"Bagaimana pendapatmu tentang jam tangan ini?" Arya sekali lagi mengulurkan tangannya dan menaruh benda bermerk itu di atas meja. Salsa sedari tadi terus memandang dengan perasaan gelisah dan panik yang tak kunjung henti. Sedangkan dirinya berusaha menutupi dengan cara apapun, setidaknya laki-laki di depannya jangan sampai tahu apa yang telah ia lakukan selama ini demi Arya. Akan tetapi, Salsa sudah mengira sebesar keyakinanannya pada Arya selama ini jika dirinya lah yang memberikan bingkisan mewah itu.
"Kenapa? Apa kau takut untuk bicara kebenarannya karena menghantuiku selama ini dan tak juga tak pernah terbuka?" Arya terus bertanya demi pertanyaan hingga air mata Salsa hampir keluar, berlinang. Membuat seorang gadis menangis adalah kesalahan terbesar dari seorang pria, maka dari itu Arya tentu langsung menaruh jam tangannya kembali ke dalam saku jaketnya, sembari berusaha menenangkan Salsa.
