"Apa kamu yakin pernikahan kamu akan baik-baik saja jika tidak mau menuruti apa mauku?" tanya Naqi.
"Aku mohon Naqi. Jangan lakukan hal ini padaku!" rengek Asma.
"Ya sudah. Aku akan meminta satu permintaanku terakhir padamu," ujar Naqi.
"Apa itu?"
"Aku ... Ingin ... Menikmati tubuh kamu satu kali lagi sebelum kamu menikah dengan laki-laki pilihan ayah kamu itu, bisa kan?"
Asma terdiam dan menangis tersedu. Asma menghela napas panjang dan menutup mata. Ia tak tahu harus menjawab apa dengan permintaan Naqi tersebut.
Rumah Asma, sore hari ...
Keharusan fokus pada satu tugas yaitu Ujuan Sekolah yang sedang berlangsung sejak hari tadi, membuat Asma tak bisa fokus. Karena Asma mendapat tekanan dari Naqi yang tak lain adalah mantan pacarnya sendiri.
Kalimat demi kalimat yang terlontar dari mulut Naqi, tak bisa Asma lupakan sebagaimana selalu terngiang di dalam hati dan pikirannya.