Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, dan 7 pemuda itu baru saja bangun dari tidur mereka.
Yoon Jae yang baru saja membuka matanya langsung dikagetkan dengan Hyuna yang tiba-tiba saja ada di depannya, lalu sedetik kemudian Yoon Jae merubah ekspresi kagetnya menjadi datar.
"Pagi pangeran." Sapanya dengan senyumnya
"Ck. Pergi sana!" Usir Yoon Jae yang masih ingin tidur lagi
Yoon Jae berbalik dan menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
"Ish. Pangeran harus bangun. Ini sudah jam 9. Ayo pangeran! Pangeran harus bangun! Pangeran." Hyuna berusaha memaksa Yoon Jae untuk bangun dengan cara terus berceloteh yang membuat Yoon Jae sedikit kesal
Karena kesal, akhirnya Yoon Jae memilih untuk bangun. "Kamu benar-benar mengganggu tidurku." Ucapnya kesal dan menyibak selimut lalu mengambil bathrobe dan memasuki kamar mandi
Hyuna yang melihatnya langsung tersenyum, karena telah berhasil membuat Yoon Jae berpisah dari kasur kesayangannya.
Hyuna langsung menuju ruang tengah dan duduk di samping Jung In yang saat ini menonton siaran televisi dengan di temani Tae Oh dan In Seok.
Jung In melihat ke sampingnya yang terdapat Hyuna. "Kenapa mukamu cemberut gitu?" Tanyanya penasaran
"Kenapa susah sekali sih bikin Yoon Jae jatuh cinta?!" Kesalnya
"Pppfff..." Jung In berusaha menahan tawanya melihat teman hantunya menggerutu karena kesal
"Kalaunya mau ketawa ya ketawa aja. Nggak usah di tahan." Kesalnya sambil melirik Jung In sinis
Jung In berusaha untuk bersikap normal kembali. "Maaf. Maaf. Aku kira saat kamu bilang suka sama Yoon Jae, itu cuman bohongan doang. Eh tahunya kamu emang beneran suka sama Yoon Jae." Ucap Jung In
"Kapan sih aku pernah bohong sama kamu? Kamu kan tahu sendiri, kalau aku tidak bisa bohong denganmu." Sahut Hyuna yang masih dengan wajah cemberutnya
"Iya. Iya. Maafin aku deh. Kalau yang aku tahu, selama aku kenal Yoon Jae, dia paling benci dengan cewek centil. Pernah satu kali dia nolak kakak kelas yang cantik dan populer hanya karena dia terlalu centil dan agresif." Ucap Jung In
"Jadi aku harus bagaimana?" Tanya Hyuna dengan nada sedih
"Ya bersikap seperti biasa aja. Jadi lebih anggun, tidak centil dan tidak terlalu agresif." Sahut Jung In
"Aku tidak bisa. Kamu kan tahu sendiri aku seperti ini orangnya. Mana bisa aku berubah. Kalau aku berubah sama saja aku jadi seperti orang lain. Aku tidak mau jadi orang lain." Sahut Hyuna
"Ya itu terserahmu sih." Sahut Jung In
Hyuna makin cemberut wajahnya. "Gak guna tahu nggak aku bicara sama kamu." Hyuna langsung menghilang begitu saja
"Lah malah ngambek dia nya." Ucap Jung In lalu mengindikkan bahunya acuh
Diam-diam Yoon Jae mendengar percakapan antara Hyuna dan Jung In, dia tersenyum kecil mendengar ucapan Hyuna yang tidak mau menjadi orang lain hanya untuk mendapatkannya.
"Kamu bicara sama Hyuna yah tadi?" Tebak Tae Oh
"Iya." Jawab Jung In
"Dia bilang apa?" Tanya In Seok penasaran
"Dia bilang kenapa sulit sekali bikin Yoon Jae jatuh cinta sama dia. Jadi aku jawab aja, Yoon Jae nggak suka cewek yang centil dan agresif dan minta dia buat ngerubah sikapnya tapi dia bilang nggak mau dan aku jawab aja terserah dia. Eh dia nya malah ngambek." Jawab Jung In
"Woah... pesona Yoon Jae memang luar biasa yah, sampe hantu pun suka sama dia." Kagum In Seok
"Itu sebuah ejekan atau pujian?" Sahut Yoon Jae yang entah kapan dia sudah duduk di samping In Seok
"Hehehe sejak kapan kamu ada di sana?" Cengir In Seok
"Sejak kalian membicarakanku." Ketus Yoon Jae
"Pagi, baby." Hyuna langsung muncul tepat di samping Yoon Jae yang membuatnya sedikit kaget
"Bisa nggak sih kamu kalau muncul bilang dulu!" Ucap Yoon Jae sambil mengelus dadanya lalu dia duduk di samping In Seok dan Hyuna langsung duduk di sampingnya.
"Kamu kok ganteng banget sih?" Kagum Hyuna yang melihat Yoon Jae dengan mata berbinar
"Aku memang sudah ganteng dari lahir." Sahut Yoon Jae dengan narsisnya
"Iuh... pede banget sih nih orang." Sahut In Seok
"Bilang aja kamu iri." Sahut Yoon Jae
"Ngapain aku iri, di banding kamu, aku lebih ganteng." Sahut In Seok
"Ganteng darimananya? Muka mirip kuda gitu. Nggak ada ganteng-gantengnya sama sekali." Sahut Yoon Jae sadis
"Tega banget kamu sama temen sendiri." Sahut In Seok dengan wajah yang dibuat-buat sedih
"Tapi Yoon Jae kan ngomong jujur. Tega darimananya sih? Kalau Yoon Jae ngomong bohong baru bisa dibilang kalau Yoon Jae itu tega." Sahut Jung In dengan polosnya
In Seok hanya memasang wajah sedihnya. "Kalian benar-benar jahat." Sahutnya
"Ish. Princess di cuekkin." Kesal Hyuna karena sedari tadi dicueki oleh Yoon Jae
Sedari tadi Hyuna berusaha menarik perhatian Yoon Jae, tapi tidak berhasil dan akhirnya dia kesal sendiri.
"Masih disini kamu?" Tanya Yoon Jae
"Nggak. Aku sudah pergi dari tadi." Jawab Hyuna dengan nada kesal
"Oh." Sahut Yoon Jae
Jung In dari tadi sudah tertawa melihat raut kesal Hyuna.
"Diam, kamu!" Ucap Hyuna kesal melihat Jung In yang menertawainya
Tapi Jung In tetap tidak bisa berhenti tertawa.
"Eh, pangeran. Kamu mau kemana?" Tanya Hyuna yang melihat Yoon Jae berjalan menuju pintu
"Keluar. Jalan-jalan." Sahut Yoon Jae
"Ikut." Sahut Hyuna bersemangat
"Ikut." Sahut Jung In dan In Seok
"Mau kemana?" Tanya Jin Gu
"Jalan-jalan." Sahut Jung In
"Aku ikut." Sahut Joon Oh
"Aku juga." Sahut Sahut Jin Gu
"Kita juga ikutan." Sahut Min Gi dan Tae Oh
Akhirnya mereka semua pergi jalan-jalan dengan Hyuna yang terus menempel pada Yoon Jae.
"Bisa nggak kamu jangan gelayutan gini?! Aku susah jalannya nih." Ucap Yoon Jae yang berusaha melepaskan Hyuna yang saat ini tengah bergelayut manja dengannya
"Nggak mau. Aku maunya seperti ini aja." Sahut Hyuna yang masih betah bergelayutan manja di lengan Yoon Jae
Yoon Jae menghela nafas berat. Hantu itu sangat keras kepala. Sangat susah dibilangin.
bersambung...