'Apa yang aku pikirkan sebenarnya? Aku tahu, dia takan pernah bisa berlama-lama marah padaku, dia sangat mencintaiku,' batin Allena kemudian air matanya pun luruh.
Ya, orang yang baru saja muncul di depan Allena, bahkan menyapa Allena dengan hangat adalah Nio. Awalnya, Allena pikir Nio takan datang ke undangan makan malam tersebut karena Nio mengabaikan panggilan juga pesannya. Tak disangka, dia melihat Nio di depan matanya sendiri malam ini. Tapi, mengapa tak ada mobil Nio di halaman kediaman sang papi? Apakah mobil Nio bermasalah karena itu Nio tak memakai mobilnya untuk datang ke kediaman sang papi?
Memikirkan hal itu, Allena pun segera mengusap wajahnya. Baginya, tak ada yang membahagiakan selain melihat Nio menyapanya tanpa memberikan tatapan yang tak mengenakan seperti ketika Nio marah padanya. Dia sangat senang malam ini, dia pikir dia bisa kembali tidur tenang mulai malam ini karena Nio telah menyapanya dan sama sekali tak terlihat kemarahan terhadap dirinya.
