Chereads / Mr. Mafia & Mrs. Mafia / Chapter 2 - PERNIKAHAN PAKSA PENUH TIPUAN

Chapter 2 - PERNIKAHAN PAKSA PENUH TIPUAN

Tidak ingin tinggal bersama ayahnya lagi dan juga melihat kekejaman sang Ayah membuat Calorin memutuskan untuk melarikan diri dari Italia ke Turki menggunakan nama Turki nya.

Dia berangkat pagi-pagi sekali ketika semua karyawan dan ayahnya masih tidur. Paspor yang ia gunakan telah di berikan oleh ibunya sehingga ia dapat bepergian menggunakan nama Zeynep, tanpa mengetahui bahwa ia adalah keturunan Seckam.

Sesampainya di Turki, Zeynep yang sudah hampir belasan tahun tidak berkunjung ke negara tersebut, langsung mencari neneknya yang bermarga KORKMAZ. "Nenek!" Zeynep memanggil wanita paruh baya yang sedang menyulam di depan rumahnya. Rupanya keduanya langsung mengenali satu sama lain.

Zeynep menceritakan semua yang telah terjadi pada ibunya, dan apa yang telah dilakukan ayahnya. Ilayda begitu orang sekitar menyebut wanita paruh baya pemilik kebun anggur itu. Zeynep akhirnya tinggal bersama neneknya di Turki.

Seckam tidak menemukan Calorin tetapi dia tidak memikirkan Turki sama sekali. Dia bahkan lupa nama Turki putrinya. Satu tahun kemudian, keluarga mafia bermarga Demir menginginkan perkebunan anggur milik nenek Zeynep.

Tapi wanita paruh baya itu tidak mau menjualnya, karena dia memiliki ratusan karyawan yang bergantung padanya untuk bekerja.

Tanpa pikir panjang, Yusuf Demir, pria berusia 25 tahun, memerintahkan anak buahnya untuk menarik pelatuk dan membunuh Ilayda seketika. Kejadian itu disaksikan langsung oleh Zeynep yang bersembunyi di balik pintu, untuk kedua kalinya gadis itu kehilangan orang yang dicintainya karena keserakahan Mafia.

Setelah membunuh nenek Zeynep, Mafia pergi begitu saja. Gadis itu keluar dari balik pintu dengan kaki gemetar melihat darah yang menutupi tubuh neneknya. Tangisan Zeynep semakin keras, membuat semua tetangga berbondong-bondong datang. Mereka tidak membantu sebelumnya karena takut tertembak juga.

Ratusan pekerja perkebunan mengawal jenazah Ilayda ke tempat peristirahatan terakhirnya. Yusuf Demir, melaporkan kejadian ini kepada ayahnya. Dan sang ayah tertawa terbahak-bahak karena akhirnya dia bisa memiliki kebun anggur itu.

Tetapi satu minggu kemudian, mereka mengetahui bahwa Nenek Ilayda memiliki seorang cucu perempuan bernama Zeynep, dan gadis itu akan menjadi pemilik kebun anggur berikutnya.

Mendengar itu, ayah Yusuf sangat marah. Tidak mungkin dia harus membunuh lagi, itu hanya akan menimbulkan kemarahan publik.

Zeynep yang telah kehilangan orang yang dicintainya, memutuskan untuk tidak menangis dan lemah. Dia ingin membalas kematian neneknya pada keluarga Demir.

Siapa sangka ayah Yusuf, Ahmet, akan datang ke rumah Zeynep. Zeynep membuka pintu untuk Ahmet, lelaki tua itu datang ditemani anak buahnya. Zeynep juga melihat pria yang menembak neneknya pergi ke sana. "Apakah namamu Zeynep Korkmaz?" Ahmet bertanya pada gadis itu. Zeynep yang tidak ingin terlihat lemah, mengangkat satu alisnya. "Saya Zeynep, mengapa Anda mencari saya?"

"Saya baru mendengar tentang Anda, apakah Anda benar-benar cucu Ilayda, di mana Anda tinggal sebelumnya?" tanya lelaki paruh baya itu.

Zeynep memutuskan untuk mengubur asalnya dari Italia, dia menjawab bahwa dia tinggal di Bolu, yang merupakan bagian lain dari Turki.

"Tidak heran aku baru saja bertemu denganmu!" jawab Ahmet.

"Apakah kamu mengenal nenekku?" Zeynep bertanya. "Tabiki!" Ahmet menjawab dalam bahasa Turki.

"Dia meninggal kemarin, aku sangat sedih karena aku juga baru saja kehilangan ibuku." Zeynep menjelaskan.

Ahmet harus berhati-hati untuk menipu gadis itu, karena dia tahu bahwa ratusan karyawan perkebunan mungkin melindungi Zeynep. Mata Zeynep beralih untuk melihat Ahmet serta pria yang telah membunuh neneknya.

Bergemuruh di hatinya ingin membalas perbuatan mereka. "Sebelum itu, aku ingin menjelaskan kedatanganku! Nenekmu menginginkan pernikahan untukmu dan anakku Yusuf Demir!" Ahmad menjelaskan.

Zeynep melebarkan matanya. "Bukankah kamu baru saja mencari tahu tentang aku? bagaimana nenek bisa berbicara tentang pernikahan?" Ahmet terdiam sejenak karena jawaban jebakan Zeynep, yang ternyata adalah gadis yang cerdas.

Ahmet menghela napas. "Zeynep, aku tahu kamu masih berduka! Tapi bisnis adalah bisnis, apalagi ini adalah janji yang harus ditepati oleh nenekmu!"

Zeynep mengetahui kebohongan Ahmet, tapi dia tetap tenang. Otak keluarga pembunuh ini benar-benar menghalalkan segala cara. "Kamu belum bertemu anakku kan? Kamu akan jatuh cinta jika melihatnya." kata Ahmad. Zeynep menahan emosinya, bagaimana dia bisa melupakan pria yang dilihatnya dari balik pintu, ketika dia memerintahkan anak buahnya untuk menembak nenek.

Zeynep berpikir bahwa kebohongan harus dibayar dengan lebih banyak kebohongan. Dia memutuskan untuk lebih dekat dengan musuhnya sehingga dia bisa menikamnya dari dekat tanpa curiga.

Zeynep setuju dengan cepat. "Oke, aku ingin menikahi putramu, ini karena aku ingin menepati janji nenekku." Ahmet menyeringai, dia tidak berpikir akan lebih mudah untuk menipu gadis di depannya.

Zeynep menjawab dengan senyum palsu, dia lebih bahagia karena dia diberi cara yang lebih mudah untuk membalas dendam. Ahmet benar-benar terpesona, segera setelah ia kembali dari rumah Zeynep melalui kebun-kebun anggur. Dia sudah membayangkan bahwa dia akan memiliki ratusan hektar tanah itu.

Zeynep menelepon pengacara neneknya, untuk segera menyetujui pemindahan tanah kebun anggur atas namanya. Kemudian gadis itu membuat surat yang ditandatangani dengan materai. Isi wasiat itu jika dia meninggal maka semua tanah dan harta benda yang dia dapatkan dari neneknya, dia akan sumbangkan untuk amal.

Gadis itu dengan cerdik melindungi semua hak yang didapatnya agar tidak jatuh ke tangan mafia jahat.

Ahmet menjelaskan kepada putranya tentang rencana pernikahan dengan Zeynep untuk merebut kebun anggur. Namun Yusuf Demir untuk pertama kalinya menolak perintah ayahnya, dia tidak mau menikah. "Jika kamu menolak, maka kamu tidak akan melihat ibumu lagi!" bentak ayahnya.

Rupanya Yusuf tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, dia menuruti semua perintah Ahmet hanya untuk melindungi ibunya. Akhirnya Yusuf menerima tawaran itu, dan mereka mempersiapkan pernikahan hanya dalam 3 hari.

Zeynep benar-benar tidak menyangka bahwa langkah yang diambil oleh keluarga Demir begitu gegabah dan terlalu cepat untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan. Zeynep yang memiliki wajah berdarah campuran, terlihat sangat cantik dengan gaun putih yang menutupi tubuhnya. Tidak ada senyum sama sekali di wajah Yusuf atau Zeynep. Hanya Ahmet yang tampak tersenyum di pesta pernikahan itu.

Setelah menikah, mereka resmi menjadi suami istri. Zeynep pindah ke rumah Yusuf yang dianggap paling mewah di kota itu. Keesokan harinya, Ahmet mengurus semua dokumen dan menanyakan kepemilikan kebun anggur Ilayda. Tetapi pengacara resmi mengatakan bahwa kebun anggur telah diubah namanya oleh Zeynep, dan akan disumbangkan untuk amal jika Zeynep meninggal.

Ahmet yang mendengar itu langsung berang. Dia benar-benar mengamuk. Padahal dia sudah menikahkan Yusuf dengan Zeynep agar bisa menguasai kebun anggur.

Ahmet memikirkan sejuta cara untuk memiliki kebun anggur. Dan dia menemukan cara yang bisa membatalkan Zeynep untuk menyumbangkan kekayaannya untuk amal jika dia meninggal. Satu-satunya cara adalah, Yusuf harus memiliki seorang anak dari Zeynep, sehingga ia dapat mewariskan semua harta itu kepada keturunannya. Namun ide tersebut jelas ditolak oleh Yusuf, ia sangat tidak ingin menyentuh Zeynep yang sama sekali tidak ia kenal.