Chereads / Titip Rindu / Chapter 8 - Keberanian Vee

Chapter 8 - Keberanian Vee

Keesokan harinya Vee hanya mengurung diri di kamarnya sambil menatap ke arah luar jendela, entah apa yg ada dalam benaknya saat ini, terdengar suara ketukan pintu kamar yg menyadarkan Vee dari lamunannya

Totok.....!!!!!!

perlahan Vee berjalan kearah pintu dan membukanya dia melihat ke empat temannya

" dari tadi kita udah nelfon Lo, terus chat Lo tapi nggak ada satupun respon dari Lo " ucap Hanna, Vee langsung menoleh ke atas ranjangnya mengambil telfon genggamnya lalu menepuk jidatnya dan berkata

" astagaaaa, gue lupa kalo di silent "

" kita mau ngajak Lo jalan, mumpung hari libur nih " ucap Angel " yupz bener, suntuk tau di rumah 2 Minggu lagi kan kita ujian jadi sebelum itu kita happy dulu " sambung Bintang, Vee pun tersenyum lalu mengangguk ajakan teman-temannya. Tiba-tiba Cleo melihat kotak yg di berikan oleh Barra kemarin " Vee kenapa Lo masih nyimpen barang-barang ini " tanya Cleo dengan ragu, Vee langsung menoleh sebelum menjawab

" itu barang-barang yg pernah gue kasih buat Barra, dan dia balikin itu lagi ke gue tapi gue belom sempet buang barang-barang itu" jawab Vee dengan santai " tapi Lo nggak apa-apa kan? " tanya Hanna dengan hati-hati, Vee kembali tersenyum dan menjawab " gue nggak apa-apa, udah saat nya gue move on " mereka pun berpelukan " udah sekarang kan kita mau happy, jadi buang jauh-jauh soal Barra dan nenek lampir " ucap Vee dengan bersemangat.

Vee dan teman-teman nya pergi ke pusat mall terbesar di ibukota, sampai mereka singgah di salah satu restauran ala Korea. Vee merasa kalau ada seseorang yg mengikuti mereka, namun sama sekali dia tidak menaruh curiga apapun, kemudian mengambil salah satu buku menu makan dan mulai memesan makanan. Dari arah yg berseberangan Nathan mengambil gambar Vee lalu mengirim nya ke pada Brian yg masih berada di Jerman.

Setelah selesai makan, Vee dan teman-teman nya melanjutkan berkeliling untuk melihat-lihat pameran yg berada di mall dan lagi-lagi Vee merasa ada yg mengikuti, saat dia menoleh kebelakang tak ada siapapun

' mungkin halusinasi gue aja ' ucap batinnya

Tanpa di sangka Vee bertemu Barra dan Aerin, namun keadaan hati Vee sudah membaik tak serapuh kemarin-kemarin, Vee memberikan mereka senyuman tanpa menunjukkan beban apapun di hatinya, berbeda dengan Aerin yg mulai merasa jengkel " wahhh kebetulan banget yah kita ketemu disini " ucap Vee dengan ceria, Aerin hanya memberi senyum sinis " oh iya, gue minta maaf ya Rin karena udah ngerusak party Lo " ucap Vee, Barra melirik kearah Aerin " nggak apa-apa, oh iya gimana keadaan Lo sekarang?" tanya Aerin dengan sinis, Vee tersenyum manis di hadapan mereka sebelum menjawab " keadaan gue baik, baik banget malah " dengan melirik ke arah Barra yg hanya diam saja " oh iya satu lagi, gue lupa ngasih selamat buat kalian karena udah jadian " sambung Vee dengan mengulur kan tangannya ke hadapan Aerin namun tak di sambut baik olehnya, lalu Vee pergi meninggalkan mereka.

Vee merasa tersenyum puas dengan apa yg sudah dia katakan dan merasa bahwa tak ada beban lagi di dalam hatinya.

Saat hendak pulang, Vee meminta temannya untuk lebih dulu menunggunya di parkiran umum, lalu Vee berjalan menuju toilet.

Vee melihat bahwa ada Aerin disana yg berdiri di depan pintu " gue tau Lo cuma pura-pura kuat di depan Barra " ucap Aerin, Vee hanya tersenyum mendengar setiap ucapan Aerin " Lo jangan takut gue nggak bakal ngerusak hubungan Lo sama Barra kayak yang lo lakuin ke gue, tapi gue nggak yakin kalo dia nggak bakal ngejer gue lagi "

" oh iya satu lagi, Lo juga tenang aja gue nggak akan minta balikan lagi sama Barra karena gue udah punya calon suami bahkan kehidupannya sudah mapan dan gue yakin kalo dia bakalan ngasih gue kebahagiaan jauh di bandingkan apa yg Lo harapin dari Barra, meskipun gue belom pernah ketemu sama orangnya tapi gue percaya sama pilihan bokap gue " sambung Vee lagi dengan santai, lalu meninggalkan Aerin yg masih berdiri di sana.

Tanpa Vee sadar, setiap ucapan Vee di rekam oleh Nathan lalu mengirim kan pesan suara tersebut kepada Brian yg masih berada di luar negeri.

Brian sedang sibuk di depan Laptopnya, dan fokus pada pekerjaannya saat menerima pesan suara dari Nathan, sejenak Brian menghentikan pekerjaan nya lalu membuka pesan suara tersebut. Terlihat lengkungan senyuman di wajah Brian lalu dia membaca pesan selanjutnya

' ayolah Brian.... sampai kapan Lo mau bersembunyi dari perasaan itu '

namun, Brian tidak menghiraukan pesan tersebut dan melanjutkan pekerjaan nya.

setelah sampai dirumah, Vee merasa menyesal sudah mengatakan itu pada Aerin dan merasa takut bahwa apa yg di ucapkan nya hanyalah omong kosong untuk meyakinkan Aerin yg sangat menyebalkan.

" bego..... kenapa gue harus ngomong kayak tadi, pada hal gue nggak tau seperti apa anak om Gunawan itu " ucap batin Vee " ya ampun Vee... kenapa Lo harus seceroboh itu sih, kalo nanti anaknya om Gunawan nggak mau sama gue mampus gue..... " ucap Vee sambil membenamkan wajahnya kedalam badcover.