Dua insan yang pernah terluka, kini mengharapkan dapat berbahagia bersama. Menikmati waktu bersama hingga menua bersama. Apakah mungkin kebahagiaan akan datang kepada mereka yang pernah memiliki luka?
"Tentu saja aku akan menghukum mu, Cyza. Aku menunggu hari itu."
"Zio, katakan padaku! Hari apa yang maksudkan?"
Zio melepaskan pelukannya, lalu menatap Cyzarine.
"Tentu saja hari pernikahan kita, Cyza. Sam akan mempersiapkannya semuanya dengan segera. Katakan, kau ingin menyelenggarakan pesta pernikahan di mana?"
Pernikahan? Rasanya aku hampir tidak bisa mempercayainya. Bagaimana mungkin seorang anak yatim piatu seperti ku yang tumbuh besar di panti asuhan layak mendapatkan kebahagiaan? Apakah semesta akan iri padaku?
Cyzarine membiarkan benaknya dipenuhi dengan banyaknya tanda tanya dan keraguan. Bukan, 'kah setiap orang berhak merasakan kebahagiaan?
Zio merasa ada keanehan dengan Cyzarine. Ia meraih kedua bahu wanitanya yang masih berada di pangkuan.