Chereads / Cinta mengubah dunia ku menjadi kelam / Chapter 17 - 17. Dasar play boy

Chapter 17 - 17. Dasar play boy

"Putrii," panggilnya.

"Iya pak, ada apa," jawabnya.

"Kamu sedang sakit?"

"He he, enggak kok Pak ... saya baik-baik saja, cuma sedikit Pusing, tapi gakpapa kok," jawabnya

"Ooh ya sudah kalau memang begitu," ucap Pak Udin.

Pelajaranpun berjalan dengan normal seperti biasa.

Sedangkan Aditya di saat jam pelajaran dia terus kefikiran tentang Putri, ia merasa bersalah, gara-gara dia persahabatan Putri dengan Siska menjadi renggang.

"Bagaimana ya dengan Putri saat ini, apa dia masih marahan sama Siska ya," ujarnya.

"Dit, elu mikirin apa sih dari tadi, Gue perhatiin hari-hari elu sekarang semakin suram, kayak gak ada warna nya gitu," tegur Riki yang dari tadi mengamatinya itu.

"Ah apaan sih Rik, sok tau Loe,"

"Ya sudah anak-anak mungkin cukup sekian pertemuan kita hari ini, kita lanjutkan besok, wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh," ucap guru yang mengajar di kelas Aditya.

"Iya Buu ... waalaikum salam warahmatullahi wa barakatuh," jawab mereka serentak.

"Dit, coba cerita deh, sebenarnya ada apa, apa yang terjadi sehingga Elu bisa jadi kayak Orang gila gini," tegur Deni yang merasa aneh dengan sikap Aditya saat ini.

"Huumb ... gakpapa kok, Ya udah Rik ayok pulang, gue pengen tidur aja nih rasanya," ajaknya.

" Adit ... Adiit .. Bro hidup itu dinikmatin, jangan terlalu di bikin serius, nih ada anak baru di sekolah kita, dia cantik banget, Putri mah, lewaat ... dia gak kalah cantik dari Putri Dit, buka deh mata Elu itu biar dunia Elu bisa lebih berwarna," ucap Deni.

"Ah yang bener Elu Den, ada anak baru?" sahut Riki.

"Ya bener lah Bro, buat apa Gue bohong, dia anak IPS kelas 1," jawabnya.

"Dit, ini ada sasaran, ayok lah buat hiburan," ajak Riki.

"Iih apaan sih Bro ... gue masih males nih," jawabnya .

"Ayook ikut aja, Gue bukain itu mata Elu biar bisa melihat dunia ini tu luas, cewek gak cuma satu Bro," jawab Deni sambil menarik Aditya.

Akhirnya terpaksa Aditya ikuti kemauan Deni, mereka menunggu cewek itu lewat di parkiran. Tak lama kemudian dia datang untuk mengambil kendaraan miliknya, namun disaat bersamaan pula Putri juga datang mengambil motor miliknya.

"Haduh ... lihat itu ada Putri Bro, Gue gak ikutan deh, kalian aja ya," ujar Aditya kebingungan takut ketahuan Putri kalau mereka sedang godain cewek.

"Halaah Bro ... santaii .. ayok ikut aja," tarik Deni.

"Haiii cantikk," panggil Deni dan Riki.

"Kenalan boleh kan," ucap Riki.

Cewek tersebut tersenyum, dan teman nya membisikinya, "dia ini idolanya disekolah kita, cowok ganteng dan tajir," bisik nya.

"Maaf ya, saya mau ambil motor yang kalian duduki," ucapnya

"Santai aja sayang, kita ngobrol-ngobrol dulu di sini, gak usah terburu-buru," ucap Deni.

Aditya hanya terdiam dan asyik bermain HP sendiri.

'Humb ... kalau udah bibit play boy sampai kapan pun ga play boy, gitu kok sok-sokan bilang sukak sama aku, kelakuan nya aja kalau ada cewek cantik dikit matanya langsung ijo gitu' ucap Putri dalam hati sambil menjalan motornya.

'Haduh ... Putri mikir apa ya tentang Gue, Dia pasti berfikir jelek tentang Gue, kalau Gue pergi mereka bisa gak respke lagi nanti sama Gue, heemb ... maaf ya Put, kali ini aku ikutin kemauan mereka berdua dulu' gumam Aditya dalam hati.

"Siap nih namanya, boleh dong bagi nomor hp nya," ujar Riki

"Kenalin nih, gue Deni, dan ini Riki, yang satunya ini Aditya," ucap Deni.

"Eemb iya udah itung-itung untuk nambah temen, kenalin Aku Celsi dan ini temen aku Olivia," ucapnya.

"Oh oke, boleh berbagi nomor hp nya?" ujar Riki.

"Uumb boleh lah, cuma nomor hp doang, sebentar aku kasih kartu identitas aku ya," ucapnya sambil mencari kartunya di dalam tas.

" Oke," jawab mereka.

"Nah ... ini ketemu, ini ... nanti kalian tinggal hubungi itu ada nomor aku dan kalau mau singgah disitu juga ada alamat lengkap Aku," ujarnya.

"Oke," jawabnya.

Siska melihatnya dari jauh, setelah Celsi pergi ia menghampiri Aditya.

"Adit," panggilnya dengan marah.

"Siska ... ada apa, kok kamu marah-marah gitu?" tanya Aditya heran.

"Aku nyesel tau gak udah memberi kamu kesempatan untuk kenal Putri lebih dalam, Aku kira kamu sungguh-sungguh dengan ucapan kamu tadi malam kalau kamu akan berubah dan akan menjadikan Putri sebagai princes dalam hidup kamu, tapi ternyata semua itu omong kosong ya, kamu tetap Aditya yang play boy, kata BERUBAH dari mulut Kamu itu gak gak akan ada artinya lagi," cetus Siska yang merasa dirinya telah di bohongi oleh Aditya.

"Sis ... kamu ngomong apa sih, Aku gak ngerti, Kamu jangan salah faham dulu, ini semua gak seperti apa yang kamu lihat, difikirkan Aku saat ini cuma ada Putri,gak ada yang lain," jelasnya.

"Gak ada yang lain Kamu bilang, he ... itu tadi apa , ada cewek cantik dikit aja mata kamu udah jelalatan, Kamu itu tetap Aditya yang bejat tau gak," cetus Siska.

"Hei ... Kamu itu siapa, kok berani-beraninya kamu menghina teman kita," ucap Deni.

"Den ... udah kamu gak usah ikut campur, ini urusan Aku sama Siska," ujar Aditya.

"Dit, udahlah gak usah di ladenin cewek gak jelas ini," ucap Deni.

"Den ... gue bilang diam ya diam, Elu sama Riki tunggu Gue di gerbang," ucapnya.

"Oke deh kalau gitu, kalau butuh kita langsung telpon Gue" ucap Deni, Sedangkan Riki hanya terdiam karna dia tahu perasaan Aditya saat ini. Mereka berdua mengambil motor nya dan pergi meninggalkan Aditya dan Siska.

"Sis ... Aku mohon jangan cuma menilai apa yang kamu lihat, karna apa yang kamu lihat itu belum tentu bener," jelasnya

"Huh ... belum tentu bener ya? Udah jelas-jelas di depan mataku masih bisa-bisanya mengela Kamu Dit," cetus Siska.

"Itu tadi kerjaan nya Deni sama Riki, mereka maksain agar Aku ikut mereka untuk godain cewek baru di sekolah, padahal Aku udah nolak tapi Aku di tarik sama mereka, tolong ya Sis percaya, Aku gak bohong," jelasnya untuk meyakinkan Siska agar tidak salah faham seperti Putri.

"Hemb ... kayaknya betul apa yang di katakan Putri, sekali menjadi play boy selama nya juga tetap play boy, karna itu sudah menjadi kebiasaan, yang namanya kebiasaan pasti sulit untuk di ubah," cetus Siska meninggalkan Aditya, namun di tahan oleh nya dan ia tetap meminta agar percaya dengan apa yang ia katakan.

"Sis ... Aku memang bejat selama ini, Aku memang play boy selama ini, tapi itu bukan berarti Aku gak punya hati kan, Aku punya hati Sis, dan ketika hati ini telah merasa ketentraman pasti bisa merasakan, hati aku juga bisa merasakan mana yang terbaik untuk ku nantinya, makanya aku katakan sama kamu kalau Putri menjadi milik ku Aku janji akan berubah Sis," jelas nya.