Nio mengangkat tangannya. Dia menyentuh pinggang Catherine dan sedikit meremasnya.
"Tolong, percayalah padaku. Aku benar-benar mencintaimu, Nio. Aku berjanji, aku takan menuntut apapun darimu, kamu hanya perlu melihat ketulusanku," ucap Catherine.
Nio akan mengatakan sesuatu, tetapi lagi-lagi terdengar dering panggilan telepon. Nio pun secara repleks mendorong tubuh Catherine dan melihat ponselnya. Dia menatap tajam kontak yang menghubunginya.
"Aku akan menjawab telepon dulu," ucap Nio dan bergegas keluar dari kamar. Nio pun keluar dari rumah Catherine dan mulai menjawab telepon.
'Ayok kita bertemu,' ucap orang di dalam telepon.
'Tak kusangka kamu masih tak memiliki rasa malu, apa kamu tak takut dengan apa yang aku lakukan padamu tadi malam?' ucap Nio.