Chereads / ROMAN STORY / Chapter 12 - 12

Chapter 12 - 12

Pria itu tidak menyerah. Ia masih berusaha menarik kaki Lin Yue yang mengijak-injak wajahnya.

Buk

Satu tendangan dari pria muda itu, membuat pria yang di aspal terlempar jauh. Bahkan pria muda itu belum puas menendang pria itu. tinju dan kepala pria itu ia jedotkan ke aspal berapa kali. Hingga wajah pria itu semakin hancur dan berdarah-darah deras.

Seorang pria di dalam mobil yang terpakir lumayan jauh. tengah berdoa dalam hati, ketika melihat tuannya semakin gila malam ini.

semoga malam ini tuannya tidak kumat gila dan membunuh orang di jalan seperti malam-malam sebelumnya. Tepatnya, sebulan lalu, Tuannya menyamar menjadi gelandangan untuk menyelidiki seseorang dan berakhir kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Sehingga emosi tuannya yang tidak stabil, selalu di lampiaskan kepada para pembuat onar. Seperti sekarang ini.

Lin Yue yang kaget dan ketakutan, semakin mundur dan mundur. Hingga ia jatuh kedalam selokkan jalan yang terbuka oleh pria muda tersebut.

Hoek.. hoek..

Lin Yue terbatuk-batuk karena hampir saja ia menelan air selokkan yang bau berlumpur tersebut. Pria muda yang sudah puas menyiksa kedua pemabuk. Berjalan ke arah Lin Yue, ia bukannya mau menolong Lin Yue. Sebaliknya ingin membunuh Lin Yue seperti yang ia lakukan barusan kepada kedua pria mabuk barusan.

Mau lawannya pria atau wanita, pria muda itu tidak perduli. Asal kemarahan di hatinya dapat berkurang sedikit.

"Awas..." pekik Lin Yue yang langsung berdiri dan mendorong pria muda itu ke arah lain. Akibatnya ia menerima pukulan botol minuman keras dari pria mabuk ketiga. Yang entah datang dari mana.

Pria muda itu terkejut melihat darah segar berceceran di dahi Lin Yue yang menerima pukulan botol yang di layangkan oleh pria pemabuk, begitu juga dengan pria di dalam mobil.

"Lebih baik kalian ganti rugi! Sebelum kalian akan ku bunuh," teriak pria mabuk itu dengan suara keras dan nyaring.

Lin Yue yang terkapar, memegang dahinya yang berdarah dan sorot mata pemuda itu langsung menghitam. Ia langsung menendang pria mabuk dengan satu tendangan kuat. Hingga terplanting ke pembatas jalan. Kemudian menjedotkan dahi pria itu ke aspal dengan tenaga kuat.

Pria di dalam mobil, melihat tuannya sedang mengangkat pria pemabuk dengan tubuh seperti babi dan membanting ke arah pembatas jalan. Ia berpikir apakah harus menghentikan tuannya atau tidak. sebelum para pemabuk itu berakhir tragis dengan kematian.

Tiba-tiba saja gerakkan bosnya terhenti memukul pria itu. pria di dalam mobil bernama Lee Sung mengedipkan matanya. Ia terkejut dengan apa yang ia lihat barusan.

Lee sung yakin, bosnya berhenti di karenakan wanita hampir di perkosa itu mengatakan sesuatu yang menyebabkan tuannya menghentikan aktifitas brutalnya.

Lin Yue berusaha menghentikan pemuda gelandangan itu, sebelum pria pemabuk mati.

"Cukup, tolong hentikan! Jangan di lanjutkan," ucap Lin Yue dengan nafas terengah-engah karena lelah.

Pemuda itu menghentikan gerakkannya, ia menatap Lin Yue di balik rambut poninya yang menutup setengah matanya yang berwarna berbeda.

"Kenapa?" ucap Shin Han sambil menundukkan kepalanya untuk melihat pria pemabuk yang sudah tidak sadarkan diri dengan dahi berlumuran darah dan wajah hancur. Kemudian melihat ke arah Lin Yue yang berdiri dengan tubuh gemetaran karena kedinginan dan darah membasahi wajah pucatnya.

Lin Yue terkejut melihat warna mata pria itu yang berbeda. warna satu seperti biru dan satunya coklat keemasan. Di tambah, pria muda itu sangat tampan dan mempunyai hidung yang mancung dan menawan. Meskipun memiliki postur tubuh yang bagus, tapi tatapan matanya sungguh menakutkan. Tatapan yang menusuk tembus ke dalam jantung dan merobek jantung kehidupan tersebut. Seakan menganggap nyawa seseorang tiada artinya.

Lin Yuem menarik nafasnya dalam-dalam untuk mencoba membujuk pria gelandangan tersebut.

"Tidak ada gunanya membunuh orang itu, yang ada akan merusak hidupmu di dalam penjara dan menderita belipat-lipat di dalam penjara."

Setelah diam berapa menit menatapi wajah Lin Yue. Shin Han mengendurkan cengkramannya. Ia langsung melempar pria itu ke arah lain dan menjalan mendekati Lin Yue.

Lin Yue yang salah paham berjalan mundur hingga jatuh lagi ke dalam selokkan tadi. Kali ini ia tidak terbatuk-batuk tapi merasa telapak tangannya menyentuh sesuatu. Ia pun langsung mengambilnya, karena penasaran. Tepatnya mengira benda bulat kecil itu adalah uang logam. Karena satu uang logam sungguh berharga untuknya saat ini.

"Lo bukan uang logam," batin Lin Yue melihat cincin wanita bertata berlian biru laut di atasnya. Walaupun warnanya agak pudar karena tertutup oleh lumpur cukup lama.

Mata Shin Han terbelalak. Ia sudah mencari cincin itu berminggu-minggu sampai mengutus orang mencarinya. Tapi tidak pernah di temukan sama sekali, sehingga ia harus turun tangan untuk mencarinya.

Menyadari tatapan pria di depannya, mata Lin Yue melihat ke arah wajah Shin Han yang semula dingin. Kini ada sedikit ekspresi.

"Sepertinya kau mencari sesuatu di dalam selokkan ini berapa hari lalu! jika aku tidak salah liat," ucap Lin Yue menyerahkan cincin itu kepada Shin Han.

Dengan hati-hati, Shin Han menerima cincin kesayanganya.

"Barang ini pasti sangat penting untukmu! Jagalah dengan baik," nasehat Lin Yue yang berusaha naik ke atas. Tapi karena tubuhnya sungguh lelah dan kakinya sakit. Ia terjatuh lagi ke tempat semula.

Shin Han yang masih kesal, langsung menarik Lin Yue ke atas dengan cara kasar.

Sambil menatap pria di depannya. Lin Yue dengan ragu-ragu berkata, "Terima kasih.. sudah menolongku."

Shin Han masih diam dengan hati yang sudah tidak memanas lagi, ia berjalan menuju ke sisi lain jalan itu. kemudian ia duduk dengan bersandar di ke arah garis pembatas jalan. Seolah-olah akan tidur. padahal Shin Han hanya menutup matanya untuk menahan kerinduan kepada ibunya yang meninggal di lokasi ini dengan tubuh terpotong-potong akibat kecelakaan hebat.

"Bu, aku sungguh merindukanmu!" batin Shin Han yang merasa kedua matanya memanas.

Lin Yue mengira pria itu akan bunuh diri atau tidur di jalan karena takut masuk penjara. Ia pun mendekatinya. setelah mempertimbangan bahwa pria ini sudah menolongnya barusan.

"Apakah kau punya keluarga atau nomor telephone. Aku bisa membantumu menghubungi mereka atau mengantarmu pulang untuk menjelaskan kepada mereka! Bahwa kau bermaksud menolongku, hingga terjadi perkelahian seperti ini!" tawar Lin Yue yang berjalan mendekati pria muda itu dan berhenti dengan kaki ketakutan.

***Cara top up koin Soulmates, silahkan hubungi di nomor wa 085252055133. dengan cara ketik top up koin Soulmates.