"Sini, biar aku bantu memotong tanganmu!" Arya benar-benar muak dengan Marlon seketika, ingin sekali melakukan yang lebih kejam sekadar memotong tangannya.
"Jangan, sialan! Jika kau memotong tanganku, aku tak punya masa depan yang cerah! Aku tak bisa memegang-megang... maksudku aku tak bisa bermain basket lagi dan menjadi atlet professional suatu saat nanti!" Marlon menarik tangannya sangat sigap.
"Nah, kan? Kau pasti ingin berkata menggunakan tanganmu itu untuk melakukan hal bodoh kepada sesama jenis, kan? Dasar laknat! Orang sepertimu ini memang harus dimusnahkan dari muka bumi!"
"Jaga ucapanmu, dasar mulut sampah!..."
Kemudian mereka terus bertengkar hingga salah satu pelayan menghampiri mereka dan memohon pada Arya dan Marlon agar tetap tenang karena mereka sangat mengganggu suasana damai di restoran tersebut.
***