"Kamu memang sudah kehilangan segalanya," ucap Nio kemudian menatap Allena dengan penuh kekecewaan.
Allena baru saja akan bicara, tetapi Nio mengangkat jari telunjuknya ke depan bibir Allena.
"Kamu telah kehilangan kepercayaan dan cintaku!" ucap Nio penuh penekanan.
"Kamu mabuk?" ucap Allena.
"Aku sangat sadar, dan dengan sadar aku katakan padamu--" ucap Nio seraya menatap Allena dengan begitu dekat. Hembusan napas Nio yang terasa hangat bahkan sampai terasa di wajah Allena.
"Kamu takan pernah mendapatkan cinta dan kepercayaanku lagi!" ucap Nio pelan, seperti suatu bisikan, tetapi dari nadanya terdengar penekanan yang lebih dalam sehingga apa yang Nio katakan seakan mampu menghujam jantung Allena.
Tak!
Nio meletakan gelas di tangannya ke atas meja bar. Namun, dia tak melepaskan gelas itu dari tangannya.
Allena mengepalkan tangannya. Dia menatap Nio yang juga masih menatapnya.
"Ya, aku akui aku memang melakukan pengkhianatan," ucap Allena.