Zia terpaksa berbicara. Jika tidak, entah kedua temannya ini akan bertingkah sejauh apa. Meski begitu, Ardian dan Fajar berusaha menenangkan diri mereka masing-masing. Ardian sendiri sebenarnya tak terlalu emosi besar sehingga ada kemungkinan ia terpicu karena Fajar tanpa mendiskusikan apapun, tahu-tahu membatalkan acara liburan bulan depan.
Beda cerita dengan Fajar. Hanya karena dirinya sangat ahli bela diri, ia akan menghajar siapapun jika dirinya merasa ditantang. Sangat menguntungkan jika Fajar selalu bersama Arya. Karena diantara mereka bertiga, yang mampu meredam emosi Fajar dan membuat mulutnya terbungkam hanyalah Arya seorang.
Sejauh ini Arya hanya memandang ketiga temannya itu. Tangannya perlahan melepas tangan Fajar setelah yakin jika Fajar tak melayangkan pukulannya kembali.
"Udah pada tenang, kan? Nah, sekarang bisa dibahas apakah kita akan tetap melanjutkan acara liburan atau tidak," ujar Zia memulai pembicaraan awal.
"Lanjut!"
"Enggak!"