"Cyra mana?" Pertanyaan dari ayah mertuanya membuat Raefal yang saat ini tengah membenahi sarung mengangkat kepalanya.
Mereka sedang menunggu adzan subuh untuk sholat berjamaah. Semuanya terlihat sudah siap, kecuali Cyra yang terlambat.
"Masih di atas, biar Raefal panggil dulu." Pria itu melangkah menuju tangga. Namun, baru saja menaiki anak tangga pertama, Raefal mendapati sang istri yang sedang berusaha menuruni tangga.
Istrinya terlihat kesakitan dan sulit berjalan. Menyadari hal itu, Raefal tertawa kecil. Buru-buru, dia mendekatinya, menawarkan bantuan.
"Sakit?" Tanya Raefal pelan.
Cyra mengangguk. "Banget." Jawabnya.
Tanpa basa-basi lebih lama karena mendengar suara adzan, Raefal langsung menggendong Cyra, membuat gadis itu memekik kaget. "Allahuakbar!"
Yang tadinya sudah pada bersiap untuk sholat sama-sama menolehkan kepalanya, terkejut mendengar teriakan Cyra.
"Ada apa— Ck! Percuma panik, ternyata lagi romantis-romantisan." Gerutu Alzard dengan wajah datar.