Pukul tujuh 19.00 Vee sudah bersiap-siap untuk datang ke pesta Aerin, sebenarnya dia tidak ingin pergi namun karena terlanjur berjanji pada teman-temannya Vee pun terpksa datang dia pun memilih untuk di antar sopirnya dibandingkan mengen.darai mobil sendiri, nampak sebuah mobil Pajero sudah terpakir di seberang rumahnya tanpa menaruh rasa curiga Vee hanya menatap mobil itu.
Sesampai nya di sana Vee langsung menemui teman-teman nya yg lebih dulu datang
" hi guysssssss " sapa Vee " kita fikir Lo nggak dateng " balas Angel, namun Vee hanya tersenyum. Malam ini seharusnya Aerin yg menjadi pusat perhatian para tamu namun, Karena kecantikan alami yg di miliki Vee mampu memikat mata tamu dan memuji penampilan Vee, sedangkan Vee hanya membalas pujian mereka dengan senyumman
sedangkan dari arah yg berjauhan nampak Aerin memandang Vee dengan rasa iri, lalu berjalan mendekatinya " terimakasih ya kalian udah mau pada dateng " ucap Aerin yg berpura-pura baik, Vee dan teman-teman nya hanya tersenyum malas " kita cuma mau ngehargain undangan yg udah capek-capek Lo buat dan kasih ke kita " balas Bintang dengan kektus " lagian kalo bukan Vee yg ngajakin, kita nggak bakal dateng ke acara Lo ini " sambung Angel yg tak kalah kektus dari Bintang, sedangkan Aerin hanya tersenyum licik sebelum menjawab " wawwwwww thanks ya Vee " ucap Aerin dengan menatap Vee sinis " Lo emang sahabat yg paling baik " sambungnya lagi, lalu Aerin melihat Barra yg baru saja datang dan itu kesempatan nya untuk membuat Vee lebih cemburu lagi
" heiiiii sayang " sapa Aerin yg mulai bermanja-manja pada Barra " kamu kok telat sih datengnya " ucap Aerin sambil menggandeng lengan Barra dengan romantis di hadapan Vee dan teman-teman nya
"alahhhhhh telat apaan, acaranya aja belom dimulai " ucap Angel yg menyindir Aerin, Barra hanya diam menatap penampilan Vee yg begitu cantik malam ini, menyadari sikap Barra, Aerin pun langsung menarik Barra sambil berkata " mama sama papa udah nungguin kamu, yuk kita ketemu sama mereka " ucap Aerin dengan manja lalu pergi menjauhi Vee dan yg lainnya
" eehhh rasa pengen gue tonjok tu orang " ucap Bintang dengan kesal " udah sabar " balas Cleo, sedangkan Vee masih tetap diam.
Acarapun sudah di mulai, Vee lebih milih menepi sendiri di rooftof sambil menikmati suasana malam kota, tanpa dia sadar bahwa Barra sudah berada di sampingnya
" maaf atas tindakan Aerin ya " ucap Barra yg sontak mengagetkan Vee " apa lagi mau Lo " tanya Vee dengan menahan kesal " Vee gue harap Lo bisa ngelupain gue " jawab Barra dengan nada bersalah, sebelum menjawab Vee menoleh ke arah Barra lalu tersenyum sinis " Lo bilang apa barusan? Lo fikir gue nggak bisa ngelupain Lo? Lo salah besar Barr" ucapnya dengan santai " Vee, Lo nggak usah bohong lagi gue tau Lo masih sayang sama gue dan Lo belom bisa ngelupain gue " ucap Barra dengan percaya diri, Vee hanya tersenyum sinis " Lo salah besar Barr!!!! dan 1 hal yg harus Lo tau kalo gue NYESEL pernah percaya sama Lo " ucap Vee dengan tegas, saat hendak meninggalkan Barra, tiba-tiba Barra menarik tangan Vee dan langsung memeluk Vee dan berkata " Vee I'm so sorry " Vee mencoba melepaskan pelukan Barra namun tetap di tahan oleh Barra " I hate you Barr " ucap Vee dengan suara isak tangis yg tertahan " But I love you " balas Barra. Suara petasan sudah terdengar dan Barra melepaskan pelukannya menatap wajah Vee dengan penyesalan, lalu perlahan mencium kening Vee dan berjalan meninggalkan Vee sedangan Vee masih terdiam di tempat dengan air mata yg masih membasahi pipinya, dari arah ke jauhan Aerin yg dari tadi sudah melihat mereka menunjukkan kemarahan yg luar biasa.
Vee sudah tersadar dari diamnya lalu menghapus air matanya, dan menuju teman-temannya menyadari bahwa Vee baru saja menangis Cleo langsung memeluk Vee dan mereka tersnyum. Karena merasa haus Vee beranjak untuk mengambil air minum melewati pinggiran kolam renang namun entah tanpa sengaja atau di sengaja tiba-tiba pelayan menyenggol tubuh Vee lalu terjatuh kekolam, semua tamu terkejut melihat Vee yg sudah di dalam kolam
" Vee..." teriak teman-temannya, mendengar teriakan yg menyebutkan nama Vee, Barra langsung berlari menuju kolam dan meninggalkan orang tua Aerin
" tolong..... " teriak Vee yg hampir tenggelam
" cepetan tolongin Vee, dia nggak bisa berenang " ucap Cleo dengan panik, tidak butuh waktu lama Barra langsung masuk kedalam kolam untuk menolongnya
semua menjadi panik kecuali Aerin yg merasa jengkel " palingan juga dia pura-pura nggak bisa berenang supaya bisa dapet pehatian Barra " ucap Aerin, mendengar perkataan itu Bintang merasa kesal lalu tiba-tiba mendorong Aerin masuk ke kolam " aaaaaa " teriak Aerin " sialan Lo!!!!! Lo tau apa tentang Vee haaa????? dari kecil Vee emang nggak bisa berenang, dari awal gue udah curiga kalo Lo bakal ngelakuin hal buruk sama Vee " bentak Bintang dengan marah, Aerin pun langsung naik ke pinggiran kolam " jaga ya mulut Lo jangan asal nudu " balas Aerin yg tak kalah marah " kalo bukan Lo terus siapa lagi? anak-anak satu sekolah juga tau kalo Lo itu selalu iri sama Vee yg punya segalanya " balas Bintang menunjuk wajah Aerin namun di halangi oleh Cleo " bukan saatnya berantem " ucap Cleo lalu menoleh kearah Aerin dan berkata " kita emang nggak punya bukti kalo Lo dalang dari semua ini, tapi yg kita tau Barra masih perduli sama Vee dan Lo liat sekarang siapa yg nolongin Vee " ucap Cleo yg menunjuk kearah dimana Barra mencoba memberi nafas buatan untuk Vee lalu dia pun ter sadar dan menatap wajah Barra, Vee mencoba untuk duduk di bantu oleh Barra tak lama kemudian orang tua Aerin pun mendekati mereka " apa yg terjadi ? " tanya Handoko ayah dari Aerin, melihat Aerin yg basah kuyup Larasati ibu Aerin langsung mendekap putri nya dengan selendang yg dia pakai, " Barra kenapa kamu diam saja ayo bawa Aerin masuk, kamu nggak liat dia basah kuyup " ucap Larasati, tanpa membantah Barra pun menghampiri Aerin lalu menuntunnya masuk ke dalam ruangan.
" Cle, gue mau pulang " ucap Vee dengan nada lirih Manahan tangis, Cleo dan temannya yg lain pun membantu menuntun Vee untuk meninggalkan pesta.
Selama di perjalanan kembali kerumah, Bintang meluapkan seluruh emosinya namun Vee masih tetap diam dalam pelukan Cleo
" pengen gue Jambak tu rambut cewek sampe botak " " sabar Bin, kita udah nggak di sana lagi, gue takut banget saat Lo narik Aerin masuk kedalam kolam " ucap Hanna dengan suara yg ketakutan " gue kesel banget sama tu orang " ucap Bintang lagi " untung ada bokap sama nyokap nya, kalo nggak udah gue cakar-cakar tu muka yg sok kecakepan " ucapnya lagi, Vee tetap diam.
" guyss, kalo nyokap gue nanya jangan bilang apa-apa ya soal kejadian ini " ucap Vee lemah.