Chereads / Titip Rindu / Chapter 12 - Bersama

Chapter 12 - Bersama

Keesokan harinya seperti biasa Vee dan kedua orang tuannya sarapan bersama

" Vee gimana kencan kamu sama nak Brian semalem " tanya Mega, sontak membuat Vee tersedak makanan nya

" Vee pelan-pelan dong makannya " tegur Darma " maaf Dad " balas Vee dengan raut wajah yg mulai memerah

" nah nah nah itu wajah kamu kenapa jadi merah " goda Mega sambil tersenyum

" mommy apaan sih " Vee tertunduk malu, sedangkan Darma hanya tersenyum memperhatikan putrinya.

#disekolah

Cleo dan teman-teman nya sudah menunggu Vee di depan gerbang sekolah

" pokonya Vee harus ceritain semua nya sama kita siapa cowok kemaren " ucap Angel

" bener banget, nemu dimana dia orang kayak gitu " sambung Hanna yg tak kalah hebohnya

" Nemu..... emangnya barang " ucap Bintang dengan kektus, sedangkan Cleo hanya tertawa

" iya.... Lo bayangin deh orangnya udah tinggi, badannya tegap kayak atletis, kulitnya putih, ganteng nya yg nggak ketulungan, hidungnya mancung, aduh pokonya keren deh " puji Anggel

" kira-kira ada lagi nggak ya satu buat gue " sambung Hanna, tiba-tiba sebuah toyoran dari Bintang mendarat di kepala Hanna " aduh Bintang..... sakit tau " ucap Hanna sambil mengelus kepalanya, tak lama kemudian sebuah mobil jazz berhenti di hadapan mereka " hmmmmmmm panjang umur, akhirnya yg di tunggu dateng juga " ucap Cleo

Vee pun turun dari mobilnya

" kalian pada kenapa? kok ngeliatin gue kayak gitu banget? " tanya Vee dengan aneh " Vee lo-" belum sempat Angel menyelesaikan pertanyaannya Barra datang menghampiri mereka " kenapa lagi ni anak " ucap Bintang pada Cleo " kayaknya dia juga mau nanya soal cowok kemaren deh " balas Cleo.

" Vee gue mau nanya sama Lo, siapa cowok yg jemput kemaren? " tanya Barra

" Lo ngga perlu tau siapa cowok yg jemput Vee kemaren, bukan urusan Lo " Bintang yg menjawab pertanyaan dari Barra dengam kektus " Lo nggak usah ikut campur " tunjuk Barra " kenapa? gue berhak ikut campur karena Vee sahabat gue " balas Bintang yg tak kalah kektus " udah..... kok pada berantem sih " ucap Vee " dan Lo Barr, yg di bilang Bintang itu bener, mending Lo urusin aja hubungan Lo sama Aerin " sambung Vee " yuk girls.... " ucap Vee lagi sambil berjalan masuk ke area sekolah.

#dikantor

Brian sudah tiba di kantornya dengan setelan yg sangat elegan, bahkan hampir setiap karyawan wanita yg berpapasan dengannya terpesona, dengan aroma parfumnya yg maskulin itu, wanita manapun akan tergoda

" pagi pak " sapa setiap karyawan, sedangkan Brian hanya membalas dengan sebuah anggukan.

" ya ampun makin hari pak Brian tambah ganteng ya "

" siapa ya cewek yg beruntung dapetin pak bos"

" ganteng nya nggak ketulungan "

itulah pujian setiap harinya yg di lontarkan kan oleh para karyawan di kantor.

" wih....selamat pagi pak bos, senang bisa bertemu dengan anda " ucap Restu salah satu sahabat Brian, namun Brian hanya diam sambil duduk di kursi kebanggaan nya dan langsung fokus ke laptop serta berkas-berkas yg sudah terjejer di atas mejanya

" oh iya jangan lupa siang ini jam 2 ada meeting sama klien dari Singapura " ucap Restu yg mengingatkan " hmmmm " balas Brian dengan dingin, Restu mendekati Brian dan duduk di kursi depan meja Brian

" Bri, kemaren Gladis nemuin gue " ucap Restu

" Lalu ? " Brian masih fokus mengetik tanpa menoleh ke arahnya

" dia nanyain cewek yg sama Lo semalem " jawab Restu dengan ragu-ragu, Brian menghentikan jarinya mengetik lalu menatap Restu dengan ekspresi seperti pembunuh berdarah dingin " Lo jawab apa ? " " ya gue jawab nggak tau, tapi yg pasti dia bakalan cari tau tentang Vee " balas Restu dengan santai, Brian hanya diam lalu kembali menghadap ke layar laptop nya tanpa ekspresi

" ok kalo gitu, gue balik keruangan gue ingat jangan lupa jam 2 meeting " ucap Restu sambil berjalan meninggalkan ruangannya.

#disekolah

" Vee Lo harus kasih tau kita siapa cowok keren yg jemput Lo kemaren " tanya Angel dengan terburu-buru " iya, bener " sambung Hanna dengan heboh sedangkan Cleo dan Bintang hanya diam menunggu jawabannya

" namanya Brian, gue ketemu sama dia itu waktu di rooftof restauran Jepang favorit bokap gue " jawab Vee dengan santai

" owh jadi dia cowok yg Lo ceritain waktu itu ?" tanya Cleo

" dan ternyata.... " Vee menggantung perkataannya " Vee Lo jangan bikin kita penasaran deh " ucap Hanna " dia cowok yg bakalan di jodohin sama gue " sambung Vee lagi " what...? " pekik Angel dan Hanna dengan serentak spontan membuat Bintang terkejut dan dengan refleks memukul kepala Angel dan Hanna dengan sendok

" Bintang..... sakit tau " ucap Angel dengan menepuk tangan Bintang

" gue kaget gila..... Lo berdua teriak tepat di kuping gue, mau bikin gue budek ya Lo berdua " balas Bintang dengan kesal

" iya maaf.... kita kan nggak sengaja" balas Hanna

" serius Lo....? " tanya Cleo yg masih tak percaya " iya gue serius " jawab Vee dengan pasti " ya... gagal deh mau dapetin dia " ucap Angel dengan ciri khas nya yg centil

" bener... kalo saingan nya Vee kita mah mundur deh sebelum perang " sambung Hanna yang menutupi wajah dengan kedua tangannya

" apaan sih kalian berdua lebay " ucap Vee

" jadi, nggak ada keraguan lagi dong di hati Lo buat Nerima perjodohan itu ? " tanya Bintang

" ya gimana nggak ragu lagi lah, orang cowoknya udah seperfect gitu..... gue juga mau " celetuk Angel dengan memanyunkan bibirnya, sedangkan Vee hanya tersenyum.

" Norak..... " ucap Aerin yg datang bersama temannya Nada " baru liat cowok gitu aja udah lebay banget " sambung Aerin lagi, sedangkan Nada hanya tersenyum sinis.

" bilang aja Lo sirik " balas Angel " sirik tanda tak mampu " sambung Hanna dengan wajah mengejek

" hahahahaha " Vee, Cleo dan Bintang tertawa, sedangkan Aerin dan Nada memasang wajah marah

" kenapa? tersinggung? " tanya Bintang dengan sinis, tak lama kemudian Barra pun datang Vee dan teman-teman nya langsung memasang wajah sinis " ok guys..... gue mau masuk kelas, udah gerah disini " ucap Vee dengan santai lalu beranjak pergi " gue juga, gue mulai rehidrasi disini " ucap Cleo mereka pun pergi tanpa menoleh ke arah Barra.

#dikantor

" selamat siang pak bos " sapa Restu dengan senyum manisnya yg langsung masuk ke ruangan Brian dan duduk di kursi sofa sedangkan Brian masih fokus dengan berkas-berkas dan laptopnya

" kalo masuk biasakan ketok pintu dulu" tegur Brian tanpa melihat ke arah Restu

" sorry, biasanya juga kayak gitu.... eh caffe depan yuk yg lain udah pada nunggu " ajak Restu, Brian langsung melirik jam di pergelangan tangannya yg menunjuk kan sudah pukul 12 siang waktunya makan siang

" ok Lo duluan nanti gue nyusul " balas Brian sambil membereskan meja kerjanya " ok " ucap Restu sambil meninggalkan ruangan Brian.

Brian mengambil ponsel nya dalam saku lalu menghubungi seseorang.

#disekolah

terdengar suara ponsel Vee yg berbunyi, dengan santai dia mengambil ponselnya didalam tas lalu melihat nama dilayar ponselnya * cowok Rooftof * dengan tersenyum Vee langsung menerima panggilan

" hallo " sapa Vee

" hai... dimana? " tanya Brian

" masih di sekolah " jawab Vee

" belum pulang?" tanya Brian lagi

" sebentar lagi " jawab Vee

" nanti malem jam 7 aku jemput, kita dinner sama mama papa " ucap Brian dengan lembut

Ning... nong....

' what??????? dia ngajakin gue dinner bareng nyokap bokapnya mampus gue ' gumam Vee dalam hati

" hallo Vee... kamu dengar aku kan? " tanya Brian

" iya aku dengar, ok jam 7 ya " balas Vee dengan gugup

" ok selamat bertemu nanti malam " ucap Brian lalu memutuskan panggilannya.

Vee merasa bom meledak di kepalanya, betapa tidak dia akan bertemu dengan keluarga Brian lagi.

" Vee Lo kenapa? " tanya Cleo " iya, muka Lo jadi aneh gitu " sambung Hanna "nggak apa-apa kok biasa aja " jawab Vee.

#dicaffe

Brian sedang duduk bersama keempat sahabatnya yaitu Nathan, Restu, Arkan, dan Fadhil mereka sedang menikmati coffe Latte bersama. Brian sedikit menarik dasinya dari lingkaran lehernya lalu melepas satu kancingnya.

" oh ya gue mau nanya, emang bener Lo dijodohin sama orang tua Lo ?" tanya Fadhil

" ya iyalah, ya kan pak bos " ucap Restu dengan wajah jahilnya.

" dan yg parah nya itu cewek masih sekolah " sambung Restu, mereka pun tertawa sedang kan Brian hanya diam tanpa ekspresi menikmati minuman nya.