. Sekilas tidak ada yang aneh tapi ketika Min Gi mengarahkan kamera itu ke sekitar saat pintu ruangan kepala sekolah yang lama itu di buka dan mereka berdiri di depan ruangan itu, dia melihat ada sosok perempuan dengan kepala yang menunduk dan rambut panjang yang menutupi wajahnya sedang berdiri di pojok ruangan. Gaun putih yang di kenakan perempuan itu juga mengeluarkan darah.
"I-itu a-apa?" Tanya Min Gi menunjuk ke arah kamera dengan hantu perempuan yang masih berdiri di sana
Yoon Jae langsung menatap ke pojok ruangan dan benar saja, perempuan itu benar-benar ada. Tiba-tiba mereka semua mencium aroma mawar yang menguar di seluruh ruangan dan itu semakin membuat Yoon Jae yakin jika hantu perempuan itulah yang mereka cari sekarang ini. Ketika Yoon Jae ingin mendekat, hantu perempuan itu langsung menghilang dan bau mawar yang tadinya tercium di indera penciuman mereka tiba-tiba saja menghilang.
Mereka semua terlonjak kaget saat mendengar sesuatu yang terjatuh. Ketika mereka melihat ke samping, ada satu kayu besar yang jatuh. Kayu itu di penuhi dengan darah yang sudah kering. Ketika Beom Gi ingin menyentuh kayu itu, tangannya di tahan oleh Jin Gu.
"Kalau kamu menyentuh kayu itu dan ternyata kayu itu adalah alat yang digunakan pembunuh itu untuk membunuh murid kelas 3A dan sidik jarimu ada di sana, maka kamu bisa jadi tersangka pembunuhan." Jelas Jin Gu
Beom Gi menganggukkan kepalanya mengerti lalu berdiri. "Tapi aku hanya ingin tahu, itu kayu apa sebenarnya." Sahut Beom Gi
"Aku punya sarung tangan." Ucap Tae Oh lalu mengeluarkan sarung tangan dari dalam tasnya yang tadi sempat dia ambil di uks entah apa tujuannya mengambil sarung tangan itu
"Dimana kamu dapet sarung tangan ini?" Tanya In Seok
"Di uks tadi." Sahut Tae Oh
"Ngapain kamu ngambil sarung tangan di uks?" Tanya Min Gi
"Iseng aja hehehe." Sahut Tae Oh sambil cengengesan
Mereka semua hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tae Oh. Jung In mengambil sarung tangan itu dan memasangnya. Dia berjongkok lalu menyentuh balok kayu besar itu.
_flashback_
"Aaaarrrggghhh!"
Suara teriakan kesakitan terdengar di ruangan itu.
"Aaaarrrggghhh! Hiks ampun hiks."
Bukan hanya suara kesakitan tapi suara jerit seseorang yang minta ampun juga terdengar memenuhi seluruh ruangan itu.
Di sana ada seorang perempuan yang lagi duduk di sebuah kursi dengan kedua tangannya diikat kebelakang menggunakan rantai besi. Perempuan itu terlihat kesakitan bahkan diseluruh tubuhnya sudah dipenuhi banyak darah. Perempuan itu meronta meminta ampun dan ingin di lepaskan. Dari pakaian yang di gunakan perempuan itu, Jung In sudah tahu jika perempuan itu berasal dari sekolah yang sama dengannya.
"Ampun. Lepasin aku."
Perempuan itu semakin menangis dan berteriak kesakitan sambil terus meronta minta dilepaskan.
_flashback off_
Jung In langsung membuka matanya dengan nafas yang terengah-engah. Dia berdiri dengan menghadap ke teman-temannya. Bahkan peluhnya membasahi seluruh tubuhnya.
"Apa yang kamu lihat?" Tanya Min Gi
"Aku hanya melihat seorang perempuan yang disiksa di ruangan ini." Sahut Jung In
"Siapa yang menyiksa perempuan itu?" Tanya Tae Oh
Jung In menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Ruangannya sangat gelap dan hanya ada pencahayaan di sekitar perempuan itu saja. Jadi aku tidak bisa ngelihat siapa yang menyiksa perempuan itu. Tapi yang jelas, perempuan itu disiksa dan dipukuli menggunakan balok kayu ini." Jawab Jung In
"Jadi benar hantu yang melakukannya?" Tanya Hyun Gi
"Kita jangan langsung berpikiran kalau hantu yang ngelakuin itu semua. Kamu pikir aja sendiri, mana ada hantu bisa megang balok kayu?" Sahut Hwang Bin
"Yang dikatakan Hwang Bin itu benar. Hantu tidak mungkin bisa menyentuh balok kayu ini." Sahut Joon Oh
"Apa perempuan itu berasal dari sekolahan kita?" Tanya Tae Oh
"Iya. Dia menggunakan seragam sekolahan kita." Sahut Jung In
Ketika mereka tengah mengobrol, mereka mendengar ada suara ranting pohon yang patah di sekitar ruangan itu. Mereka semua berlari keluar ruangan tapi mereka tidak menemukan siapa-siapa. Anehnya, ranting pohon yang sudah jatuh itu tiba-tiba saja patah.
"Kok rantingnya bisa patah yah?" Tanya In Seok
"Mungkin ada yang nginjak kali." Sahut Joon Oh
"Tapi di sini tidak ada siapa-siapa, mana mungkin ada yang menginjak." Sahut In Seok
Mereka semua terdiam. Mereka berpikiran siapa yang baru saja datang dan menginjak ranting pohon itu.
"Entah ini perasaan aku aja atau gimana, tapi aku merasa ada yang ngemata-matain kita dari tadi." Sahut Andrew
"Aku juga merasa seperti itu." Sahut Beom Gi
Yoon Jae melihat ke sekeliling dan melihat dari jauh ada seseorang yang bersembunyi di balik tembok dan matanya mengintip keluar, lalu saat matanya bertabrakan dengan mata Yoon Jae dia langsung langsung memundurkan tubuhnya. Yoon Jae berlari menghampiri orang itu dan melihat dari kejauhan ada seseorang yang sedang berlari berusaha menjauh dari tempat itu.
"I-itu bukannya Chan Bin?" Tanya Yoon Jae
Mereka semua yang mengikuti Yoon Jae langsung melihat kearah orang yang ditunjuk oleh Yoon Jae. Mereka berusaha melihat orang yang sedang berlari itu dan ciri-ciri orang itu mirip seperti Chan Bin. Tapi apa yang dilakukannya malam-malam begini di tempat ini?
bersambung...