Arrgggh…
Arland mengerang pelan saat merasakan dirinya ingin buang air kecil. Diliriknya jam di atas nakas yang menunjukkan pukul tiga pagi. Dimana artinya, dia baru tidur kurang lebih selama tiga jam.
Saat mata terbuka, dia tidak menemukan Arasha di sampingnya. Tetapi, pertanyaan ini langsung terjawab saat melihat Arasha terbaring meringkuk di atas sofa kecil. Menyedihkan sekali Arasha. Si pemilik kamar namun harus terusir dari peraduannya.
"Kasihan. Tapi, gak apa-apa. Soalnya kasur dia kecil. Kalau dia ikut tidur di kasur, gue gak bisa bebas." Ujar Arland, berjalan menuju kamar mandi dan mulai menuntaskan kegiatannya.
Selesai buang air kecil, Arland kembali naik ke atas ranjang. Dia memejamkan mata, mencoba untuk tidur kembali.
Sayangnya, seberapa kerasnya Arland mencoba untuk tertidur, pada akhirnya dia gagal. Otaknya terus memutar rasa bersalahnya jika sampai membiarkan Arasha tidur di sofa. Alhasil, dia mulai bermonolog seperti orang gila.