Baru saja Agnes menyelesaikan menyantap es krim yang diberikan oleh Reyhan. Seorang perawat muncul di depan pintu ruangan Agnes setelah mengetuk beberapa kali.
"Dokter Agnes ... Maaf mengganggu, Dok, ada pasien emergency, harus segera dioperasi tapi dokter bedah yang bertugas tidak di tempat."
Agnes mengerut keningnya heran, dengan cepat ia berdiri lalu melangkahkan kakinya hendak keluar dari ruangan. Namun, saat sampai di depan sofa, Agnes menghentikan langkahnya lalu menoleh pada Reyhan yang bahkan mungkin tidak tahu apa yang terjadi sekarang.
Agnes menghela nafas panjang. "Rey, aku mau ada operasi, kalo mau pulang! Pulang aja," kata Agnes lalu melangkahkan pergi diikuti oleh perawat wanita itu dan Anna.
"Pasien ada di mana?" tanya Agnes. "Kita langsung ke sana aja?" lanjut Agnes.
"Pasien sudah di bawa ke ruang operasi, Dok. Tadi sempat ditangani oleh dokter Adit ...,"
"Pasien sakit apa?" tanya Agnes.
"Pasien terkena luka tembak dari peluru nyasar, Dok."