Su Shengjing melihat Su Jiu yang jadi pendiam setelah memasuki gedung tempat ia tinggal. Ia berpikir bahwa gadis kecil itu takut gelap, maka ia pun menepuk-nepuk punggungnya ringan sambil berkata, "Jangan takut, tidak akan ada apa-apa."
Su Jiu menyandarkan badannya di pelukan Su Shengjing, tiba-tiba ia merasakan kehangatan yang tidak pernah dirasakannya.
'Jangan-jangan, ini yang dinamakan ikatan alami antara dua orang yang memiliki hubungan darah?'
Di dunia aslinya, Su Jiu juga anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Namun, ia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya. Kini setelah masuk ke dunia novel, ia memiliki seorang ayah. Jadi, ia bisa menikmati kasih sayang dari orang tua kandung yang tidak pernah dirasakannya.
Jika Su Shengjing bersikap baik kepadanya sebagai seorang ayah, maka Su Jiu juga akan memperlakukannya seperti ayahnya sendiri dan bersedia memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bersamanya.
Su Jiu berkata dengan nada halus, "Ada Papa di sini, Xiaojiu jadi tidak takut."
Mendengar kata-kata Su Jiu, perasaan Su Shengjing terasa aneh, seperti sesuatu yang sulit untuk diungkapkan.
Su Shengjing memeluk Su Jiu di lengannya dan berjalan naik tangga menuju lantai enam. Setelah sampai, ia mengeluarkan seikat kunci dari sakunya dan membuka pintu besi yang sudah berkarat.
Begitu pintu terbuka, Su Jiu merasa sepertinya ada angin berdebu yang berembus ke arahnya, membuatnya tidak bisa menahan diri dan akhirnya bersin beberapa kali.
Kemudian, Su Jiu pun mengangkat kepalanya dan melihat ke dalam rumah itu. Gadis itu pun langsung terdiam…
'Apa-apaan ini? Apa ini adalah tempat tinggal manusia? Coba suruh anjing tinggal di sini, pasti anjing itu tidak mau!'
Rumah Su Shengjing itu sepertinya tidak pernah dibersihkan selama delapan ratus tahun. Perabotan di dalamnya sudah diselimuti debu, dinding atas dan sudut-sudut dinding pun sudah berjamur dan mengeluarkan aroma yang tidak enak dicium.
Di ruang tamu, barang-barang Su Shengjing dibiarkan berantakan dan tergeletak di mana-mana. Berbagai macam hal bisa ditemukan di atas meja kopi, mulai dari mangkok, sumpit, bungkusan makanan ringan, kaleng-kaleng bir kosong yang belum dibuang, bahkan ada nasi dan lauk yang sudah basi.
Tidak hanya di atas meja, sofanya pun berantakan. Di sana, menumpuk segunung baju Su Shengjing yang entah bersih atau kotor. Kaos kaki busuk pria itu berhamburan, satu di timur dan satu di barat. Lantainya juga sangat kotor, berbagai jenis sampah berserakan di mana-mana.
Su Jiu menjepit hidungnya dengan jari dan berkata, "Papa, ini kotor sekali!"
Su Shengjing terdiam… Pernyataan Su Jiu terhadap kondisi rumahnya itu sangat menusuk hati, ia merasa telah diejek!
Saat melihat beberapa celana dalam yang tergeletak di atas sofa, Su Shengjing pun segera menurunkan Su Jiu dan menyembunyikan beberapa helai kain itu di bawah sofa. Setelah itu, ia pun tersenyum canggung ke arah Su Jiu.
"Kamu tunggu sebentar di sini ya, aku bersih-bersih dulu."
Namun, rumah Su Shengjing terlalu kotor dan berantakan. Setelah melihat sekeliling, pria itu pun tidak tahu harus mulai membersihkannya dari mana dan bagaimana.
Su Shengjing akhirnya hanya bisa menyerah dan dengan malu-malu berbicara kepada Su Jiu, "Itu… Atau, mungkin kita bisa mengabaikan kotoran-kotoran ini dan tinggal begitu saja?"
Su Jiu menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Tak mau, ini kotor."
Dengan lingkungan seperti itu, entah ada berapa banyak virus dan bakteri yang melayang-layang di udara.
'Mana bisa aku hidup di lingkungan yang seperti ini?' batin Su Jiu.
Su Shengjing terdiam…
'Benar juga. Daya tahan tubuh anak kecil lebih lemah dibandingkan orang dewasa, dia akan lebih mudah sakit,' batin Su Shengjing.
Su Shengjing memang sudah tidak membersihkan rumah itu selama beberapa bulan. Biasanya, ia juga sering lupa untuk membuang sampah. Akhirnya, pria itu pun memutuskan untuk membersihkan rumah.
"Papa, aku bantu ya!"
Su Jiu pun masuk ke dalam dan meletakkan barang-barangnya di atas sofa terlebih dahulu. Setelah itu, ia melipat lengan panjang bajunya dan mulai membersihkan sampah-sampah yang di atas meja kopi. Gadis kecil itu sangat rajin.
Melihat Su Jiu membersihkan meja kopi dan bahkan mengambil kain lap untuk mengelap meja tersebut, Su Shengjing pun langsung merasa malu.
Biasanya, Su Shengjing sangat malas untuk membersihkan rumah. Kini, ia membawa anak kecil ke rumah itu, seorang anak perempuan. Akhirnya, ia pun berpikir untuk berubah. Bagaimanapun, dirinya tidak boleh menerapkan gaya hidup kotor dan tidak sehat seperti sebelumnya lagi.
Lagi pula, Su Shengjing adalah orang dewasa. Ia merasa tidak boleh kalah dengan seorang anak kecil.
'Ini terlalu memalukan.'
Bahkan, Su Shengjing mulai merendahkan dirinya sendiri.
Beberapa saat kemudian, Su Shengjing mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di depan pintu. Ia membawa Su Jiu untuk membersihkan tangan dan kakinya, kemudian mendudukkannya di atas kursi itu.
Su Shengjing memberikan sebungkus keripik kentang kepada Su Jiu sambil berkata, "Kamu duduk di sini saja, biarkan aku yang membersihkannya."