Larisa dan Irina saling pandang, Mereka berdua menatap Cyzarine dan pria itu bergantian.
"Cyza, apa kabar? Aku Aldrik. Kita merupakan teman sekelas pada grade 7. Kau ingat aku?"
Pria bernama Aldrik menatap Larisa dan Irina.
"Kalian Irina dan Larisa, 'kan?"
Aldrik sumringah ketika menatap keduanya. Baru saja, Larisa ingin menjawabnya, tetapi Cyzarine segera menghalanginya.
"Ayo kita pergi!"
Cyzarine berjalan terlebih dahulu, tetapi Aldrik segera menahannya.
"Tunggu, Cyza!"
Aldrik menarik tangan Cyzarine hingga wanita itu terpaksa menghentikan langkahnya.
"Maaf, bisa 'kah kau melepaskan tangan saya? Dan, saya tidak mengenal siapa kau!"
Cyzarine berkata dengan ketus juga memandangi pria itu tanpa minat. Aldrik pun melepaskan tangan Cyzarine seperti kehendak sang balerina prima tersebut.
"Cyza, aku tahu kau masih marah hingga kini. Namun, bukankah kau mengerti alasannya mengapa aku melakukan hal buruk itu?"