ISTRI TUAN MUDA NIELS BAB 15.
Masih di toko perhiasan di dalam sebuah Mal terbesar di kota, ada sebuah persaingan sengit yang memperebutkan sebuah perhiasan kalung berlian.
Kedua wanita yang tengah bersitegang, tidak ada satupun yang ingin mengalah. Semuanya berusaha keras untuk mendapatkan kalung incaran mereka itu.
"Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan kalung itu! Aku sudah memilih duluan, kalung itu akan menjadi milikku!" kekeh Calista.
"Kalung itu akan menjadi milikku! Bahkan pelayan toko menyuruhmu untuk mengalah dariku! Sebaiknya kau relakan kalung itu untukku." Cellin Hades juga ikut bersikeras menginginkan apa yang sudah dipilih Calista Kay sejak awal.
'Calista Kay, aku akan merebut semua milikmu! Termasuk kak Keandre. Aku pasti akan bisa membuat kak Keandre menjadi milikku dan melupakanmu,' dalam hati Cellin.
Sepertinya ada sebuah kebencian yang mendalam dalam diri Cellin terhadap Calista Kay. Melihat wanita itu merasa sakit di dalam hati, itu akan membuat kebahagiaan besar bagi Cellin Hades.
"Nona, maaf. Sebaiknya anda memilih perhiasan lain saja. Saya akan menunjukkan kalung yang lain untuk anda," ujar penjaga toko itu.
Calista kini bahkan tidak memiliki dukungan dari siapa pun. Penjaga yang sedari awal menyambut dan menemani memilih perhiasan, sekarang beralih membela pelanggan lain di depannya.
"Siapa yang berani merebut sesuatu dari istriku?!"
Tiba-tiba suasana pertengkaran berubah menjadi suram setelah mendengar suara pria dengan nada yang sangat dingin.
"Keandre?!"
"Kak Keandre!"
Calista Kay dan Cellin Hades tersentak bersama saat melihat pria itu.
Kursi roda yang dikenakan Keandre perlahan berjalan mendekat kepada Calista dengan bantuan dari Leon si asisten yang mendorongnya.
"Calista, apa ada yang mengganggumu?" tanya Keandre dengan nada yang sangat manis.
"Sedikit tapi aku akan menyelesaikan ini sendiri," jawab Calista.
Setelah mendengar jawaban Calista, ekspresi manis saat berbicara dengan Calista tadi berubah menjadi nanar saat menatap dua wanita lain yang berada di samping istrinya itu.
'Ya ampun! Pria ini sangat menyeramkan! Seperti ingin membunuhku saja,' takut yang melanda dalam diri penjaga toko perhiasan itu.
"Kak … kak Keandre ... kau disini? Kebetulan sekali kita bertemu disini. Apa kabarmu kak?" sapaan canggung dari Cellin kepada Keandre.
Sapaan yang diberikan Cellin sepertinya tidak dianggap ramah oleh Keandre Niels. Dia justru semakin menatap Cellin dengan penuh hawa iblis yang membunuh.
"Kau yang telah mengganggu Calista?!" pertanyaan dingin diajukan kepada Cellin.
"Ti… tidak."
Tatapan nanar yang dipancarkan Keandre, membuat Cellin bergetar ketakutan.
"Apanya yang tidak?! Kau ingin merebut kalung yang sudah kupilih lebih dulu! Bukankah itu sama saja dengan mencuri barang orang lain?!" ujar Calista.
"Penjaga wanita itu juga malah menyuruhku memberikan kalung itu. Padahal sebelumnya dia yang merekomendasikan kalung itu padaku," sambung Calista.
Dia menjelaskan kepada Keandre, bagaimana buruknya kelakuan wanita yang sangat menggemari suaminya itu.
"Mencuri?! Siapa yang mencuri?! Kalung itu belum kau beli, jadi aku masih bisa memilikinya juga!" ungkap Cellin.
Wanita yang terkenal sebagai model itu berusaha membela diri. Cellin tidak ingin terlihat salah di mata pria yang ia sukai sekarang.
"Hiks ... aku hanya ingin membeli kalung itu juga tapi Calista malah menuduhku mencuri barang miliknya. Kak Keandre, dia sangat kasar padaku." Ratu akting sedih mulai dimainkan oleh Cellin. Dia berpura-pura terlihat kasihan agar mendapat simpati dari Keandre.
'Aktingnya luar biasa sekali. Dia tadi masih sangat sombong di depanku, sekarang di depan Keandre dia berubah menjadi gadis lugu. Benar-benar menjijikkan,' batin Calista yang muak melihat Cellin.
Namun itu juga berlaku kepada Keandre Niels. Hatinya sama sekali tidak tergerak melihat Cellin Hades yang menunjukkan ekspresi memelas. Justru dia malah terlihat semakin marah kepada Cellin.
"Kau mengatakan Calista kasar di hadapanku?! Muncul dari mana keberanianmu untuk menjelekkan istriku di depan mataku sendiri?!"
Suasana menjadi semakin menakutkan. Hanya beberapa kalimat dari Keandre Niels, membuat semua orang bisa beretar ketakutan dibuatnya.
"Itu… itu, a-aku tidak bermaksud mengatakan itu. Aku, aku hanya…." Cellin sangat gugup, sampai bingung ingin menjawab apa.
"Menyebalkan! Awalnya aku hanya ingin merebut apa yang disukai Calista Kay itu. Tidak menyangka kak Keandre juga ada disini bersamanya. Dia sepertinya sangat marah padaku saat ini," batin Cellin.
"Itu…. Kak keandre…." Cellin berjalan mendekat kepada Keandre.
"Minggir dari hadapanku!" Keandre langsung menolak untuk didekati Cellin.
Tentu langkah Cellin langsung terhenti mendengar hentakan tegas Keandre Niels. Dia memundurkan kakinya beberapa langkah ke belakang.
"Panggil manager toko ini! Aku ingin lihat, siapa yang berani menghentikan istriku untuk membeli perhiasan disini!" Perintah Keandre langsung dilaksanakan oleh Leon.
Dan tidak berselang lama, Manager dari toko perhiasan itu langsung datang menghampiri Keandre Niels.
"Tu-tuan muda Niels…. Selamat datang di toko kami. Maaf aku tidak menyambutmu lebih awal," sapa gugup Manager toko yang baru saja tiba.
Manager itu dengan gugup dicampur cemas menghadap Keandre. Entah mimpi apakah ia semalam, bertemu Keandre Niels seperti ini dengan adanya sebuah masalah, hidup Manajer itu kedepannya pasti tidak akan tenang.
"Kau Manajer toko ini? Aku tidak tahu kau memelihara pelayan tak beretika. Apa kau masih memandang diriku disini?!" tanya Keandre dengan tegas.
Menurut penjelasan Calista, pelayan yang bekerja di toko perhiasan itu juga bersikap pilih kasih kepada pelanggan. Keandre sangat tidak senang karena istrinya tidak sambut baik disini.
"Aa… itu…. Aku akan memberi pelajaran kepada orang yang memberikan pelayanan kepadamu. Aku mana berani menyinggung anda tuan muda," jawab Manajer itu.
"Hey kau!" Manager itu langsung membentak penjaga wanita di tokonya itu.
"Bagaimana kau bisa membuat kesalahan sebesar ini?! Mulai sekarang kau dipecat! Jangan datang bekerja lagi disini!" teriak Manager itu.
"Akan tetapi tuan…"
Penjaga itu tak menyangka, hari ini adalah hari terakhir baginya bekerja di toko ini. Hanya karena sedikit tak memandang pelanggan dan bersikap pilih kasih, dia langsung kehilangan pekerjaannya sekarang.
'Aku tidak tahu kalau nona itu adalah istri tuan muda Niels. Awalnya aku hanya tidak ingin menyinggung Cellin Hades, tapi aku malah menyebabkan masalah besar bagi diriku sendiri,' sesal dalam hati penjaga wanita itu.
Bak tersambar petir, kini pelayan wanita itu sudah dikategorikan sebagai pengangguran yang kehilangan pekerjaannya. Dia hanya bisa pasrah menerima keadaan yang terjadi secara mendadak ini.
"Tuan muda, saya sudah menyelesaikan pelayan itu. Kini, jika ada perhiasan yang anda inginkan, akan saya berikan sebagai kompensasi," ujar Manager itu
'Aku lebih baik sedikit merugi bila dibandingkan kehilangan semua usahaku ini. Menyinggung Keandre Niels adalah sebuah jalan menuju kesengsaraan di masa depan,' di dalam pikiran Manager itu.
"Calista, apa kau masih menginginkan kalung itu?" tanya Keandre kepada istrinya tersebut.
Mata nanar dan aura iblisnya langsung berubah jika berbicara kepada Calista Kay. Keandre langsung bertanya dengan nada manis kepadanya.
"Tentu saja tidak!" jawab Calista.
"Jika aku memiliki kalung itu, mungkin di masa depan nanti akan ada yang mencurinya secara paksa dari leherku," ungkap Calista.
Dia sepertinya sedang menyindir seseorang yang ada di sana.
Baca juga kelanjutan ceritanya ya.