Pagi yang cerah, secercah perasaan Agnes hari ini. Tadi malam, Reyhan mengantarkan dirinya pulang sampai ke depan rumah. Lalu tadi pagi, laki-laki itu mengiriminya pesan, rasanya lengkap sudah kebahagiaan Agnes hari ini.
Dengan langkah yang ringan dan santai Agnes turun ke lantai satu rumahnya.
"Sayang makan dulu sini." Luna berteriak dari pantry ketika mendengar senandung suara Agnes.
Agnes menoleh ke arah dapur, ia melihat Luna sedang berkutik dengan panji dan wajan." Masak apa, Ma?" tanya Agnes menghampiri wanita paruh baya itu.
"Masak rendang kesukaan kamu tuh."
"Mama gak ke butik, Ma? Katanya Mama mau ke butik?" tanya Agnes pada mamanya karena biasanya jam segini mamanya sudah di butik atau sekedar menemani papa bekerja di kantor.
"Sebentar lagi, Sayang!" Luna mematikan kompor, mengangkat masakan lalu membawanya ke meja makan. "Ohh iya Nes, besok papa dan mama mau ke jerman ngeliat adikmu di sana, kamu mau ikut?" tanya Luna mengambilkan Agnes makanannya.