"Kamu ngerokok?" ujar Agnes melihat Reyhan mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong bajunya.
Reyhan menoleh pada Agnes, ia lupa kalau wanita itu tidak suka dengan cowok perokok, bukan tanpa alasan tapi salah satu paman Agnes menderita kanker paru-paru karena merokok dan akhirnya meninggal dunia saat Agnes masih SMA.
"Iya," jawab Reyhan jujur.
"Sejak kapan?" tanya Agnes nada suara yang mulai tidak suka.
Reyhan melirik Agnes lalu membuka kaca jendelanya saat hendak mematik korek api. "Lima tahun yang lalu," jawab Reyhan lalu mengisap rokoknya dalam-dalam.
Reyhan enggan melihat Agnes, ia tahu ekspresi wajah wanita itu pasti sudah tidak ramah karena Reyhan tahu betul Agnes sangat tidak nyaman dengan bau apalagi asap rokok.
"Kenapa? Kamu tahu kan bahayanya rokok? Kenapa masih diisap terus ...," ketus Agnes merampas bungkus rokok dan juga sebatang rokok yang berada di mulut Reyhan tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Sya," rengek Reyhan meminta rokoknya di kembalikan.