Bukannya semakin terpana dengan kehebatannya, justru Aliyah dan Tia terkekeh ekspresinya yang begitu sombong dan menyebalkan. Di sisi lain, Fahrizul dan Fahmi serempak memukul punggung Arya agar tak menunjukkan kebodohannya di depan temannya yang sedang kesulitan. "Oh, iya, kapan kita harus berlatih? Aku sudah bertanya-tanya tapi kau terus melemparkan balik dengan pertanyaan lain!" Aliyah nampaknya mulai tak sabar memulai latihannya bersama Arya, begitu juga denga Tia di sampingnya.
***
"Kenapa kau juga membawa kami ke sini? Bukankah mereka hanya meminta tolong padamu?" Fahrizul menggerutu mengetahui Arya juga melibatkan dirinya ke dalam rencananya. "Lagi pula kenapa harus aku? Bukankah masih ada Fahmi atau teman UKM-mu?"