Chereads / ROMAN STORY / Chapter 11 - 11

Chapter 11 - 11

Berapa menit dengan meredamkan ke sepuluh ke dalam air hangat, rasa sakit akan berkurang sedikit demi sedikit.

sekarang Lin Yue tidak akan merasa kedinginan hingga mengigil. Seperti menyapu tumpukkan salju di jalan di subuh hari dan malam hari.

Mengingat pekerjaannya sisa sebulan lagi, kepala Lin Yue mulai terasa di tusuk ribuan jarum. Karena ia harus segera mencari pekerjaan baru untuk mengantikan pekerjaan lama yang tidak di panjang kontrak oleh dinas kebersihan. Karena ia adalah pekerja peganti para pekerja lama yang cuti di musim dingin.

"Sekarang kau boleh pulang," ucap salah satu petugas bagian dapur. Yang entah sejak kapan ada di dalam ruang dapur restoran.

Lin Yue mengangguk pelan. Ia tidak berani menatap orang secara langsung. Perasaan minder masih menghantuinya untuk sementara ini.

Lin Yue merasa ia harus memupuk kepercayaan dirinya secara perlahan-lahan agar bisa berjalan dengan mentap orang lain tanpa rasa takut. Jika ingin dendam ini terselesaikan, maka salah satu jalan. Mengembalikan kepercayaan dirinya dulu.

Jalan berapa langkah, petugas itu menarik nafas berat. Ketika melihat sikap Lin Yue yang terkesan gimana gitu.

"Kau... Berhenti dulu," perintah petugas bagian dapur.

Lin Yue berhenti melangkah dan ia membalikkan tubuhnya dengan kepala menunduk ke bawah.

"Ada apa Tuan!" balas Lin Yue dengan suara gagap.

"Ini ada berapa makanan sisa, tolong kau buang ke tempat sampah beserta berapa sampah di belakang dapur!" perintah petugas bagian dapur dengan arogan.

Lin Yue hanya bisa menerima kantong berisi makanan yang biasa di cancel oleh tamu dari tangan petugas dapur.

Senyuman sinis dan menyindir terlihat di wajah petugas dapur. Ia tau, Lin Yue kadang-kadang mengeluarkan berapa makanan yang masih layak untuk di makan sebelum pergi untuk membuang sampah ke tempatnya dan itu merupakan kesenangannya untuknya menginjak-injak manusia miskin seperti Lin Yue. Manusia yang menurutnya tidak pantas hidup dan tidak lebih rendah dari anjing.

Seperti biasa, Lin Yue mengeluarkan isi makanan di dalam kantong hitam untuk di makan. Jijik dan kotor sudah tidak ia rasakan lagi. Pikirannya saat ini, bagaimana mengisi perut agar tidak kelaparan dan bisa pergi kerja untuk menyapu jalan di malam hari.

Melakukan kedua pekerjaan sekaligus, sungguh menguras tenaga. Tapi Lin Yue tidak punya pilihan lain. Tidak ada yang mau mempekerjakan bekas napi sepertinya di tempat yang layak. Kecuali di tempat pencucian piring dan penyapu jalanan.

Di antara kedua pekerjaan itu, yang masih tinggi derajatnya. Hanya pencucian piring untuk Lin Yue. Gajinya memang agak besar dari penyapu jalanan. Tapi resikonya juga besar. Karena piring yang ia cuci merupakan piring mahal dan elegan. Pecah satu, maka gaji bulanan akan hilang atau gaji dua bulan untuk menganti biaya kerugian. tepatnya, Tergantung jenis dan merk piring tersebut.

Selesai mengisi perut, Lin Yue berjalan menarik kedua kantong hitam ukuran besar ke arah tempat pembuangan sampah.

Diam-diam, petugas dapur bernama Jap Ken. Sudah merekam video Lin Yue yang menyantap makanan sampah secara diam-diam. Dengan yang sekarang, ia sudah mengumpulkan 10 video tersebut. Tujuannya hanya ingin mempermalukan Lin Yue yang merupakan sebuah kesenangan pribadi melihat wajah orang miskin terkejut pasih mengetahui ia di rekam secara diam-diam. Apalagi jika di sebarkan di media sosial, pasti tidak punya muka lagi untuk hidup.

Sayangnya, Lin Yue tidak perduli. Ia sudah kebal di hina sana sini dan kehidupan penjara sudah ia rasakan.

Satu persatu isi sampah di keluarkan dan di pisah-pisah sesuai jenisnya.

Cuaca dingin berhembus, Lin Yue berlari di jalan untuk menuju ke tempat pekerjaan kedua yang merupakan pekerjaan dinas kebersihan.

Sesampai di sana, para petugas kebersihan di bagi-bagi menurut wilayah dan lokasi mereka.

Karena ada jumpa pers para aktris dan aktor tiap akhir January. Maka lokasi tersebut penuh dengan tumpukan sampah sampai kondom di dalam toliet yang berserahkan di mana-mana.

Hal ini tidak aneh terjadi, karena sudah merupakan hal yang biasa dan ada berapa figuran seni melakukannya hubungan dengann para fans atau sesama figuran secara sembunyi-sembunyi di dalam toliet khusus. Jadi tumpukan kondom sering berserakan di lantai dengan cairan sp*rma.

Selesai membersihkan semuanya, Lin Yue harus mengantikan salah satu pekerja kebersihan yang harus tidak bisa kerja menyapu di jalan. Karena harus mengangkat tumpukkan sampah yang belum selesai di angkut ke dalam truk sampah.

Semakin malam, cuaca semakin dingin. Lin Yue hampir mati kedinginan dan ia masih melanjutkan tugasnya dengan teliti. Tanpa menyadari ada berapa sisa fans yang bermabuk-mabukkan menuju ke arahnya.

"Hei jalang, ayo layani kami?" ucap salah satu pemabuk yang menarik rambut belakang Lin Yue dan salah satu memaksa Lin Yue untuk menelan minum keras tersebut.

Lin Yue yang tidak mau menelan minuman alkohol langsung menendang bagian itunya pemabuk. Tidak terima atas perbuatan Lin Yue, pemabuk itu berdiri dan menampar wajah Lin Yue berapa kali.

"Ayo perkosa dia," teriak pria mabuk yang masih menarik rambut Lin Yue dari belakang.

Pria yang menampar Lin Yue memperlihatkan senyuman jeleknya. Dengan berani, ia merobek seragam kebersihan yang di kenakan oleh Lin Yue. Berulang-ulang kali Lin Yue berusaha berteriak minta tolong. Tapi tidak ada yang datang sama sekali.

Kecuali seorang pria muda yang seperti gelandangan yang memakai baju compak camping sedang mencari sesuatu di selokkan jalan. Merasa terganggu akan suara wanita yang terus minta tolong. Pria muda itu berdiri dengan tangan berlumpur beraroma bau. Ia berjalan dengan emosi tinggi untuk membunuh ketiganya sekaligus. Karena sungguh menganggu waktunya saat ini.

Pria itu sudah menghabiskan waktu satu bulan mencari sesuatu di dalam selokan dan sekarang ia semakin emosi. Numpung ada yang bisa di jadikan sasaran kemarahannya. Maka pria itu tidak akan segan-segan lagi untuk memukul mereka, agar emosi dan rasa di hatinya lega.

Buk

Satu tendangan melayang di wajah pria jelek itu hingga tersungkur ke aspal, pria yang menjambak rambut Lin Yue. Langsung melayangkan botol minuman ke arah pria muda itu dan berhasil di tangkas oleh pria muda itu dengan gerakkan cepat.

Lin Yue berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Tapi nasib sial menghampirinya. Salah satu kakinya di tarik oleh salah satu pemabuk. hasilnya ia tersungkur di aspal. Tidak ingin hal buruk menimpaknya, Lin Yue terus menendang wajah pemabuk tersebut dengan sebelah kaki. Tendangan Lin Yue membuat pemabuk itu mendesis kesakitan.

"Lepasin.. lepasin…" ucap Lin Yue yang masih menendang wajah pria jelek itu dengan sekuat tenaga.

***Cara top up koin novel soulmates, silahkan hubungi wa 085252055133 dengan ketik top up koin Soulmates.