Chereads / Want You to Be Mine. / Chapter 9 - HARI PERTAMA OSPEK DAN PUTUS CINTA.

Chapter 9 - HARI PERTAMA OSPEK DAN PUTUS CINTA.

Seminggu kemudian,

Semua mahasiswa dan mahasiswi baru sudah menjalankan ospek mereka. Saat ini mereka tengah beristirahat, di kantin. "Hadeh, makan apaan ya? Gak ada yang halal kah?" Gumam Humairah.

Jay, Hafiz dan Jung hoo masuk ke dalam kantin. Para kating dan yang lain berteriak, saat para primadona masuk ke kantin. Humairah hanya diam dan meneguk air mineral, namun saat air mineral itu hampir habis, mahasiswi seminggu lalu yang memukulnya langsung membuat air yang di minum Humairah jatuh ke lantai kantin.

"Ini si jalang yang tidak tau malu?" Teriak Mahasiswi tersebut.

Humairah menatap ke sekeliling kantin, dan tatapan para mahasiswa dan mahasiswi tertuju pada dirinya. "Sudah saya peringatkan jauhi Hafiz, tapi anda masih genit. Bukan Hafiz saja yang kamu dekati, kedua teman Hafiz juga kamu dekati. Mau cosplay jadi wanita di club malam ha? Mau cosplay jadi jalang?" Lanjut Mahasiswi tersebut.

Hafiz dan kedua temannya penasaran, apa yang terjadi di meja yang jauh dari mereka. Ketiga orang itu berjalan kearah meja dan terkejut saat melihat Humairah tengah di Jambak, dan bibirnya sudah mengeluarkan banyak darah.

"Ka--,"

"Berhenti! Jauhkan tanganmu dari adikku!" Bentak Hafiz yang langsung menepis tangan Mahasiswi yang sudah berani menjambak rambut adiknya.

Para mahasiswa dan mahasiswi terkejut saat mendengar ucapan, Hafiz. Pria itu membantu Humairah berdiri dan menatap tajam para mahasiswi yang membully sang adik. "Apa yang kamu ucapkan tadi pada adikku? Kamu sebut adikku jalang? Iya?!" Tegas Hafiz.

"Dia sudah mendekati mu dan menggoda mu serta kedua te--,"

"Dia adik kandung ku! Dia saudara ku! Aku tidak terima atas perlakuan mu terhadap adikku! Aku tidak terima! Minta maaf atau aku akan melaporkan ini kepada dekan kampus!" Bentak Hafiz.

"Enggak, paling kamu hanya ingin membela gadis ja--,"

"Sekali lagi kamu sebut adikku jalang, tidak akan aku biarkan kamu hidup tenang selama di dunia ini!" Teriak Hafiz.

Jung hoo memegang bahu sahabatnya dan mencoba menenangkan Hafiz. Jay menarik pelan tangan Humairah, dan mereka menjauh dari kantin. Jay dan Humairah sudah berada di taman, mereka duduk di kursi taman kampus. Humairah terus menundukkan kepalanya, dan Jay langsung menghela napas dengan pelan.

"Apa masalah kamu dengan wanita tadi?" Tanya Jay yang langsung mengeluarkan suara emasnya.

Humairah langsung tersenyum bahagia mendengar suara, Jay. Suara pria itu seperti penenang baginya. Humairah menatap Jay, "masa mereka cemburu karena Aira dekat dengan Abang Aira sendiri. Mereka pukuli Aira dan mendorong Aira dari bus. Hari pertama Aira datang ke kampus dan hari pertama Aira ospek, beh hari sial deh. Bonyok mulu wajah ai--,"

"Jadi luka seminggu lalu karena ulah mereka? Kenapa kamu harus berbohong? Jika Hafiz tau bagaimana?" Tanya Jay.

Humairah menatap Jay dan memegang tangan, Jay. "Oppa, jangan kasih tau Abang Aira ya. Please, nanti kalau Abang tau Aira bohong dia bakalan marah. Aira juga gak mau Abang terlalu banyak pikiran dan sakit. Aira gak mau merepotkan Abang, please jangan kasih tau Abang ya Oppa. Please, nanti Aira janji bakal beliin apa yang Abang mau. Jadi Abang mau apa? Mau sushi? Ayam goreng? Pizza atau apa? Sebut aja, nanti Aira yang bayarin.." jelas Humairah memohon pada Jay.

Jay menoyor kepala, Humairah. "Es krim coklat dua, rahasia akan aman.." jawab Jay langsung menjauh dari taman.

****

Saat gadis itu akan pergi, Jung hoo datang sambil membawa kotak P3K. Pria itu menahan tangan, dan duduk di samping gadis cantik itu.

"Astaga jadi babak belur deh wajah cantiknya. Hadeh, mereka kurang ajar banget. Masa adek cantik seperti kamu di siksa sih, suka heran sama mereka..." Ucap Jung hoo sambil mengobati sudut bibir Humairah.

Gadis cantik itu hanya terkekeh mendengar Omelan dari, Jung hoo. "Oppa, kamu tau gak, kamu itu mirip Bunda suka banget ngomel. Ehehe, tapi aku suka.." balas Humairah.

Jung hoo menatap Humairah dan ikut terkekeh. Dia sangat kagum melihat senyuman Humairah. Senyuman gadis itu sangat menenangkan hati, dan Jung hoo melihatnya senyuman itu mirip dengan Hafiz. Ya, mereka memang kakak adik yang sangat mirip. Jung hoo nyaman berada di dekat Humairah karena gadis itu sangat murah senyum.

"Oh iya, kalau ada waktu libur datang ke Indonesia aja, Oppa. Nanti aku bakal kasih tau tempat wisata yang bagus di kota tempat aku tinggal. Tapi untuk kali ini, Oppa harus temani aku jalan-jalan di Korea. Aku juga pengen hunting tau," jelas Humairah.

"Setuju," balas Jung hoo.

Kedua orang itu tertawa bahagia, dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka. Seseorang itu memegang kotak P3K, dan sebungkus roti dan air mineral. Ia langsung membuang kotak P3K tersebut dan membuang roti serta air mineral yang baru saja ia beli. Jay pergi menjauhi taman kampus dengan perasaan yang tidak bisa di artikan. Wajahnya hanya berekspresi datar, dan tidak bisa dibaca sedikitpun.

"Kita pergi yuk, kamu masih ada acara ospek 'kan. Jadi yuk Oppa antar," lanjut Jung hoo.

Humairah menganggukkan kepalanya dan mereka berjalan ke halaman kampus. Ospek dilanjutkan, dan Mahasiswi yang tadi membully Humairah sudah di hukum oleh dekan kampus.

***

Pulang dari ospek, Humairah langsung pulang ke rumah dan masuk ke dalam kamar. Gadis itu langsung berbaring karena tubuhnya benar-benar sangat kelelahan. Seharian ia berada di halaman kampus, melakukan rutinitas sebelum masuk kuliah. "Huh, capek.." gumam Humairah.

Gadis itu membuka ponsel dan membuka aplikasi pencarian jodoh. Ternyata ada pesan dari 'KMH' 10 hari yang lalu. Humairah langsung tersenyum bahagia, dan membalas pesan tersebut. Namun ternyata, 'KMH' sudah menonaktifkan akun miliknya.

"Yah, udah nggak aktif lagi akunnya. Gak jadi ketemuan deh, hadeh.." gumam Humairah dengan lesu.

Humairah keluar dari kamar, dan berjalan kearah ruang keluarga. Tanpa gadis itu sadari, Jay tengah berdiri di depannya dan Humairah langsung menabrak punggung sang pria tampan tersebut.

"Aw, sakit tau. Ngeselin banget, siapa sih yang letakin tembok di sini.." tangis Humairah.

Jay yang tadinya akan marah, langsung mengerutkan dahinya. "Enak saja, aku bukan tembok. Aku manusia," jelas Jay.

Humairah langsung menatap kearah Jay dengan mata yang berkaca-kaca. Gadis itu langsung berjongkok di kaki Jay. Ia menangis, dan sontak membuat Jay terkejut bukan main.

"Heh! Kenapa nangis sih? Ada yang sakit? Kepala kamu sakit? Coba aku periksa.." Tanya Jay.

Humairah menggelengkan kepalanya, "jadi kenapa nangis?" Tanya Jay lagi.

Humairah memegang dadanya, "sakit hati, habis putus cinta karena di ghostting..." Rengek Humairah.

Jay langsung menghela nafas dengan kasar dan memutar kedua bola matanya dengan malas. "Kirain apaan," ujar Jay.

"Sakit, Oppa.." tangis Humairah semakin menjadi.

Gadis itu langsung memeluk tubuh Jay. Pria itu hanya bisa pasrah dan mengusap punggung, Humairah dengan lembut.

"Tenanglah," ucap Jay.