"Pak Bobby!" ucap Yerin yang terkejut karena kedatangan Bobby. Yerin selalu memanggil Joon, Bobby dan Artis lainnya dengan sebutan Pak atau ibu kadang menggunakan kata Kakak.
"Nggak ada orang nggak usah panggil Pak," ujar Bobby dengan lembut.
"Bukankah kamu nggak ada jadwal ke sini?" tanya Yerin dengan wajah yang senang karena sebelumnya dia merasa kesal saat bertemu Joon.
"Aku merindukanmu," bisik Bobby untuk menggoda Yerin, wajah Yerin berubah menjadi merah karena malu.
"Becanda kok," ucap Bobby karena melihat Yerin tidak menjawab godaannya.
"Iya," sahut Yerin dengan wajah salah tingkah.
"Kamu lihat Joon?" tanya Bobby
"Tadi bertemu dia disana." Yerin menunjuk dimana tempat dia berpapasan dengan Joon.
"Ya sudah ayo kesana," ajak Bobby, namun Yerin menolak. "Tidak, kamu saja lebih dahulu. Nanti kalau ada yang lihat di kira saya aneh-aneh sama kamu."
"Tidak, kalau ada yang tanya jawab aja aku memanggilmu karena tugas yang di berikan untuk mendampingiku nanti." Bobby dengan bangga menarik tangan Yerin agar segera berjalan bersamanya. dan Yerin pun menyetujui solusi yang di berikan oleh Bobby
Baru beberapa langkah mereka berjalan tiba-tiba rekan setimnya melihatnya.
"Rin!" panggil Gisel dengan wajah penuh tanda tanya.
"Eh, sel." Yerin terlihat gugup dan segera melepaskan tangannya dari genggaman Bobby.
"Kalau begitu saya tinggal dulu, nanti akan saya kabari jadwalnya," ujar Bobby seakan tidak memiliki hubungan spesial atau saling kenal di luar pekerjaan.
"Iya," sahut Yerin dengan menganggukan kepalanya. Mendengar jawaban Yerin Bobby segera meninggalkan Yerin bersama rekannya. walaupun dia kesal dengan kehadiran teman Yerin yang tiba-tiba datang.
"Rin, kamu kenal dekat sama Joon?" tanya Gisel yang sangat penasaran dengan apa yang dia lihat.
"Tidak, aku dulu fans nya dan pernah beberapa kali bertemu dan sekarang mendapatkan projects untuk uji coba sama dia nanti," jawab Yerin dengan tenang.
"Oh pantas nggak terlihat canggung." Gisel terlihat puas dengan jawaban Yerin dan tidak menyangkalnya lagi.
Mereka berdua segera datang ke room artis dan segera menyiapkan baju dan make up untuk take selanjutnya.
Hari semakin sore dan shooting akhirnya selesai, namun berbeda dengan Artis Yerin dan beberapa rekannya mereka harus membereskan segala keperluan yang mereka bawa.
"Jika kita sudah sekelas mereka kita nggak harus melakukan hal ini," gerutu Gisel yang terlihat lelah dan kesal karena harus membereskan semuanya.
"Ya udah sih, kita cepat bersihkan. Kan kita mau ke cafe kan." pria satu-satunya di team itu mencoba menyemangati Gisel.
"Bener tuh kata Roky," sahut Yerin dengan wajah semangatnya agar temannya ikut bersemangat.
"Iya-iya!" Gisel dengan kesal tetap melakukannya. Sedangkan Roky melakukan hal yang lebih berat seperti mengangkat koper yang sudah penuh.
Yerin sesaat mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Shima agar tidak pulang dan menunggunya sebentar. dan seperti biasa Shima selalu membalas pesan Yerin dengan cepat. "Oke!" jawab Shima dengan singkat namun membuat Yerin senang bahwa Shima tidak berubah walaupun sudah bekerja di tempat yang dia impikan.
Joon yang mencoba menghubungi Yerin merasa kesal karena tidak ada respon. dia memilih menanyakan kepada Bobby.
"Apa Lo hari ini sama Yerin?" tanya Joon.
"Tidak," jawab singkat Bobby dengan ketus.
"Kenapa kau sangat ketus!" protes Joon.
"Kenapa? Kalau Lo di cuekin orang nggak suka kenapa Lo cuekin orang lain?" balok Bobby yang membuat Joon tidak mampu berkata-kata dan memilih mengakhiri panggilan tersebut.
Joon memilih menuju kantor tempat Yerin bekerja namun sudah sepi. Yerin telah pergi bersama teman-temannya. namun saat hendak kembali pulang Joon bertemu dengan beberapa temannya dan mereka ingin datang ke cafe yang baru saja buka di depan kantornya.
"Ayo, jangan khawatir pasti aman kok. Kita tahu kalau kamu artis ternama." teman-teman Joon tetap mendesaknya agar tetap ikut. Akhirnya Joon menyerah dan ikut teman-temannya ke cafe itu.
****
Yerin dan teman-temannya mulai menyantap beberapa hidangan yang mereka pesan. namun mata Yerin tertuju pada mobil yang baru saja terparkir rapi.
"Joon," batin Yerin dengan mata yang terlihat bahagia.
"Apa dia kesini mau nyusul aku?" batin Yerin bertanya-tanya. namun kebahagiaan Yerin hanya sesaat terpatahkan dengan beberapa teman wanita Joon yang tanpa canggung merangkul dan bergelayutan manja kepadanya sedangkan Joon terlihat tidak menolak.
Mata Yerin menatap lekat Joon sampai Joon memasuki area cafe. Dan mereka terjebak saling adu pandangan beberapa detik sebelum wanita di samping Joon menarik tangan Joon.
"Kita pesan di atas, khusus VIP," ujar salah satu teman Joon.
"Tidak, disini saja." Joon duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat Yerin. Joon ingin mengawasi Yerin.
"Kita sudah pesan di atas, kenapa Lo pilih disini?" protes beberapa teman Joon.
"Lo sudah gila. Kalau nanti fans Lo lihat bisa berabe ini." teman-teman Joon mulai khawatir karena tiba-tiba Joon tidak seperti biasanya.
"Booking semua tempat sampai kita selesai makan." teriak joon sehingga teman-teman yerinpun mendengarnya.
"Maaf kak, tapi masih ada tamu di sini," ucap kasir itu dengan menunjuk meja Yerin.
"Biarkan mereka selesaikan makannya." Joon dengan keras kepala duduk menatap tajam Yerin.
"Dia pegang hp tapi kenapa teleponku tidak di jawab," gumam Joon seraya menatap tajam ke arah meja Yerin.
Sedangkan di meja Yerin mereka tertawa kecil dengan obrolan receh mereka.
"Itu bukannya Joon ya?" tanya Gisel dengan nada lirih
"Iya, karena aku sudah sering lihat mereka dan bekerja di agency mereka aku jadi profesional saja. Seandainya aaku belum bekerja di Sky entertainment aku akan lari minta foto dan tanda tangannya," sahut Shima yang mewakili perasaan Yerin dan teman lainnya.
Yerin tetap menatap lengket ke arah Joon bahkan dia melihat Joon membantu teman wanitanya membuka minuman bahkan mereka saling suap makanan dan teman wanitanya sempat menyodorkan minuman ke arah Joon. Memang teman wanita Joon melakukan hal itu kepada teman pria lain yang ada di sana. Tapi Yerin tetap saja kesal saat mereka saling bersulang minum beer. Hal itu membuat Yerin tidan nyaman dan hilang fokus hingga bajunya terkena saos yang ada di piringnya.
"Rin hati-hati," teriak Gisel yang melihat Yerin tidak fokus. Dengan sigap Roky mengambil tisu dan membantu Yerin membersihkan saos yang ada di lengan baju Yerin. dan Joon melihat akan hal itu merasa kesal dia ingin sekali datang kemeja Yerin dan menarik Yerin pergi.
"Aku bersihin dulu ke toilet." Yerin berdiri dan segera pergi ke toilet.
"Aku temani ya," tawar Shima.
"Nggak usah, lanjut makan aja kalian." Yerin menolaknya dengan wajah yang terlihat baik-baik saja. Padahal dia ingin mengendalikan perasaannya karena melihat Joon bertingkah dengan teman wanitanya. melihat Yerin ke toilet sendiri Joon mengikutinya karena Dia menganggap ini sebuah kesempatan untuk bicara dengan Yerin.