Hotel Aston yang telah dipilih sebagai tempat acara ulangtahun Vee kini jug termasuk menjadi tempat acara pertunangan antara Vee dan Brian. Sempat banyak keraguan yg hadir dalam benak mereka bahkan sudah merencanakan pilihan mereka masing-masing namun jika Tuhan sudaj berkehendak tak ada yg dapat mengelak nya.
Semua para tamu undangan rekan bisnis Darma sudah hadir serta para teman-teman sekolah Vee sudah hadir termasuk Barra dan Aerin bahkan teman-teman Brian pun sudah hadir.
" Guys..... gue liat malaikat " ucap Hanni yg terpesona melihat teman-teman Brian
" Gila..... ganteng-ganteng banget " sambung Angel " hmmmmm mulai ni anak ber dua, nggak bisa liat yg bening dikit " ucap Bintang, sedangkan Cleo hanya tersenyum.
Disisi lain Barra dan Aerin sedang duduk berdua di kursi tamu
" coba kalian liat deh, Barra sama Aerin " tunjuk Bintang " gue fikir Barra bakalan kena serangan jantung deh malam ini liat Vee bakalan tunangan sama kk Brian " ucap Angel " dan si Aerin rambutnya pasti jadi mendadak kriting " sambung Hanna " kalian semua apaan sih, biarin aja lah mereka " ucap Cleo yang tak ingin ambil pusing, Vee pun datang bersama Brian menuju teman-temannya
" hi girl.... " sapa Vee
" ya ampun Vee Lo cantik banget.... " puji Cleo dan yang lainnya, Vee hanya tersenyum
" aku liat temen-temen ya " bisik Brian pada Vee " ok " balas nya.
Brian pun menghampiri Restu dan yang lainnya " wih... Bro, sumpah ganteng Lo emang nggak ada yg nandingin " puji Restu dengan lebay " jadi itu yg namanya Vee " tanya Fadhil " Lo liat kan, mata Brian itu nggak pernah salah kalo liat cewek, kecuali yg di sebelah kita ini " sindir Nathan pada Restu
" apaan si Lo " balas Restu, Brian hanya tersenyum " tapi beneran Vee emang cantik, bahkan dia luar biasa bisa cairin hati pangeran es kita ini " puji Arkan " hmmmmmm roman-roman nya bakal ada persaingan nih " ucap Restu yg menyindir Arkan " eh....gue bukan Lo ya, yg mau sama bekasan " balas Arkan, Brian hanya tersenyum kecil.
Barra dan Aerin menghampiri Vee membawa sebuah kado untuknya
" Vee happy birthday ya " ucap Barra
' thanks " jawab singkat Vee
" nih kado buat Lo " Aerin memberikan kado secara acuh tak acuh
" eh yang bener dong, niat nggak sih " ucap Bintang yg merasa Aerin mempermainkan Vee
" niat kok, buktinya gue pilih kadonya yg paling bagus " jawab Aerin dengan senyuman sinis
" lagian juga, kalo bukan karena Barra gue nggak bakal dateng ke acara ini " ucapnya lagi
" eh kita juga nggak ngarep Lo dateng kok " balas Angel " udah kok pada berantem sih " lerai Vee, kamudian tersenyum paksa kepada Barra dan Aerin " sekali lagi makasih " ucap Vee pada mereka berdua.
Dari arah yang berseberangan, Brian dan keempat temannya melihat kejadian tersebut
" hahahahaha dasar bocah " ucap Restu dengan tertawa, lalu di pandang sinis oleh Brian dan yg lainnya
" kenapa....? sinis amet liat gue... gue ganteng yah.....? " tanya Restu dengan gaya lebaynya.
Gunawan dan Anita menghampiri Vee
" Vee, orang tua kamu mana kenapa jam segini masih belum datang ? " tanya Anita
" iya Vee, bukannya acara akan segera di mulai ? " sambung Gunawan
" mungkin sebentar lagi sampe om " ucap Vee,
Brian menghampiri Vee bersama teman-teman nya
" oh my God, Ngel kayaknya para pangeran itu mau jalan kesini deh " bisik Hanna " bener Han, gimana makeup gue nggak luntur kan " balas Angel " apaan sih Lo berdua jangan lebay deh " bisik Bintang dengan geram " namanya juga usaha Bin" balas Angel " udah jangan pada berisik " lerai Cleo
" kenapa ? " tanya Brian
" Pak Darma dan istrinya belum juga datang, acara akan segera di mulai " jawab Gunawan
" coba Lo telfon deh Bri, siapa tau mereka lagi kena macet " ucap Arkan, Brian pun menghubungi Darma namun tak dapat jawaban.
"ssssttt gue punya perasaan yg nggak enak deh " bisik Bintang pada Cleo " simpen dulu insting Lo jangan buat Vee khawatir " balas Cleo, " tapi perasaan gue beneran nggak enak Cle.... " ucap Bintang lagi " bisikin apaan sih " tanya Angel " sssttttt diem " bantah Cleo.
Tak lama kemudian Gunawan mendapat telfon
" apa.....? " Gunawan seakan merasakan sesak yg menyakitkan dalam hatinya
" papa kenapa ? " tanya Anita dengan cemas, tanpa menjawab pertanyaan dari Anita, Gunawan memandang wajah cantik Vee dan semakin membuat orang-orang disana semakin curiga, perlahan Gunawan mendekati Vee dengan menahan tangis
" Bri, kayaknya ada sesuatu yg terjadi deh " bisik Fadhil " iya sampe bokap Lo kayak gitu " sambung Nathan.
Gunawan langsung memeluk Vee dengan erat, membuatnya semakin bingung
"Om..... Om kenapa ? " tanya Vee dia pun melihat air mata yg mengalir di wajah Gunawan " Papa kenapa ? " tanya Brian
" Vee..... kamu sabar ya nak " ucap Gunawan dengan suara bergetar " maksud Om? Vee nggak ngerti? " Vee semakin bingung
" orang tua kamu kecelakaan " jawab Gunawan
Seakan terdengar suara bom yg meledak di atas kepala Vee, kakinya menjadi lemas seketika seakan ia akan terjatuh dan dengan sigap Brian menahan tubuh Vee yg hendak terjatuh " papa yakin ? " tanya Anita yg masih belum percaya " sekarang mereka di mana Om? " tanya Nathan " mereka ada di rumah sakit medica " jawab Gunawan " itu bukannya RS tempat Lo kerja ya Ar? tanya Restu pada Arkan " biar saya hubungi pihak rumah sakit Om " ucap Arkan. Vee seakan penglihatan nya mulai kabur semakin lama semakin gelap dan kemudian tak sadarkan diri, melihat Vee tak sadarkan diri Barra hendak mendekati namun di halang oleh Aerin. Tepat Vee jatuh pada pelukan Brian " Vee bangun....." ucap Brian yg mulai panik " bawa kedalam aja dulu kk " ajak Cleo, Brian langsung menggendong Vee dan membawanya ke kamar hotel diiringi oleh sahabat nya dan Anita.
Disisi lain Gunawan dan teman-teman Brian langsung menuju rumah sakit melihat korban kecelakaan, yg lebih sakit lagi adalah saat Gunawan melihat bahwa Darma dan Mega sudah menjadi jenazah dan berada di dalam kamar mayat. Bahkan Gunawan kini benar-benar tak dapat membendung air matanya lagi.