Menit ke menit hingga jarum jam pun menunjukkan telah pukul 16.30. Naqi pun segera bersiap untuk pergi menemui Asma di rumah kosong itu. Lalu ia akan pergi kembali mengunjungi Rumah Sakit tempat ibu dan ayahnya di rawat.
16.45 ...
Naqi akhirnya siap untuk pergi. Tak lupa Ia memakai topi kesukaan yang selama ini Ia tinggalkan di kamarnya. Entah kenapa Naqi merasa lebih percaya diri jika memakai topi.
~~~
Satu malam saat Naqi menghilang ...
Ini bukan tentang cinta yang sempurna. Bukan pula tentang hidup yang semestinya. Bagaikan berjalan di atas duri-duri tajam yang seketika membuat kaki ku terluka.
Aku hanya dapat menangis, meringis kesakitan karena tak ada alas lagi yang dapat ku gunakan. Kini aku berjalan seorang diri tanpa ada yang mendampingiku.
Walau sempat di tengah-tengah perjalanan, aku menemukan alas kaki yang ku butuhkan. Meski Ia bukan lah sepatu yang ku mau, tapi bisa membuat kaki ku terasa nyaman.