"Oh iya Dok, tolong lakukan yang terbaik," jawab Siska.
"Baik mbak, tolong bantu doanya ya," Dokter menutup pintu ruangan nya, dan Putri hanya bersama satu dokter dan 3 perawat di dalam.
"Ya Allah aku mohon selamat kan Putri," berulang kali Siska mengucapkan Doa untuk keselamatan Putri.
"Sis, maafin Aku ya, ini salahku, dan semua biayanya biar Aku yang nanggung," ucap Aditya merasa sangat bersalah.
"Makanya Dit, Kamu kalau mau ngambil keputusan itu di fikir-fikir dulu, jangan kayak gini, semua sudah terlanjur, yang penting berdoa aja semoga Putri segera sadar," jawabnya. Siska tidak mau membuat Aditya merasa bersalah lagi, ia takut nanti Aditya tambah frustasi dan dia nekat lagi jika disalahkan.
"Kamu Sudah kasih tahu Ayahnya Sis?" tanya Riki.
"Umb ... belum, Ayah Putri juga sekarang sedang di Banyuwangi, jadi menurut Aku jangan di kasih tahu dulu, kasihan, di sana Adiknya juga sedang sakit," jelas Putri.
"Dit ... mending Elu ganti baju dulu gih, nanti malah masuk angin loh," cetus Deni.
"Iya Dit, betul itu yang dikatakan Deni, sebaiknya kamu ganti baju, nanti kesini lagi, daripada nanti sakit kamu," sahut Riki.
"Enggak Bro, Aku pengen lihat dulu kondisi Putri gimana," tolak Adtiya. Ia merasa tidak tenang jika harus meninggalkan rumah sakit kalau belum tau kondisi Putri sekarang.
Akhirnya Dokter keluar dari ruangan UGD, setelah 15 menit Dokter memeriksa kondisi Putri. Siska pun langsung berdiri dan menanyakan keadaan sahabatnya.
"Dok ... bagaimana kondisi Putri saat ini? Dia baik-baik saja kan?" tanya Siksa dengan panik dan khawatir.
"Alhamdulillah dia sudah siuman, apakah sudah di hubungi pihak keluarganya?" tanya Dokter. Semua terdiam, mereka bingung mau jawab apa.
"Keluarga nya semua sedang di luar kota Dok, dan dia disini ikut keluarga saya, tapi saat ini Ibu saya sedang sibuk jadi belum bisa kemari, tapi kondisi Putri sudah membaik kan Dok?" Siska mencoba menjelaskan ke Dokter tentang Putri.
"Ooh gitu, ya sudah yang terpenting ada yang mau menjaga nya di sini, dan kalau mau jenguk dia sudah boleh, dia sudah siuman, namun hanya boleh satu orang saja yang masuk," jelasnya.
"Baik Dok, terimakasih ya," jawab Siska. Ia kemudian bergegas memasuki ruangan Putri di rawat untuk melihat kondisi Putri saat ini.
"Puut ... bagaimana kondisi kamu?" tanya Siska.
"Sis ... Aku gakpapa kok, kita pulang aja yuk, Aku cuma lemes aja, nanti istirahat di rumah aja gakpapa kok, yuk kita pulang Sis, Aku gak mau Ayah nanti khawatir," ucapnya. Putri menjawab nya dengan nada yang masih lemas.
"Put .. Dokter memerintahkan Kamu untuk disini dulu, mereka belum kasih izin untuk pulang, nanti kalau udah di kasih izin baru kita pulang ya, lagian Kamu masih lemas kan?" Siska memberi penjelasan kepada Putri tentang kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dibawa pulang.
"Lalu bagaimana dengan Aditya Sis, apa dia selamat?" tanyanya. Aditya diam-diam mendengarkan obrolan mereka di depan pintu yang sedikit terbuka.
"Kamu peduli sama dia?" tany Siska.
"Aku gak mau kalau dia harus meninggal dengan cara seperti tadi Sis, apalagi ada sangkut pautnya dengan ku, yang ada hidupku pasti akan terbayang-bayang rasa bersalah," ucap Putri.
"Ya udah kamu sekarang istirahat aja ya, gak usah mikir yang aneh-aneh dulu, kondisi tubuh kamu itu masih belum stabil," Siska mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Sis, tolong jangan kasih tahu Ayah perihal kondisi ku saat ini ya," pintanya.
"Iya, Aku juga kasihan kalau misal Ayah tau kondisi mu, pasti syok banget, apalagi Adek kamu masih sakit di sana," penjelasan Siska membuat Putri semakin tenang.
"Ya sudah Aku tunggu di luar ya, Kamu istirahat dulu, kalau nanti malam kamu sudah enakan, nanti Dokter kasih izin pulang, tapi kalau belum memungkinkan pasti di suruh nginap dulu," ucapnya.
"Iya Sis, Aku buat istirahat aja, biar bisa cepet balik, Aku gak betah disini lama-lama," jawab Putri. Lalu Siska beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan.
"Sis, Aku pengen ngobrol sama Putri boleh?" tanya Aditya.
"Dit, maaf ya, bukan nya gimana ya, tapi kondisi Putri masih belum stabil, biarkan dia istirahat dulu, Kamu kan sudah melihat kondisinya dia sekarang, jadi Kamu mending pulang dulu untuk ganti baju, nanti masuk angin loh," jawabnya.
"Betul itu Bro yang di katakan Siska, kita pulang dulu untuk ganti baju ya," sahut Riki.
"Aku balik duluan aja ya Bro, ini Gue udah di tunggu di depan," pamit Deni sudah ada janji dengan seseorang.
"Oke Bro, Gue pulang sama Aditya aja," jawab Riki.
"Ya sudah Sis, Aku titip Putri ya, kalau ada apa-apa langsung hubungi Aku aja," ucap Aditya.
"Oke, siap," Siska mulai merasakan ketulusan hati Aditya, ia merasa kalau Aditya memang sungguh mencintai sahabat nya itu, karna dia mau melakukan apa aja demi mendapatkan Putri.
"Oh iya, Aku belum kasih kabar ke ibuk, sudah jam 16.10 lagi, pasti Ibu nungguin Aku ini," Siska baru sadar kalau ia belum memberi kabar ke Ibunya. Kemudian ia mencoba untuk menghubungi nomor handphone Ibunya.
Setelah ia menunggu beberapa menit, Ibunya baru mengangkat telvon darinya.
"Assalamualaikum Buk," ucap Siska.
"Waalaikum salam, sudah sore kok belum pulang to Nak?" tanya Ibu merasa cemas. "katanya sebentar, perasaan Ibu dari tadi gak enak ini, apalagi tadi tetangga ada yang bilang katanya ada yang tenggelam di pantai, katanya laki-laki sama perempuan, perasaan Ibu jadi gak karuan." ternyata kabar ini begitu cepat tersebar. Siska mencoba untuk menjelaskan ke Ibu tentang kejadian yang sesungguhnya.
"Nah itu dia Buk, makanya Siska sekarang nelvon Ibuk, Siska punya kabar buruk Buk" Ibunya terkejut.endengar penjelasan dari Siska yang belum selesai.
"Apa Nak? Maksud kamu kabar buruk apa? Kamu sama Putri baik-baik saja kan?" tanya ibu mulai panik.
"Haduh bentar to Buk dengerin Siska ngomong dulu, jadi tadi itu yang tenggelam Putri, dia berusaha menyelamatkan orang tenggelam, padahal Dia sendiri gak bisa renang Buk," jelas Siska.
"Astaghfirullah Putrii, kok nekat banget Kamu nak, gak bisa renang kok mencoba menolong, itu sama saja kayak bunuh diri namanya, terus sekarang bagaimana kondisi Putri?" tanya Ibu.
"Alhamdulillah Putri udah siuman,dia langsung di larikan ke rumah sakit terdekat Buk, tapi sekarang belum boleh di bawa pulang sama Dokter, soalnya kondisi nya masih lemas" jelasnya.
"Ooh ya sudah kalau memang sudah di tangani pihak medis Nak, mudah-mudahan segera pulih biar bisa cepet pulang, oh iya ... Ayah nya sudah Kamu beritahu?" tanya ibu.