Huru hara rindu merasuk qalbu, menyemaikan ribuan kenangan yang terbingkis indah dalam ingatan. Akankah takdir mempertemukan daku denganmu lagi? Meskipun tidak bersatu, setidaknya ingin ku puaskan rindu walau hanya menatap wajahmu dari jauhnya nestapa waktu. Tuhan izinkan daku melegakan lara, memastikan bahwa ia yang kucinta dalam keadaan baik-baik saja.
Buliran bening perlahan jatuh membasahi pipi hafsah. Kenangan nya bersama Ricard kembali merobek pertahanan dirinya untuk mencinta, bukankah pertemuan dan perpisahan yang terjadi tak lepas dari rencana-Nya? Lalu jika memang semesta tidak memihak raga untuk saling mencintai, kenapa harus ada rindu yang menggema haru sehingga mengambil alih kekosongan dalam hatiku.
Jemari Hafsah mengambil kertas yang yang berisikan tanda tangan kontrak kerja diperusahaan yang dipimpin Ricard sebelum nya, ingatan saat Ricard memintanya untuk bekerja menjadi sekertaris nya kembali meracuni fikiran Hafsah.
