Internasional High School adalah sekolah bergengsi yang sangat populer dan dikenal di berbagai dunia. Sekolah dengan sistem pendidikan terbaik dan masuk dalam kategori sekolah favorit dan terbaik di dunia membuat siswa mana saja bermimpi untuk bersekolah disana. Tapi Internasional High School bukanlah sekolah yang bisa menerima sembarang siswa, bukan hanya faktor biaya yang sangat mahal faktor kepintaran otak siswa juga ditentukan untuk masuk ke sekolah bergengsi ini. Sehingga lulusan lulusan dari sekolah menjadi orang orang sukses dan bercuan. Para anak konglomerat dan para pengusaha berlomba lomba untuk bisa masuk ke sekolah ini, bahkan tak banyak dari mereka berusaha menggunakan cara licik untuk bisa menjadi siswa di Internasional High School.
Di Perpustakaan Sekolah....
Di tempat duduk nomor 5 yang berada di sisi jendela besar dan rak buku ensiklopedia, seorang gadis cantik berwajah imut bak tuan putri sedang serius membaca kata demi kata, huruf demi huruf di dalam sebuah buku tebal yang judulnya covernya mengunakan aksara Kanji yang bila diartikan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti 'Sebuah Kemenangan'. Bisa kita tebaik siapa gadis cantik yang sedang serius membaca buku tebal yang bagi setiap orang terlihat membosankan. Kalian benar Claire gadis cantik itu sedang serius dan terlihat asyik membaca buku tebal yang terlihat memusingkan kepala. Tapi baginya tak ada buku yang bisa membuat otaknya menyerah untuk menguasainya.
Sebenarnya Claire tak terlalu suka membaca, tapi karena tuntutan dari sang ayah untuk selalu menjadi seorang pemenang dan sempurna membuatnya terpaksa membaca buku buku tebal penuh dengan kosakata yang sulit dimengerti dan yang paling terpenting Membosankan. Tapi karena terlalu sering membaca buku buku tebal yang merudetkan dan membosankan Claire menjadi terbiasa dan menyukainya.
Claire sedang serius dan asyik membaca bukunya hingga tiba tiba ia dikejutkan dengan ulah temannya yang membuatnya hampir Jantungan
"selamat pagiiiii!!!!!!" teriak seorang laki laki mengagetkan Claire
Bukan main mendengar suara teriakan yang langsung di telinganya membuat Claire kaget setengah mati, jantungnya berdebar kencang karena terkejut, gendang telinga nya juga berasa mau pecah karena mendengar teriakan yang keras. Claire lalu berbalik dan memarahi teman laki lakinya yang sudah membuatnya hampir Jantungan.
"ihhhhh, Xieeee kau ini membuat ku kagett!!!" ucap Calire kesal dan sedikit memukul temannya
Arexie Obelia, teman dekat Claire yang memiliki wajah tampan dan imut bak pangeran dalam negri dongeng. Xie terkenal sebagai siswa kelas 11 yang memiliki ketampanan yang sangat HQQ, bukan hanya ketampanan nya saja ia juga terkenal karena otaknya yang pintar dan sangat encer. Bisa dibilang Xie ini adalah saingan Claire di kelas. Dan karena hal itu juga mereka menjadi sangat dekat, Xie memiliki sifat yang ramah murah senyum dan mudah bergaul. Bahkan kakak dan adik kelas pun menyukainya dirinya, tapi sayang seribu sayang sudah ada seseorang yang mengisi hati Xie dan itu tidak bisa dinganggu gugat lagi.
"hahahaha, maaf Claire habisnya kau serius sekali sih, jiwa jahilku kan jadi meronta ronta." ucap Xie sambil duduk di sebelah Claire
" kau ini dasar!!, tidak punya kerjaan lain apa?, suka sekali jika menjahiliku." ucap Claire cemberut
" hmm lagipula kau ini tidak bosan apa membaca buku tebal seperti ini??" tanya Xie
pukkkkk!!!!!
Mendengar perkataan Xie yang menurut Claire sangat konyol, membuatnya tak habis pikir kepada temannya lalu memukul kepala Xie dengan buku yang cukup tebal sehingga membuatnya meringis kesakitan dan memegangi kepalanya. Sementara Claire tertawa puas melihat Xie sahabatnya meringis kesakitan dan memegangi kepalanya, hmm menurutnya inilah hiburan pagi yang bisa membuatnya tertawa dan melupakan bebannya.
" aduhh, kau ini kejam sekali." ucap Xie sambil memegangi kepalanya
"kau sih menyebalkan sekali." ucap Claire sambil menahan tawanya
"lah aku menyebalkan apa coba?, yang ada tampan dan lucu iya." ucap Xie yang mencoba menggoda Claire
Melihat sahabatnya mencoba menggodanya membuat Claire tambah kesal kepada Xie, rasanya ingin sekali ia memukul Xie memakai buku tebal yang ada didepannya, dan juga Claire ingin mencubit Xie dengan sangat keras dan kuat. Tapi sayangnya ia masih mempunyai rasa kasihan dan rasa empati, jadi ia tak akan terlalu kejam kepada Xie paling hanya dicubit Saja hehehehe.
"ihhkkk Xiee!!!" ucap Claire sambil mencubit perut Xie
Mendapat cubitan maut dari Claire tentu saja membuatnya merasa sangat kesakitan dan berteriak karena geli plus sakit. Walaupun sering dicubit oleh Clare tak membuatnya terbiasa dengan cubitan maut temannya itu, bahkan ketika dicubit olehnya bukannya terbiasa dengan rasa sakitnya dia malah merasa sangat kesakitan dibuatnya. Tapi Xie tak pernah marah ataupun kesal, dia malah sangat senang bisa bermain, mengobrol, dan berinteraksi dengan Claire. Karena dalam lubuk hatinya ada perasaan tersimpan yang selama ini ia pendam untuk gadis yang ada didepannya.
"aduhh Claire, sakittt." rengek Xie
"suruh siapa kau sangat menyebalkan!!!" ucap Claire
"huuh kau ini dasarrrr selalu membuatku gemas sajaaa!!!," ucap Xie sambil mencubit gemas pipi Claire
Sedikit kesal dengan perbulan Xie yang mencubit pipinya tapi harus Claire akui bahwa ia nyaman saat berada di dekat sahabatnya itu. Rasanya ia mempunyai seorang pendampingan yang selalu mendampingi nya disaat senang, menghiburnya di saat duka, dan menguatkannya di saat ada masalah dan Tuhan begitu baik dengan mengirimkan Xie sebagai sahabat baiknya. Begitupula Xie laki laki tampan itu senang saat bersama dengan Claire, rasa nyaman dan senang selalu saja datang menyapa dirinya ketika berdekatan dengan gadis cantik dari keluarga Zanquen itu.
Setelah selesai bermain main cubit cubitan dan pukul pukulanš¤£, mereka berdua duduk sambil membaca buku tentang sejarah.
"eh iya Claire, siang ini ayo ikut aku ke cafe yang baru buka. mereka menyediakan diskon lho." ajak Xie sambil menatap Claire
" hmm entahlah aku tidak begitu tertarik." jawab Claire yang masih fokus dengan bukunya
" ayolah Claire kita kesana!!!, lagipula kau jarang keluar rumah kan?, jadi ayo," pinta Xie
Claire lalu menutup buku tebal yang sedang ia baca dan menatap Xie sahabatnya. Bila difikir fikir kembali memang iya rasanya ia jarang keluar bahkan tak pernah keluar dan selalu terkurung dirumah membaca dan selalu saja belajar untuk memenangkan lomba. Terkurung selalu sendiri dan kesepian jadi mengapa ia harus tak ikut bersama Xie, tapi apakah ayahnya akan senang dan mengizinkannya?, hmm..... sekali ini ia ingin mencoba keluar bersama temannya ingin merasakan juga berada dan suasana di cafe seperti apa. Dan yang terpenting ingin menikmati waktu bersama dengan Xie sahabatnya.
" baiklah ayo kita pergi setelah kelas usai." jawab Claire sambil tersenyum kearah Xie
" baik tuan putri yang cantik." ucap Xie sangat senang