"Hazi channn...bolehkah aku bergabung,apa kau sedang memikirkan sesuatu"
Dia Maeda Miura sahabat karibku semenjak aku masih berstatus sebagai seorang mahasiswa,sebenarnya dia adalah kakak tingkatku,aku berkenalan dengannya saat aku bekerja paruh waktu di sebuah mini market milik pamannya. Ia seorang gadis manis dan terbilang ramah dengan rambut lurus yang melampaui bahunya dia tampak sangat imut dengan pipi yang sedikit chubby,setelah kelulusannya dia memutuskan kembali ke kota ini ia lahir dan tumbuh di tanabe,menempuh pendidikan sarjananya di tokyo,saat Maeda kembali ke tanabe saat itulah kami berpisah aku tetap bekerja di tokyo.
Saat pekerjaanku di tokyo terasa melelahkan terkadang aku mengunjungi Maeda,aku sudah mengenal kota ini sebelum aku membuka bisnis penginap[anku disini.Hiruk pikuk tokyo membuatku benar benar penat dan ingin kembali ke indonesia namun di saat yang sama sahabat papahku menawarkan modal untuk membuka sebuah bisnis kecil di sini,ini bukan modal cuma cuma melainkan pembagain prosentase keuntungan itu tak masalah asalkan aku bisa pindah dari tokyo tanpa harus meninggalkan jepang,kupikir saat itu jepang sudah seperti tempat singgah favoriteku maka kuputuskan untuk membuka sebuah penginapan dan onsen,aku memilih tanabe karna aku merasa nyaman setiap kali mengunjungi Maeda di tambah lagi ia bersedia membantuku untuk mengelola penginapanku.
"Aku tidak memikirkan apapun hanya sedikit mengantuk saja"
"hemmmm....benarkah?,aku membawakan latte kesukaanmu,ini pasti akan berhasil mengusir rasa kantukmu,minumlah"
Aroma latte menguar memenuhi penciunmanku asap hangatnya terasa nyaman saat menyapa hidungku yang pedih karna udara dingin.
"Sebenaranya aku ingin mencaritakan sesuatu padamu,tapi aku takut kau akan berpikir macam macam"
"Heeeee.....apa kau mulai tak mempercayaiku hazi channn,aku tak habis pikir"
Mata kecilnya melebar dia tak tampak mengerikan bahkan saat melotot,aku terkekeh sambil menangkis pukulan kecilnya.
"hai..hai....aku akan mengatakannya,tapi berjanjilah untuk tidak terkejut"
"wakatta,cepatlah aku penasaran"
"Jadi sebenarnya semalam aku menyelamatkan seorang pria,saat aku pulang membeli beberapa bahan makanan instan di dekat rumahku aku menemukannya tergeletak di kursi taman yang biasa ku lewati"
"yabaiiiiiii...yabaiiii...apa akalmu sudah lenyap,bagaimana bi-"
"Tenanglah Maeda nee,ceritaku baru saja di mulai kau sudah berjanji untuk tidak terkejut tadi"
"hai...hai...lanjutkan"
"awalnya aku tak ingin menolongnya kau tau aku tak bisa bersikap terlalu masa bodo pada orang lain,apalagi dia dalam kondisi yang menyedihkan,kau tau kan salju semalam cukup lebat aku berusaha menghindarinya,tapi salju yang semakin lebat itu membuatku tak bisa mengabaikannya,aku tak sekejam itu"
Aku menyesap latte ku sambil menghirup aroma yang selalu kusuka itu.
"Apa saat akan menolongnya kau tidak mencurigainya,apa kau yakin dia bukan penjahat"
"Aku sempat berfikir begitu,tapi kurasa penjahat macam apa yg rela membekukan tubuhnya hanya untuk mencari korban,dia benar benar hampir mati,kondisinya saat itu benar benar gawat,dia seperti orang yang nyaris mati,aku berbicara beberapa hal padanya tapi suaranya saja sangat lemah,jadi kupikir dia benar benar butuh bantuan,pria itu sekarang tinggal dirumahku"
"Hontou...sekarang kau tinggal dengan seorang pria,kau sungguh tidak takut dia bisa melakukan hal hal mengerikan padamu,kenapa kau tidak menelpon ambulance untuk menolongnya,atau kau bisa memanggil polisi"
"Aku sudah menduga jawabanmu maeda nee,kondisi jalanan saat itu akn sulit di lalui ambulance,kalaupun bisa pasti akan memakan waktu di tambah lagi salju yang semakin tebal,aku tak memikirkan yang lain lagi dan segera membawanya pu;lang,kurasa kau harus bertemu dengannya lain kali,hatiku merasa ia tidak berbahaya,dia sopan dan dia berkewarganegaraan korea selatan,namanya Min Young Dae"
"Astaga kau bahkan sudah berkenalan dengannya,tapi aku benar benar mengkhawatirkanmu,kau baru saja mengenalnya hazi chan,dan sekarang kau hanya mengandalkan kata hatimu yang bahkan tidak pernah bisa menemukan cinta"
ia terkekeh meledekku
"Souka,wahai nona muda yang akan segera menikah,aku juga akan segera menemukan kekasih,kau tak perlu khawatir"
",aku hanya bercanda baiklah Hazi chan aku harap kau tetap berhati hati,segera hubungi aku jika terjadi sesuatu yang buruk ,aku ada beberapa pekerjaan yang belum selesai,aku akan kembali bekerja"
ia berlalu dengan kotak bento yang sudah kosong di tangannya.ini awal musim dingin beberapa kali salju turun memenuhi jalanan,dedaunan mulai berubah warna menyembunyiakan warna hijaunya di balik kilauan putih,aku jadi sedikit memikirkan perkataan Maeda,
"Hatiku tak pernah menemukan cinta"
yang ia katakan memang benar aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun selama ini di musim apapun aku tetap menjomblo,kurasa aku lebih menyedihkan daripada daun yang selalu di dekap salju setiap musim dingin.
Hari berlalu seperti biasa aku sudah kembali terpejam di fuutonku dengan suara detak jam dinding yang terasa semakin cepat.
"ohayo...kurasa aku hari ini aku tidak sarapan aku agak terlambat.aku berangkat"
aku memakai sepatuku dengan tergesa,aku bangun terlalu siang entahlah alarmku tak berbunyi pagi ini.
"heyyyy...tunggu,kau melewatkan sarapanmu,bawalah ini agar kau tetap bisa sarapan di tempat kerjamu dan ini bento untuk makan siang"
Aku tertegun menatap lunch bag bergambar bunga lili itu tampak terisi penuh,aku menyambut pemberiannya sambil menatapnya aneh,dia tampan,aku tidak bisa memungkirinya rambut silvernya tampak berpadu baik dengan kulitnya yang hampir sama dengan salju
"ohh...terimakasih banyak,maaf sudah merepotkanmu,padahal aku bisa membeli beberapa makanan untuk sarapan dan makan siang"
"Kau takkan bisa menemukan miso seenak buatanku di kantin langgananmu,makanlah dengan baik udaranya sangat dingin"
Apa itu tadi....astaga apa dia perhatian padaku,atau ini sekedar basa basi karna dia menumpang dirumahku,tidak...tidak...aku tak boleh berpikir macam macam,dia terlalu tampan untukku.senyumku mengembang tanpa komando jika aku adalah anime pasti ada guratan merah di bawah mataku,debaran yang tidak pernah kurasakan,ini memang gila,dia hanya memintaku makan dengan baik tapi kenapa malah jantungku yang bereaksi.
"hazel apa kau baik,kenapa menatapku begitu"
Baiklah.... aku terpesona padamu bodoh,kuharap ketidakpekaanmu itu abadi,aku tak yakin pria ini punya mantan kekasih,mungkin hubungan mereka berakhir karna ketidak pekaannya,tapi aku bersyukur bisa terpesona padanya tanpa dia sadari.
"oo...ohhh...tidak..tidak masalah,jagalah rumahku dengan baik,aku berangkat"
Kami seperti sedang bermain peran saja aku adalah seorang suami yang pergi bekerja dan dia adalah istri yang pengangguran dan hanya mengurus rumah,apa apaan pikiranku ini,sungguh aku baru menyadari betapa dia sangat tampan,dann...tadi...baru saja dia sangat perhatian padaku,baikalah baiklah kuharap hariku akan berjalan sangat lancar,aku bergegas menyusuri jalanan yang memutih,dengan lunch bag yang terasa agak berat di tangan kananku,aku sudah menyiapkan kisah baruku hari ini untuk kuceritakan pada Maeda,senyumku sedikit tersungging sambil memikirkannya,kurasa otakku takkan bekerja maksimal hari ini.