ISTRI TUAN MUDA NIELS BAB 19.
Masih di taman belakang kastil Keandre. Calista Kay yang baru saja menyelesaikan olahraga paginya itu, terus menghampiri Keandre yang sedang menatapnya sedari tadi.
"Apa kau membutuhkan sesuatu? Aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan sarapan pagimu," ujar Calista di depan Keandre.
"Tidak, aku tidak akan sarapan jika kau tidak menemaniku," jawab Keandre dengan datar.
"Ha, baiklah baiklah…. Aku mengikuti apa katamu saja."
Calista sudah menduga jawaban yang diberikan suaminya itu. Seperti sudah terbiasa mendengarnya saja.
"Kalau begitu, ayo ke ruang makan. Aku akan membawamu kesana."
Calista yang hendak mendorong kursi roda Keandre, tiba-tiba saja tangan kanannya ditahan oleh suaminya itu.
"Apa yang sedang kau pikirkan tadi?! Jangan sampai kau memikirkan pria lain di dalam kepalamu!" ujar tegas Keandre sambil menggenggam tangan Calista dengan erat.
"Eh, tidak. Aku tidak sedang memikirkan pria lain!" Calista menyangkal tuduhan dari suaminya itu.
'Keandre ini, dia benar-benar pria yang sangat cemburuan! Sifatnya harus diubah dari sekarang!' gerutu di dalam benak Calista.
Dia sedikit kesal, selalu saja menghadapi sikap cemburu Keandre Niels yang terlalu berlebihan. Itu terkadang membuat sebuah tekanan bagi diri Calista sendiri.
"Wow ... Keandre…! Apa yang kau lakukan?!"
Tubuh Calista ditarik paksa dan masuk ke dalam pangkuan Keandre. Membuat Calista sedikit terkejut dengan perbuatan dari suaminya itu.
"Apakah kau bisa, tolong jangan pernah berbohong jika kau masih memikirkan pria lain selain diriku. Aku sangat benci jika ada pria lain yang kau perhatikan melebihi diriku," ungkap Keandre sambil memeluk erat Calista.
Seperti seorang yang hendak ditinggal saja, Keandre Niels begitu takut jika harus menerima bahwa Calista mungkin akan pergi bersama orang lain.
Itu sangat menyakitkan baginya, bahkan lebih sakit dari luka 1000 sayatan pisau sekalipun. Keandre tidak akan pernah bisa melepaskan sosok Calista di dalam hidupnya ini.
"Kenapa nada bicaranya seperti seorang yang sedang ketakutan?" tanya bingung dalam diri Calista sendiri.
Karena merasa sang suaminya sedang dalam kondisi hati yang tidak baik, tangan Calista menyentuh pipi Keandre dengan lembut untuk tujuan menghangatkannya.
"Aku hanya akan mencintai dan memikirkan satu orang, yaitu suamiku sendiri yang bernama Keandre Niels ini."
Ungkapan Calista penuh dengan kelembutan dan juga ketulusan dari lubuk hati yang paling dalam.
"Aku tidak akan pernah menyesal bila seumur hidupku selalu ada disampingmu," sambung Calista.
Dengan senyuman manis yang terukir di bibirnya, perkataan Calista langsung membuat Keandre terasa diberi sebuah ketenangan.
Kali ini sepertinya berhasil menghilangkan keraguan cinta Calista kepada diri Keandre.
Sinar matahari pagi yang cerah ini, semakin menambah kehangatan kedua pasangan tersebut. Hamparan dari bunga-bunga yang bermekaran, membuat suasana menjadi lebih romantis lagi.
Seperti ada sebuah lagu yang mengiringi pandangan dari dua insan yang disatukan oleh altar pernikahan ini. Tatapan keduanya sangat dalam seakan masuk kedalam hati masing-masing.
***
Di dalam istana kerajaan, tepatnya di kamar istri kedua dari raja Arsene, Amanda Hades.
Amanda Hades adalah wanita kedua yang dinikahi oleh raja Arsene. Setelah istri pertama raja Arsene wafat karena sebuah penyakit, raja lalu menikah dengan nona dari keluarga Hades itu.
Tapi walau sudah menikah dan tidak memiliki istri lain, raja Arsene tidak pernah menobatkan Amanda Hades sebagai ratu dari kerajaan Zinovia ini. Hanya istri pertama yang pernah dinobatkan sebagai ratu oleh raja Arsene.
Dan itu terkadang menjadi gosip hangat keluarga kerajaan. Beberapa media terkadang mengulik dalam-dalam, alasan mengapa raja Arsene tidak mau menobatkan ratu untuk membantu disisinya.
Amanda Hades yang haus akan sebuah kekuasaan, dia selalu berusaha mempertahankan posisinya sebagai istri kedua raja kepada mata setiap orang.
Bersikap arogan dan sombong, itulah yang sangat nampak dari diri seorang Amanda Hades. Ditambah dengan kekuatan bisnis yang dimiliki keluarga Hades di belakangnya, membuat Amanda tidak pernah takut untuk menindas orang seenaknya.
Saat ini di dalam kamarnya, Amanda Hades sedang bersama sang keponakan tersayang yang menemaninya meminum secangkir teh hangat.
"Teh racikan kau semakin lama semakin luar biasa rasanya. Aku sangat menyukainya," pujian yang diberikan Amanda.
"Terima kasih bibi. Aku belajar banyak tentang tata cara minum teh kerajaan dari bibi, aku juga sangat bersyukur memiliki bibi sebaik dirimu."
Cellin Hades tersanjung dengan pujian yang diberikan Bibinya itu. Sebagai keponakan dari seorang istri Raja, membuat Cellin sangat terbiasa dengan tata krama keluarga kerajaan.
Keluarga Hades memang menjadi salah satu keluarga di kalangan bisnis yang memiliki kedekatan dengan keluarga kerajaan. Seperti keluarga Kay sebagai contoh lainnya.
Karena sangat dekat, Cellin Hades sejak kecil sering bermain bebas di dalam istana kerajaan. Dia juga pernah bermain dengan Keandre Niels sewaktu kecil dulu.
"Bibi, apakah kau punya cara agar kak Keandre bisa berpisah dengan Calista Kay itu? Aku sangat benci bila melihat kebersamaan mereka."
Cellin mulai mengeluarkan isi pikirannya kepada Bibinya itu. Meminta saran kepada Amanda, bagaimana cara untuk meretakkan hubungan antara Keandre Niels dengan tunangan yang sudah dinikahi pria tercintanya tersebut.
"Biar aku memikirkannya dulu. Karena ini menyangkut hubungan dekat antara keluarga kerajaan Niels dengan keluarga Kay, jika seenaknya ikut campur, mungkin kita yang akan celaka nanti," jawab Amanda Hades.
Sudah sangat lama sekali Cellin Hades begitu menyukai sosok Keandre Niels. Pria yang paling sempurna di matanya, hanya muncul diri Keandre Niels seorang.
Berulang kali Cellin meminta agar bisa menikah dengan Keandre. Tapi itu sangat sulit untuk dikabulkan.
Keandre Niels sudah memiliki perjanjian pertunangan dengan nona dari keluarga Kay. Itu adalah wasiat dari mendiang raja sebelumnya, yaitu kakek Keandre Niels sendiri.
Akibat ikatan pertunangan itulah, jalan untuk hidup bersama Keandre tidak pernah bisa terlaksana sampai sekarang oleh Calista.
Seberapa kerasnya dia berusaha, menikah dengan Keandre Niels memang hanya bisa menjadi angan-angan semata bagi Cellin Hades.
"Aku pasti akan memisahkan kedua orang itu! Bagaimanapun caranya, aku pasti akan mendapatkan kak Keandre seutuhnya! Kak Keandre hanya boleh bersama denganku, tidak boleh ada wanita lain yang merebut posisi istri kak Keandre dariku!"
Keinginan Cellin Hades untuk hidup mendampingi Keandre Niels benar-benar sangat kekeh. Tidak ada yang bisa menggoyahkan impiannya itu.
"Sepertinya ada satu cara untuk memisahkan mereka." Amanda Hades sepertinya mulai menemukan solusinya.
"Aku selalu mendengar, Calista Kay sangat menolak bertunangan dengan Keandre sejak lama. Itu karena dia mencintai pria lain dan bahkan berniat kabur bersama pria itu," ungkap Amanda.
"Benarkah?!" Cellin sepertinya nasih sedikit ragu dengan ungkapan dari bibinya itu.
"Itu benar. Mungkin sekarang Calista pasti masih mencintai pria itu. Jika kau membawa pria itu ke hadapan Keandre dan membantu Calista untuk pergi dengan pria itu, Keandre pasti akan sangat marah dengan Calista."
"Itu pasti akan meretakkan kepercayaan Keandre kepada Calista Kay itu," ungkapan saran dari Amanda.
Apakah Cellin akan melakukan apa yang disarankan Bibi nya itu?
Baca kelanjutan ceritanya ya.