Agnes langsung menoleh, mendengar suara yang sangat ia kenal itu. Reyhan, laki-laki itu muncul persis di belakang Agnes dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa?" tanya Agnes masih sedikit sebal mengingat kejadian tadi malam.
Reyhan duduk di sebelah Agnes tanpa perduli apakah Agnes akan marah atau tidak, yang jelas. Laki-laki bernama Reyhan itu sudah tidak bisa menunggu lama untuk mendapatkan jawaban tentang pertanyaan yang akan ia ajukan pada Agnes.
"Kamu kenapa nggak balas chat?" tanya Reyhan langsung mengajukan pertanyaan yang menganggu pikiran sepanjang pagi sejak bangun tidur.
Agnes menghela nafas, ia sudah menduga kalau Reyhan akan menanyakan pertanyaan itu. Lalu, Agnes berusaha bersikap biasa saja Seolah to terjadi apapun.
"Aku lupa," jawab Agnes asal.
"Sya," kata Reyhan. Ia tidak percaya dengan jawaban Agnes apalagi raut wajah wanita itu tidak terlihat baik-baik saja.
Agnes menoleh pada Reyhan. "Apa?" katanya.