Ricard semakin memper-erat jaket tebal yang dikenakannya, suasana hati dan suasana cuaca berjalan selaras menjadi pelengkap kekosongan hatinya.
Tak ada yang benar-benar berbinar selepas keputusan nya meninggalkan sosok perempuan yang masih mengambil alih tokoh utama dihatinya.
Hanya kekosongan raga dan tidak berfungsinya hati untuk kembali mencinta lah yang menjadi problem nya menjalani kehidupan baru tanpa menemukan titik tuju bersanding atau mendapatkan sekedar energi dengan hanya menatap meski jarak terbentang hebat.
"Rindu menghujam merasuk kepingan rasa, membuat jiwa sang empunya hampir dikatakan sakit jiwa, tak ada yang salah dalam perihal mencinta namun keadaan kian memaksa memisahkan dua raga yang ingin terus bersama."
"Kau semakin pandai bersyair sekarang." Cetus husein sembari menepuk halus pundak ricard yang masih berkutat dengan sebuah kertas di tangannya.
"Kau berlebihan." Sahut Ricard.