"Cih! Tidak ada uang? Kamu kira aku tidak tahu kalau kamu selalu minum di bar?! Punya uang untuk berfoya-foya, tapi tidak punya uang untuk bayar sewa?! Hantu saja tidak akan percaya! Sekali lagi aku peringatkan, kamu jangan main-main denganku!"
Su Jiu mengeluarkan kepala kecilnya dari kamar, ia melihat ke arah pintu rumah dengan penasaran.
'Ternyata mereka datang untuk menagih uang sewa rumah. Papa ini, dia sungguh miskin hingga tidak bisa membayar uang sewa rumah?'
Pemilik rumah melihat Su Jiu, ia pun tertawa dengan dingin. "Wah, Su Shengjing, ternyata kamu memiliki seorang anak?! Berani-beraninya kamu berkata tidak punya uang? Jangan kira kami akan mengasihani kamu hanya karena kamu memiliki anak kecil! Cepat bayar uang sewa! Kalau tidak, kami juga tidak akan bersikap baik dengan anak kecil ini!"
Su Shengjing menolehkan kepalanya ke arah Su Jiu dan memberikan isyarat dengan matanya agar gadis kecil itu segera kembali ke dalam kamar. Kemudian, ia berkata kepada ketiga pria itu, "Lebih baik kalian berbicara denganku saja, jangan menakut-nakuti anak kecil."
"Kalau kamu tidak mau anakmu melihat sesuatu yang brutal, maka segera bayar uang sewanya! Kalau tidak bisa bayar, kamu harus segera keluar dari rumah ini!"
"Bisakah kalian memberikan toleransi beberapa hari?"
"Toleransi? Kamu masih berani minta toleransi? Sekarang aku katakan padamu dengan jelas. Hari ini, kalau kamu tidak melunasinya, maka kamu harus segera keluar dari rumah ini bersama anakmu! Hari ini juga!"
Su Shengjing bingung, ia memegang erat telapak tangannyaβ¦
Pria itu berpikir bahwa dirinya tidak masalah tidur di mana saja, tetapi Su Jiu berbeda.
'Anak sekecil ini, mana bisa dia ikut denganku tidur di jalanan?'
Melihat Su Shengjing tidak bereaksi, pemilik gedung pun ingin mengatakan sesuatu lagi. Namun pada saat yang bersamaan, tiba-tiba muncul seorang pria muda dari arah tangga.
Tangan pria muda itu bersandar di tangga. Sambil mengambil napas dalam ia berkata, "Ya Tuhan! Su Shengjing, kamu berutang uang sewa rumah lagi?"
Melihat pria muda itu, Su Shengjing ia pun segera berkata, "Pas sekali kamu datang! Bantu aku, pinjam uangmu dulu."
Pemilik gedung yang sedang menagih utang kepada Su Shengjing pun langsung melihat pria muda yang baru datang itu. Pria itu mengenakan setelan jas dan celana putih, sepatu hitamnya tampak mengkilat, ia memakai sebuah kacamata hitam yang sangat keren di wajahnya, dan jam tangan emas yang terpasang di pergelangan tangan sangat menusuk mata. Dilihat dari berbagai barang yang melekat di tubuhnya, sudah bisa dinilai bahwa pria itu sangat kaya.
Pria berjas putih melotot ke arah Su Shengjing, kemudian ia pun mengeluarkan dompet dari saku celananya. Dengan sombong, ia mengangkat dagunya sambil berkata kepada pemilik gedung, "Berapa utang uang sewa dia kepada kalian? Aku yang akan membayarnya."
"Tiga ribu!"
"Oke." Pria berjas putih itu membuka dompet dan menyadari bahwa dirinya tidak memiliki uang tunai, di dompetnya hanya ada beberapa kartu dari berbagai jenis bank. Maka dari itu, ia pun berkata, "Scan barcode saja."
Setelah utang uang sewa itu dilunasi, pemilik gedung dan dua orang lainnya pun meninggalkan rumah Su Shengjing.
Su Shengjing berkata kepada pria berjas putih itu dengan aneh, "Terima kasih, anggap saja aku berutang padamu, nanti akan aku bayar."
Pria muda itu bernama Sheng Tianci yang merupakan Tuan Muda paling kecil dari keluarga pemilik Grup Sheng. Ia adalah teman Su Shengjing sejak kecil. Mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun.
Sheng Tianci memeluk bahu Su Shengjing dengan mesra. Kemudian dengan lapang dada ia berkata, "Sudahlah! Mengingat hubungan kita berdua, apakah kamu masih segan denganku? Lagi pula, uang segitu sama sekali tidak ada apa-apanya bagiku. Kalau kamu butuh uang, kamu juga bisa segera mencariku."
Su Shengjing mengambil tangan Sheng Tianci dari bahunya dan mendorongnya. "Apa-apaan ini? Kamu mau menjagaku dan menghidupiku? Apa kamu suka padaku?"
"Sial! Aku sama sekali tidak tertarik dengan pria busuk sepertimu, aku suka wanita yang lembut dan wangi." Sheng Tianci mengatakan hal itu sambil ikut berjalan masuk ke dalam rumah.
Saat mencium aroma makanan yang ada di atas meja, Sheng Tianci tidak dapat memercayainya. "Wah! Apakah hari ini kamu memasak? Dengan tanganmu sendiri? Tidak memesan makanan? Kamu mau menjadi ayah rumah tangga?"
"Wow, rumahmu juga jadi dengan bersih! Kamu benar-benar mau jadi ayah rumah tangga? Padahal, sebelum ke sini aku sempat meminta seseorang untuk membersihkan rumahmu."
Dari dalam kamar, Su Jiu mendengar sudah tidak ada lagi suara kasar. Maka, gadis itu pun mengeluarkan kepala kecilnya dari kamar dan melihat Sheng Tianci.
Su Jiu berusaha mengingat-ingat siapa tokoh itu.
Sheng Tianci sama dengan Su Shengjing, merupakan karakter kecil di dalam novel itu. Ia adalah anak keluarga kaya yang tidak banyak diceritakan. Namun, ia merupakan teman setia Su Shengjing. Ketika karir ayah Su Jiu itu hancur, ia banyak membantunya.
'Sheng Tianci merupakan karakter yang juga bisa diandalkan. Pemeriksaan karakter selesai.'