Chereads / BLIND (Olivia Jasmine) / Chapter 10 - Menggretak

Chapter 10 - Menggretak

"W---Wanita lain gimana maksud kamu Yuda? Siapa wanita yang sudah mengambil hati kamu sehingga kamu menolak wanita seperti Tiara?" tanya Ayah dengan tergesa-gesa.

Seketika Yuda menjadi salah tingkah di depan Sang ayah. Ia pun sedikit tersenyum tersipu malu ketika akan mengatakan nama Olivia pada Tuan Antonius.

"Yuda, siapa wanita itu?" tanya Tuan Antonius yang sangat penasaran dengan wanita yang Yuda cinta.

"Dia adalah, Olivia Jasmine Yah."

"Olivia Jasmine? Siapa itu? Perasaan, Ayah baru pertama kali mendengar kamu punya teman wanita bernama Olivia."

Yuda pun menjawab pertanyaan Ayahnya dengan sedikit memberi pengertian bahwa Olivia adalah sosok yang tak kalah baik dari Tiara.

Tuan Antonius belum tahu bahwa Olivia Jasmine, wanita yang dicintai putranya itu adalah anak dari Pak Ardi yang tak lain adalah teman sekaligus mental karyawannya.

Karena ketidaktahuannya itu, Pak Ardi pun meminta Yuda untuk mempertemukan dirinya dengan Olivia. Yuda pun mengangguk Dan janji Alan membawa Olivia ke Roman untuk bertemu dengan Tuan Antonius.

~~~

Dua minggu pun telah berlalu. Pak Ardi yang selalu di mintai kejelasan oleh Yuda, membuat Pak Ardi selalu menekan Olivia agar secepatnya mendapat jawaban dari Erlangga tentang sanggup atau tidaknya dia melamar Olivia dalam waktu dekat yang hanya tersisa dua minggu lagi.

Pagi itu, adalah pagi yang mungkin tidak akan terlupakan bagi Olivia. Karena saat acara santap menyantap sarapan pun di akhiri dengan drama yang diciptakan oleh Sang ayah.

Saat Olivia hendak meneguk segelas air putih yang menandakan bahwa sarapannya telah selesai, seketika harus dibuat terkejut dengan ucapan Sang ayah yang kembali menanyakan tentang perkembangan Erlangga.

''Olivia! Tunggu sebentar, Nak.''

Olivia meletakkan gelas air minum yang telah kosong dan duduk kembali dengan menghadap Sang ayah.

''Ada apa, Yah?'' tanya Olivia sedikit memelas.

''Ayah hanya ingin bertanya, apa ada kabar dari Erlangga?'' tanya Ayah.

Sejenak pertanyaan Pak Ardi membuat Olivia gelagapan. Ia tak tahu harus menjawab apa pada Sang ayah karena Olivia pun tidak tahu apa yang sedang dilakukan open Erlangga selama dua minggu terakhir ini.

"Ah ... Erlangga, Erlangga Alan segera datang ke rumah ini menemui Ayah dan Ibu secepatnya. Ayah dan Ibu tenang saja, Erlangga pasti menepati janjinya untuk melamarku dalam waktu dekat ini."

Pak Ardy pun menghela napas dan memelas. Beliau berkata dengan Nada sedikit menekan Olivia yang masih duduk bersama dengan beliau.

"Olivia, Ayah mau minggu depan Erlangga datang dan berkata bahwa dia akan melamar kamu. Tapi jika sampai minggu depan dia tidak ada menampakkan batang hidungnya di hadapan Ayah, Ayah akan menikahkan kamu dengan Yuda Wistara!"

DEG~~~

"Apa Yah? Minggu depan itu kan baru tiga minggu. Aku nggak bisa paksa Mas Erlangga untuk datang melamarku di hari yang Ayah inginkan," rengek Olivia.

Kemudian Sang Ibu pun memberi pengertian bagi Olivia yang bersikeras menolak perjodohannya dengan Yuda. Sang Ibu justru sangat mendukung apa yang telah suaminya rencanakan untuk kelangsungan hidup putrinya.

Melihat kedua orang tuanya yang seakan tidak mau mendengarkan isi hati Olivia, ia pun memilih untuk segera pergi ke Kantor dan meninggalkan percakapan yang berlangsung panas itu.

"Olivia! Mau ke mana kamu? Tunggu!" teriak Pak Ardy.

Namun Olivia total berlari ke liar dengan tidak menoleh sedikit pun pada Sang ayah yang berteriak memanggil namanya.

Tinggalah Pak Ardy dan istri yang masih duduk manis di depan meja makan. Pak Ardy sangat berharap dengan keberaniannya menggretak Olivia, bisa membuat Sang putri mau menikah dengan laki-laki pilihan Pak Ardy yang bernama Yuda Wistara.

Di dalam perjalanannya, Olivia mencoba lagi dan lagi menghubungi Erlangga. Hingga akhirnya Erlangga pun mengangkat telepon dari Olivia.

Dengan suara yang berbisik, Erlangga mencuri-curi waktu untuk mengangkat telepon di sela-sela kerjanya. Hal itu membuat Erlangga tidak bisa mengangkat telepon berlama-lama.

Olivia pun langsung bicara pada intinya. Ia meminta Erlangga untuk menemuinya sore ini setelah pulang dari pekerjaan masing-masing.