"Hah?!"
Cyzarine lantas membelalakkan kedua matanya saat membaca pesan singkat di fitur WhatsApp-nya dengan kedua tangan bergetar.
"Tidak! Tidak! Ini tidak benar!"
Cyzarine memutar kedua bola matanya mencari tempat untuk ia singgahi hingga akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah kafetaria.
Tak! Tak! Tak!
Cyzarine melangkah dengan terburu-buru memasuki kafetaria tersebut seraya mengurungkan niatnya sejenak untuk membaca pesan tadi.
Brak!
Cyzarine membuka pintu kafetaria, lalu berjalan menuju kasir memesan sesuatu untuk mengisi perutnya yang kosong.
"Selamat pagi! Apa yang ingin Anda pesan, NoーNona ...."
Si pelayan wanita yang berdiri di meja kasir tampak ragu ketika melihat penampilan Cyzarine yang tampak biasa-biasa saja.
"Hmm, saーsaya ingin memesan ...."
Cyzarine belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tetapi tiba-tiba seorang wanita yang mengantri di belakangnya menyela pembicaraan dirinya dengan sang pelayan.
"Hei! Jika kau tidak memiliki uang, lebih baik segera angkat kaki dari Kafetaria ini!"
Pengunjung wanita kafetaria yang berdiri tepat di belakang Cyzarine menegur dengan berteriak hingga semua pasang mata mengarah ke arahnya.
"Hah?!"
Cyzarine menoleh ke belakang dan mendapati seorang wanita berusia kira-kira awal kepala 3 dengan menggunakan blazer merah yang berwarna senada dengan tas tangannya.
"Mengapa kau hanya terdiam?! Apakah kau tuli? Atau tuna wicara?! Apapun itu, kau membuang-buang waktu saya saja!"
Si pengunjung wanita tidak berhenti sampai di situ, kini ia melangkahkan kakinya mendekati Cyzarine yang hanya terdiam membatu seraya menerima cercaan dari si wanita asing yang ia tidak kenal.
Tuk! Tuk! Tuk!
Suara sepatu high heels si pengunjung wanita terdengar di telinga semua orang yang berada di dalam kafetaria tersebut.
"Hmm?! Kau terlihat sangat acak-acakan! Apakah malam tadi adalah malam pertama mu menyewa kamar di hotel mewah ini?! Cih!"
Si wanita berdecih sambil melirik Cyzarine dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan pandangan merendahkan.
Astaga! Kasar sekali mulut wanita ini! Cyzarine berseru di dalam hatinya seraya menggeleng. Ia terlalu takut dan tidak berdaya menghadapi penghinaan yang dilontarkan oleh si wanita asing.
Cyzarine mengedarkan pandangannya ke segala arah. Banyaknya pasang mata yang memandang ke arah dirinya dan si wanita asing membuat wajah Cyzarine memerah.
"Saya tidak kenal dengan Anda dan saya pun tidak memiliki banyak waktu untuk berbincang yang tidak bermanfaat dengan Anda!"
Usai berbicara dengan wanita asing yang tidak ia kenal, Cyzarine lantas menoleh ke arah sang pelayan yang sejak tadi menunggunya untuk memesan.
"Hei! Apakah kau pikir, saya memiliki banyak waktu untuk meladeni wanita sepertimu?! Hah?!"
Cyzarine tidak memedulikan wanita yang mencoba membuat masalah dengannya. Ia membuka mulutnya seraya menatap si pelayan.
"Berikan saya 1 cup vanilla latte hangat beserta satu Blini untuk makan di tempat!"
Setelah mengatakan apa yang diinginkan oleh Cyzarine, sang pelayan yang sejak tadi hanya menonton pertunjukan drama di kafetaria tempatnya bekerja pun mengangguk.
"Baik, Nona, tolong tunggu sebentar!"
Brak!
"Gadis buruk rupa yang angkuh! Betapa angkuhnya dirimu di hadapan saya! Apakah kau tidak tahu siapa saya?!"
Si wanita asing tadi tidak juga berhenti mencari-cari masalah dengan Cyzarine. Ia mendorong wanita muda yang sedang patah hati ini pun hingga tersungkur di lantai.
Bruk!
"Ha ha ha ...."
Si wanita asing tersebut pun tertawa lepas saat melihat lawannya terjatuh tak berdaya.
"Oh my God!"
Seorang pria berteriak dari arah pintu kafetaria yang terbuka. Pria itu pun berlari ke arah Cyzarine yang tersungkur dan berusaha membantunya.
Tap! Tap! Tap!
"Nyonya! Nyonya muda, apakah Anda baik-baik saja?!"
Si pria tinggi dengan rambut yang tersisir rapi mengulurkan tangannya kepada Cyzarine. Wanita asing yang sejak tadi tak henti-hentinya membuat masalah pun bertolak pinggang seraya menatap 2 orang di hadapannya.
"Nyonya muda?! Siapa yang Anda panggil dengan sebutan Nyonya muda, hei pria tidak tahu diri! Mengapa Anda mencampuri urusan saya!"
Si wanita pembuat masalah lagi-lagi tidak menunjukkan sikap hormat kepada orang lain.
"Mari berdiri, Nyonya!"
Si pria membantu Cyzarine berdiri dan berdiri di depan menantu keluarga Romanov guna untuk menghalangi wanita asing yang mengganggu dirinya.
"Terima kasih, Vasili."
Cyzarine berterima kasih kepada pria yang telah menyelamatkan dirinya.
"Jangan sungkan, Nyonya muda! Karena Anda adalah majikan saya."
Si pria menjawab seraya membungkukkan badannya.
"Hei, Pria tak berotak!"
Si wanita pembuat ulah menunjuk si pra bernama Vasili yang tidak lain adalah seorang kepala pengawal pribadi keluarga Romanov merangkap sebagai asisten pribadi Anastasia.
"Kau benar-benar sangat lancang!"
Si wanita menghardik Vasili.
"Saya berhak ikut campur atas apa yang terjadi dengan Nyonya muda keluarga Romanov!"
Glek!
Beーbenarkah wanita kuno itu berasal dari keluarga Romanov yang terkaya di Rusia? tanya si wanita asing pembuat ulah.
"Apakah Anda sedang berhalusinasi?! Ha ha ha!"
Si wanita tertawa terbahak-bahak seraya memandangi Cyzarine dan Vasili bergantian.
"Ataukah Anda memiliki penyakit skizofrenia?! Hah?!"
Cyzarine menarik napasnya dalam-dalam, lalu menatap Vasili yang menoleh ke arahnya.
"Nyonya, sebaiknya Anda pergi dari sini! Saya akan mengurus wanita asing ini."
Cyzarine menggelengkan kepalanya ketika ia mengikuti arah pandang Vasili.
Oh, tidak! Bukankah itu para pengawal keluarga Romanov? tanya Cyzarine dalam hati seraya menaikkan alisnya.
Berapa banyak pengawal keluarga Romanov yang berada di depan pintu masuk Kafetaria ini? Cyzarine bertanya untuk kali ke dua di dalam hatinya.
"Nyonya muda?"
Vasili memanggil sang majikan yang masih terhanyut dengan pikiran-pikirannya.
"Nyonya muda?"
Sang kepala pengawal kembali memanggil Cyzarine untuk kali ke dua.
"Ah, ya! Saya akan mengambil pesanan terlebih dahulu, Vasili."
Cyzarine berjalan mendekati meja kasir, lalu mengeluarkan kartu hitam miliknya sebagai alat pembayaran.
"Tidak, Nyonya. Saya akan mengurus semuanya. Silakan Anda ikuti Marcus Zanderov ke tempat di mana Nyonya Anastasia berada!"
Vasili membungkukkan badannya di hadapan Cyzarine.
"Hah?! MaーMama Anna?! Baーbaiklah, Vasili."
Cyzarine menatap sang kepala pengawal sambil mengangguk. Ya, tidak adalagi yang bisa dilakukan oleh wanita muda itu, selain mengikuti arahan sang kepala pengawal.
"Nona, tolong berikan pesanan Nyonya saya!"
Vasili menoleh ke arah meja kasir dan memberikan perintah kepada sang pelayan wanita yang melayani Cyzarine.
"Iーiya, Tuan."
Si pelayan kafetaria pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Vasili.
"Jacquev Martin!"
Vasili berteriak memanggil nama seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ya, Tuan Vasili?"
Pria berhidung mancung dan rambut tertata rapi menyahuti panggilan Vasili.
"Urus wanita ini!"
Vasili menunjuk si wanita pembuat onar yang telah mempermalukan Cyzarine di depan semua orang yang berada di Kafetaria.
"Baik, Tuan Vasili."
Pria bernama Jacquev Martin tersebut pun mengangguk dengan penuh hormat di hadapan Vasili.
"Pastikan wanita itu mendekam di jeruji besi agar tak ada seorangpun yang berani bermain-main dengan keluarga Romanov! Camkan itu!"